Memasuki ajaran baru 2020-2021 banyak orang tua yang kelabakan, tak terima di Sekolah Negeridi terima juga bingung ibarat kate pucing tujuh keliling. Soalnya gara2 Covid-19 yang tak kunjung reda.

Sekolah akan menjadi modal DARING. Mata pelajaran di sampaikan melalui online, automatis penyampaiannya di rumah saja...masing2 di rumah...yee. Orang tua pusing dua kali jadi tujuh keliling, karena harus siapkan laptop dan HP yang canggih di haruskan  memiliki jaringan internet atau beli pulsa paketan. Paling celakanya lagi kalo orang tua gaptekorang tua tak bisa bantu anaknya sekolah program daring, boro2 tau mata pelajarannya...mbah google aja kagak tau...kelees.

Jadi problematik bagi orang tua yang lolos PPDB tempo hari. Akan tetapi bagi yang gagal gara2 kalah tua (afirmasi)atau kalah dekat(zonasi) dengan sekolah. Orang tua mau tak mau memasukkan anaknya ke sekolah swasta yang mahal bayarannya.

"Alamak, ada2 aja kemendikbud...siih."..gerutu salah satu orang tua murid

Jangan kwatir, bagi orang tua tak mampu, sebagai usulan para orangtua murid. Bung Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI akan memberikan bantuan bagi murid yang kurang mampu yang  terpaksa masuk ke sekolah swasta.

Dana itu bukan saja untuk uang pangkal dan SPP bulanan. Lebih menariknya lagi Pemprov DKI telah menganggarkan dana sebesar Rp. 171 Milyard untuk biaya sekolah murid yang kurang mampu. Dana bantuan ini di peruntukkan masuk sekolah SD, SMP, SMA dan SMK. Namun tak semua di tanggung oleh Pemprov, dana tersebut di peruntukkan  bagi yang terdampak virus Covid-19. Bagi yang mampu harus tau diri aja, gak pantes untuk menerima dana dari pemprov.

Sistem penerimaan dana masih di pikirkan, karena masih banyak versi; apa di transfer langsung ke sekolah atau di bagikan permurid. Bahayanya lagi, dana tersebut malah nanti di belikan pulsa paketan bukannya untuk biaya sekolah.