Hai hai ... selamat siang GanSist!
Selamat libur sekolah bagi yang masih sekolah dan emak-emak yang sejak Maret lalu juga ikutan sekolah nemenin anaknya di rumah.

Well, sejak pademi COVID-19 menyerang, kegiatan belajar mengajar di sekolah memang serempak hampir ditiadakan, dan dialihkan menjadi program learning from home, tapi tetap dalam pengawasan guru dan pihak sekolah.

Untuk mendukung kegiatan learning from homeagar terlaksana dengan baik, dibutuhkan sebuah media penghubung antara guru yang mengajar dengan murid yang diajar, yaitu berupa alat komunikasi yang baik seperti handphone yang wajib online

Namun, yang menjadi kendalanya adalah tidak semua wali murid dan juga tidak semua guru memiliki alat komunikasi yang bisa dikatakan sebagai barang mewah untuk beberapa orang yang tinggal di pelosok. Dan sebagai penunjangnya agar bisa tetap online, maka dibutuhkan pulsa ataupun paket data yang harus dibeli secara berkala.
Sudahpun punya HP juga susah, harus juga beli kuota, sedangkan untuk makan saja mungkin bagi sebagin dari kita atau mereka bisa makan 3 kali sehari saja sudah sangat bersyukur dalam kondisi pademi seperti ini.

Namun, semangat juang untuk memajukan pendidikan bangsa dan mencetak bibit-bibit baru tidak lantas hatus terputus begitu saja. Jika menyerah pada keadaan berarti kita menyerahkan nasib bangsa pada sebuah ketidakjelasan.

Oleh sebab itulah ada sebuah komunitas para pecinta komunikasi radio dengan nama RAPI (Radio Antar Pengguna Indonesia) wilayah Sumbawa mencoba membantu anak-anak bangsa di wilayahnya agar bisa tetap menikmati sistem belajar mengajar yang sebelumnya di sekolah kini berpindah di rumah dengan menggunakan transmisi radio atau yang lebih kita kenal dengan HT.

Awal TS baca berita ini dari cuitan akun twitter @andika2197 yang membagikan dokumentasi seorang siswa daerah pedalaman yang sedang belajar di rumah, dipandu oleh gurunya dengan menggunakan Rakom. Dan video ini di retweet oleh akun twitter pakar IT idola TS @onnowpurbo sehingga menjadi viral dan terbacalah oleh TS. Berikut video selengkapnya.


Setelah ditelusuri ternyata informasi itu berasal dari grup fb RAPI (Radio Antar Pengguna Indonesia) yang diunggah oleh salah satu anggotanya yang berasal dari Sumbawa. Berikut dokumentasi lengkapnya.



Menurut info, jangkauan receiver HT bisa mencapai 5-10 KM dengan catatan transmiternya harus menggunakan antena outdoor yang tinggi. Namun, bukan tidak mungkin jika ditambahkan relay bisa meng-cover hingga area se-kecamatan atau bahkan kabupaten.

Sebenarnya ini menjadi sentilan bagi pemerintah kita ketika menerapkan LFH ditengah kondisi ekonomi masyarakat yang jauh dari kata stabil.

Akhir kata ada secuil harapan yang tersimpan, semoga balon internet gratis segera diluncurkan dan RT/RW Net segera dilegalkan agar internet mampu dinikmati hingga pelosok negeri ini. Demi mencerdaskan kehidupan anak bangsa!



GIF