- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tak Punya Ponsel, Siswa Belajar Menggunakan HT


TS
.Boyo.
Tak Punya Ponsel, Siswa Belajar Menggunakan HT

Waduh entah sudah berapa bulan ini anak sekolah belajar di rumah, mirip dengan home schooling tapi biayanya kok mahal, ealah sekolah-sekolah sepertinya bodo amat dengan keadaan orang tua yang tak punya ponsel pintar.
Seakan-akan tak punya ponsel pintar alamat jadi kambing conge, ga bisa belajar plus ga tau apa yang diajarkan guru di sekolah. Memanfaatkan teknologi itu bagus, tapi ini Indonesia yang masih banyak warga yang susah jangankan punya ponsel pintar. Yang punya ponsel cuma bisa nelepon sama sms aja masih jarang.

Indonesia ini luas cuk, dari Aceh hingga Papua ada yang kaya ada yang susah, ada yang hidup di kota ada yang di desa jadi jangan disamaratakan. Masih bisa sekolah aja udah sukur, banyak anak-anak putus sekolah gara-gara menurut mereka pendidikan tak bisa menghasilkan uang, yang ada buang-buang uang. Maka di desa masih banyak anak-anak yang putus sekolah walau pemerintah mewajibkan pendidikan 9 tahun.
Wuidihh, bener ga nya gw sih kagak paham maklum sekolah juga di bawah pohon bambu. Makanya bahasa ane gaya prokem cuk, jangan digugu dan ditiru. Untuk itu sekolah lah demi mencari ilmu bukan uang, tanpa ilmu kata emak gw manusia akan buta, tanpa ilmu manusia bisa binasa, tanpa ilmu manusia akan mudah diperbudak orang yang berilmu.

Dengan ilmu juga manusia bisa kreatif, walau banyak siswa yang tak memiliki ponsel tapi mereka harus belajar. Lalu bagaimana caranya? Inilah yang dilakukan beberapa guru yang berilmu, yang lebih mementingkan membagi ilmunya dibandingkan dengan jualan ilmu.
SDM Indonesia yang tertinggal akan semakin terbelakang kalau semua harus dipaksakan mempunyai ponsel pintar, untuk itu diperlukan terobosan oleh guru dan pengajar.
Handy Talkie menjadi solusi darurat di masa pandemi, walau alat ini jaraknya tidak terlalu jauh namun untuk di desa sangat bermanfaat. Guru dan siswa dapat berinteraksi menggunakan HT yang tidak harus mengeluarkan kuota, selain tidak memberatkan pengeluaran sang siswa HT juga bermanfaat untuk proses belajar dan mengajar.

Setidaknya inilah keadaan di desa yang jauh dari keamaian kota mereka harus tetap bisa belajar walau terhalang oleh keadaan, pandemi mengubah cara manusia mencari ilmu.
Akankah dunia tetap seperti ini? Kita tunggu saja apa yang terjadi selanjutnya, yang jelas peradaban akan terus semakin maju. Dunia maya menjadi lebih penting dibandingkan dunia nyata, pernahkah agan hitung berapa jam ente berinteraksi di dunia maya?

Yang jelas kebanyakan menghabiskan waktu di dunia maya, pasti deh temen lo sedikit di dunia nyata, ya toh?

Sumber 1
0
551
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan