

TS
jokoweb
Menilai Kualitas Batu Mulia Dari segi Fenomena dan ketransparannya

Untuk menilai kualitas batu mulia ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah dengan melihat ketransparanannya dan juga dari ada tidaknya fenomena pada batu mulia tersebut.
Ketransparanan pada batu mulia
Ketransparanan (transparency) atau tingkat tembus cahaya pada batu mulia dibagi atau diklasifikasikan menjadi empat macam yaitu sebagai berikut :
1. Transparent yaitu tingkat tembus cahaya sebesar 100%.
2. Translucent yaitu tingkat tembus caaya sebesar 75%.
3. Semi Translucent yaitu tingkat tembus cahaya sekitar 50%.
4. Opaques yaitu tidak memiliki tingkat tembus cahaya.
Semakin banya cahaya yang bisa menembus batu tersebut maka semakin baiklah kualitas dari batu yang anda miliki. Sedangkan batu yang tidak dapat ditembus cahaya berharga jauh lebih murah. Hal itulah mengapa banyak pecinta batu akik yang membawa senter sebagai salah satu alat untuk mengecek kualitas batu yang akan dibelinya.
Fenomena pada batu mulia
Di dalam sebuah batu mulia, ada yang memiliki sebuah fenomena yang dipengaruhi oleh cahaya yang menyinari batu tersebut. Selain pengaruh cahaya, faktor lain yang mempengaruhi ada tidaknya fenomena ini adalah susunan atom, serat alami dan pemolesan batu mulia tersebut. Berikut ini adalah beberapa femona yang bisa muncul pada batu mulia :
Asterism (Star)
Fenomena star ini dapat menyebabkan suatu batu mulia menjadi mahal harganya. Contohnya saja batu safir yang telah memiliki star harganya bisa 10 x lipat lebih mahal dengan safir sejenis yang tidak terdapat star didalamnya. Fenomena ini muncuk karena adanya pemantulan sinar yang berbentuk seperti jarum pada permukaan batu tersebut, sehingga saat sinar memantul akan memperlihatkan garis-garis yang bersilang.
Play of Color
Merupakan fenomena warna-warni yang seakan-akan bergerak bebas pada batu kalimaya banten. Fenomena tersebut biasanya dikarenakan adanya butiran-butiran mikroskopis silica yang menebarkan warna yang menyerupai pelangi.
Chatoyancy atau Cat Eye (Mata Kucing)
Fenomena cat eye ini sangat disukai orang, fenomena ini juga terbentuk karena adanya pemanturlan sinar yang membentuk serat halus, bedanya adalah pantulan sinar ini membentuk sebuah garis yang sejajar. Fenomena cat eye ini yang paling dikenal orang adalah yang ada pada batu Alexandrite.
Adularsence
Nama Adularsence mungkin kurang akrab ditelinga anda. Padahal kita semua sering melihat fenomena ini. Ia merupakan pemantulan cahaya yang disebabkan struktur batu yang berlapis lapis. Fenomena ini terjadi pada kelompok batu feldspar seperti pada batu biduri bulandan labrador.
Orient
Merupakan fenomena berupa munculnya warna pelangi di permukaan batu. Fenomena ini biasanya muncul pada permukaan mutiara yang disebabkan karena lewatnya sinar melali lapisan-lapisan nacre. Karena fenomena orient inilah batu mutiara terlihat sangat indah. Ia memiliki kemilau seperti pelangi yang tidak dimiliki batu lainnya.
Color Change
Pernahkan anda melihat cahaya merah pada lampu pijar? Fenomena color change ini hampir bisa dikatakan mirip dengan lampu pijar, yaitu perubahan warna yang terjadi ada sumber cahaya berwarna putih yang kemudian diganti sumber cahaya berwarna merah. Fenomena color change ini biasanya terjadi pada batu beryl atau chrysoberyl.
0
542
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan