- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kekonyolan Maskapai Penerbangan Dan Traveler Tentang Aplikasi eHAC


TS
azroqysakti
Kekonyolan Maskapai Penerbangan Dan Traveler Tentang Aplikasi eHAC

Ini merupakan thread pertama yang ane buat di forum kaskus ini selama ane jadi penikmat Kaskus...
Thread pertama ini,ane pengen ngebahas tentang sistem yang belum dijalankan dengan sempurna oleh para pelaku perjalanan khususnya di area Bandara
Kondisi pandemi saat ini memaksa semua orang di dunia ini untuk dapat melakukan kegiatan kehidupan sehari-harinya dengan berbagai macam tahapan protokol kesehatan yang baik dan benar untuk meminimalisir penularan virus COVID-19 di semua tempat,termasuk di Bandara,di mana semua orang berkumpul dan melakukan kegiatan perpindahan dari satu kota ke kota lainnya.
Tapi sayang,tidak semua pelaku kegiatan faham dan menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Pemerintah mewajibkan semua orang yang hendak bepergian kekuar kota dengan menggunakan moda transportasi udara untuk melakukan test kesehatan terlebih dahulu yang menyatakan bahwa traveler tersebut bebas dari COVID-19,baik itu dengan uji Seab test / PCR ataupun rapidtest. Selain itu pemerintah juga membuat aplikasi eHAC yang bertujuan untuk merekam jejak perjalanan traveler pada saat melakukan perjalanan,yang dilengkapi dengan barcode yang akan di scan di bandara tujuan.
Yang jadi masalah, tidak semua maskapai penerbangan dan otoritas bandara yang memberikan pengumuman ataupun sosialisasi mengenai aplikasi tersebut,maka yang terjadi adalah terjadinya penumpukkan manusia di pintu screening sebelum area pengambilan bagasi, yang otomatis alan menimbukan kerumunan orang banyak yang mengakibatkan gagalnya physical distancing.
Thread ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya terbaru,melakukan perjalanan keluar kota. Pada saat menggunakan maskapai penerbangan plat merah dan perusahaan anaknya si jago pantun, penerapan dan sosialisasi mengenai penggunakan aplikasi eHAC ini berkalan baik, terutama pada saat keberangkatan di Soetta,lancar jaya...keanehan terjadi pada saat ane sampai ditujuan,yg pertama di DJB, petugas bandara daerah yg melakukam scanning hanya dua orang,antrian lumayan. Kejadian berikutnya pada saat ane lanjut ke kota lain yaitu di BTH,saat turun dan menuju area kedatangan saya terheran-heran,koq ini orang pada ngantri panjang,ada apa yaa?apakah petugas scanner barcode terbatas atau bagaimana,dan kepenasaran ane terjawab ketika ane tanya orang-orang yg antri itu,ternyata mereka adalah penumpang yg baru turun dari maskapai "kucing" terbang yang harus mengisi eHAC nya dilokasi sreening temperature badan yang sebelumnya tidak diberitahukan harus download aplikasi eHAC tersebut dan akan di scan disaat sampai di lokasi bandata tujuan. Firasat gak enak ane rasain ngebayangin untuk arah pulang lagi ke Soetta,dan ternyata kejadian dong gan...masih sama,penumpang maskapai kucing terbang dan maskapai kain tradisional baru pada isi eHAC ataupun form isi manualnya di saat akan keluar gate.
Jadi kira-kira yang bodoh siapa yaa?pemerintahnya kah? Traveler kah?atau maskapai penerbangan yang tidak ada effort untuk sosialisasi?
Yuk agan sista,jadi lah orang yang taat peraturan biar pandemi ini segera berakhir,dan kehidupan kita kembali normal di era new normal ini...

0
583
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan