Ini loh 5 hal yang dirasakan mahasiswa disaat pandemi covid-19
TS
abimmanyu
Ini loh 5 hal yang dirasakan mahasiswa disaat pandemi covid-19
Halo agan sista! Kali ini ane mau sedikit cerita, iya curhat, tentang apa yang ane rasakan sebagai mahasiswa selama masa pandemi covid-19 ini. [/center]
Kenapa ane buat thread ini? Atau kenapa sih agan dan sista harus baca thread ini? Ya sebenarnya tidak ada keharusan sih, hehehe. Cuma ane ngerasa, mahasiswa adalah salah satu pihak yang sangat terdampak dari fenomena virus yang datang dari negeri Tirai Bambu itu. Bukan baling-baling bambu ya gan!
[center]Apa sih dampaknya? Ya sudah pasti kuliah daring gan. Emang bukan mahasiswa doang sih, anak sekolah sampai orang kantoran pun, sekarang kalau ada kelas atau rapat ya pasti juga menggunakan teknologi daring, ya ga?
Terus perubahan lainnya ada ga? Ya ada dong. Grup whats app jadi tambah banyak karena setiap matkul pasti ada grupnya, terus tugas pun juga tambah banyak
Tapi bukan itu doang dampaknya. Ada berbagai perasaan yang muncul di kalangan mahasiswa (atau mungkin ane doang kali ya? ) selama masa pandemi covid-19 ini.
Nah apa saja sih? Ane yakin ane tidak sendiri yang merasakan hal ini. Langsung saja, ini loh yang ane dan (mungkin) sebagian mahasiswa lainnya rasakan selama perkuliahan daring di masa pandemi covid-19 ini.
Quote:
1. Seneng banget bisa kembali ke rumah!
Spoiler for pulang ke rumah:
Sejauh apapun melangkah, rumah adalah tempat yang terbaik!
Anak kos juga sama loh, meskipun kosan ane gak jauh-jauh amet dari rumah, ya hitungannya Jakarta Bandung lah wkwkwk . Tapi karena jarang banget balik, sekalinya pulang pasti senengnya bukan main! Iya dong, kan kangen sama keluarga.
Makanya ketika diumumkan kuliah dilaksanakan di rumah untuk sementara waktu, ane langsung buru-buru aja pulang ke rumah. Hal yang bikin seneng juga karena akhirnya ane bisa bersantai untuk beberapa minggu setelah sumpek mengerjakan tugas dan kesibukan lainnya, yeah!
Waktu pulang, untungnya ane jalan beberapa hari sebelum semua akses jalan ke luar kota di tutup, bulan Maret tanggal 20-an seinget ane. Sehingga bisa samai rumah dengan aman dan selamat sentosa. Alhamdulillah...
Quote:
2. Merasa tidak dapat apapun dari kuliah daring
Spoiler for ngga dapet apapun dari kuliah daring:
Baru beberapa hari kuliah daring dilaksanakan, ane berasa seperti tidak belajar apapun. Agan sista dapet apa lewat kuliah daring? Ane ngerasa ngga dapet apa-apaan.
bingung
Tapi serius deh, banyak juga temen kampus ane yang ngerasa tidak mendapatkan apapun lewat kuliah daring. Kenapa? Ya karena cara belajar daring itu kurang efektif, banyak kendala.
Misalnya sinyal macet, kuota habis ditengah kelas, atau cara dosen menjelaskan materi kurang jelas. Ngga cuman itu sih, karena bisa dilakukan kapanpun dan dalam kondisi apapun, seperti ane misalnya lebih suka dengerin materi sambil tiduran, alhasil jadi tidak bisa konsentrasi sama sekali.
Quote:
3. Males Kuliah
Spoiler for males kuliah:
Kuliah daring tingkat malesnya itu melebihi kuliah biasa, setuju? Emang sih dalam praktiknya ngga harus mandi atau terlihat rapih, yang penting nongol di aplikasi (ane sendiri kalau kuliah biasa, mandinya setelah ngampus, hehehe sering telat soalnya).
