Apa yang tersisa dari lebaran kemarin Gans? cerita tentang lebaran dengan Covid-19 atau kaleng biskuit isi rengginang?

Kali ini ane mau bercerita tentang kisah si kaleng biskuit. Beberapa kali lebaran ane banyak mendapat kue kaleng atau biskuit kalengan. Ada yang beli sendiri dan adapula yang mendapat hamper atau parsel dari rekan, pelanggan ataupun dari kantor tempat bekerja.

Terkadang Gans, saking banyaknya kaleng biskuit bekas, ane sampai bingung harus digunakan untuk apa. Selain untuk wadah rengginang atau kerupuk. Kalau setiap kaleng diisi rengginang, takutnya ane dikira nge-prank para tamu. Kemasan luar gambar biskuit yang enak menggoda, eh tak tahunya isi rengginang berserta remahannya.

Nasib si kaleng pun jadi terlunta-lunta, mau dibuang juga sayang.

Nah, dalam posisi kepepet terkadang ide kreatif muncul. Seperti sekarang ini nih, entah masuk katagori kreatif atau kereatif. Ane memanfaatkan kaleng bekas biskuit yang berbentuk gepeng untuk digunakan sebagai tempat pembakaran makanan. Daripada beli kan sayang juga, apalagi jarang dipakai.

Kebetulan banget nih, sebentar lagi Idul Adha, biasanya sih akan banyak daging yang didistribusikan pada warga. Cocok banget jika kaleng bekas biskuit dipakai sebagai tempat pembakaran sate. Tinggal beli arang dan diberi kawat kecil diatasnya, cuzzz bisa dipakai buat bakar sate.

Tak perlu lama-lama, ayo kita buat kaleng bekas biskuit menjadi alat bakar sederhana.

Bagaimana Gansist, sangat mudah kan membuat bakaran sate dari kaleng bekas biskuit. Silahkan mencoba, lumayan dapat dipakai untuk beberapa kali pembakaran.

Bisa untuk membakar ayam dan ikan juga. Pokoknya mantap dah, dan selamat mencoba.

Demikian thread dari ane, semoga bermanfaat dan menginspirasi.