Cuma karena bisa dilaksanakan dalam keadaan santai, maksudnya diatas kasur, sambil tiduran, sambil nonton, bari ngopi jeng ngudud (ga setiap matkul sih, beda-beda), hal-hal kaya gini yang bikin kuliah terasa malas. Lagi enak-enak nyantai atau nonton di hp terus inget jam kuliah, hadeh tanggung mending lanjutin nonton, kuliah malah ngga ngerti
Ngga hanya itu saja, kuliah biasa tuh ada motivasinya. Bisa ketemu temen-temen, rencana jalan kemana, atau mungkin ngeliat kakak-kakak cantik, uwuuuu.
Quote:
4. Semakin hari semakin bosan ditemani tugas
Spoiler for bosan:
Semakin hari semakin akrab dengan rasa bosan, awalnya senang kini menjadi murung. Tidak banyak yang bisa dilakukan di dalam rumah, hanya rutinitas biasa yang terulang setiap harinya.
Apalagi ditambah tugas perkuliahan yang menumpuk. Setiap hari bisa ada dua atau tiga tugas baru. Mungkin karena dosen berpikir mahasiswa hanya menghabiskan waktu dirumah. Ya ngga salah-salah juga sih, tapi kenyataannya banyak loh kendala yang dihadapi mahasiswa.
Contohnya, kuota habis dan sinyal yang lemot. Lagi mencatat materi dosen tiba-tiba aplikasi tidak berjalan karena kuota habis atau sinyal yang bermasalah. Atau tugas yang jadi terhambat karena tidak ada paket. Giliran mau beli pulsa, tidak ada uang sama sekali. Hadehh.....
cd
Quote:
5. Merasa tidak berguna
Spoiler for tidak berguna:
Menginjak usia mahasiswa, kisaran usia 18-24 tahun, ini adalah fase dimana seseorang akan mengalami yang namanya quarter life crisis, fase galau yang sebenarnya. Disini kita mulai mempertanyakan siapa diri kita, apa tujuan hidup kita, insecure, membandingkan diri dengan orang-orang lain, yah intinya, "kenapa sih hidup gue masih gini-gini banget?"
Ane sendiri sedang mengalami hal ini, yah memang wajar dong karena setiap orang pasti mengalami fase ini. Terlebih lagi ditengah masa pandemi covid-19, kegalauan ane makin menjadi-jadi. Soalnya gini gan, banyak banget kegiatan yang sudah direncanakan sama temen tetapi harus ditunda gara-gara situasi ini.
Belum lagi temen-temen ane termasuk ane yang masih pada dikampungnya masing-masing. Belum bisa balik ke kosan karena problem yang sama. Karena apa? Yup karena tidak ada ongkos hehehe . Tapi karena khawatir juga takut tertular atau pulang malah membawa virus, huh jangan sampe
Alhasil setiap harinya ane diiringi perasaan galau, ya merasa tidak berguna lah, apa lah, dan sebagainya. Apalagi ketika membuka social media terus ngeliat foto orang-orang yang kayanya tuh keren banget! bisa ini bisa itu wkwkwkwk anak muda banget ye problemnya.
Kepanjangan ngga? Ane harap tidak yaa wkwkwkwk . Ya tapi itu lah yang ane rasakan sebagai mahasiswa selama masa pandemi, dari dimulainya perkuliah dirumah sampai hari ini. Mulai dari perasaan seneng bisa punya banyak waktu buat bobo-bobo main hp di rumah, sampai bosan dan galau dengan kehidupan yang begitu-begitu saja.
Kondisi seperti ini tentu membuat ane harus beradaptasi, tidak boleh larut dalam keadaan. Belajar mengatur waktu dan menemukan kegiatan baru. New normal bukan berati membatasi pergerakan kita, tetapi bagaimana kita beradaptasi, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan.
Buat agan dan sista yang masih berstatus mahasiswa dan merasakan hal yang sama dengan ane, yuk jangan menyerah! Tetap semangat dan yakin kalau kita bisa bangkit untuk mengatasi energi-energi negatif yang ada di dalam diri kita.