kompas.com

Hagia Sophia atau Ayasofya yang terletak di Istanbul, Turki, semula hanya bangunan beratap kayu, telah melewati era lebih dari 15 abad hingga kemudian menjadi semegah sekarang.

Bangunan Hagia Sophiapertama kali didirikan pada 325 masehi di atas pondani atau tempat kuil Pagan atas perintah Kaisar Konstantinus I.

Pada 360 masehi, Konstantinus II (putra Konstantinus I) menjadikan bangunan tersebut sebagai gereja ortodoks.

Sepanjang periode Kekaisaran Bizantium ini, Hagia Sophia menjadi gereja bagi para penguasa serta katedral paling besar.

Kemudian saat Kaisar Theodosis II menjadi pengganti kekaisaran sebelumnya, yakni Kaisar Arkadius (penguasa Bizantium pada 395-408 M), pembangunan struktur kedua di Hagia Sophia kembali dilanjutkan, dengan penambahan 5 nave dan jalan masuk khas gereja.

Pembangunan gereja Hagia Sophia juga masih terus berlanjut di era kekuasaan Justinan I pada 532 masehi, terutama dilakukan perbaikan usai rusuh yang terjadi saat Revolusi Nikka.

Pada masa Kaisar Justinian I inilah yang paling masyhur dianggap sebagai peletak dasar atau pondasi awal dari bangunan Hagia Sophia yang sekarang demikian terkenal.


international.sindonews.com

Bangunan yang pada mulanya dinamakan Megale Ekklesia (bermakna; Gereja Hebat) serta berubah menjadi Hagia Sophia (bermakna; Kebijaksanaan Suci) pada abad ke-5 ini, memiliki kubah yang diklaim sebagai kubah bangunan terbesar kedua setelah Gereja Pantheon di Roma, Italia, sehingga kubah besarnya dipandang sebagai lambang arsitektur Bizantium dan dikatakan telah mengubah sejarah arsitektur.

Namun pada 29 mei 1453 hingga 1931 atau selama kekuasaan Kesultanan Ustmani, Hagia Sophia dikonversi menjadi masjid.

Tepatnya, pada 1453 sejak Mehmed II atau Sultan Muhammad al-Fatih menaklukkan Konstantinopel (yang kemudian beralih nama menjadi Istanbul), Kekaisaran Bizantium berakhir, dan status Hagia Sophia sepenuhnya dialihfungsikan menjadi masjid.


dunia.tempo.co

Saat itulah Hagia Sophia telah mendapat banyak sentuhan arsitektur islam. Mihrab dibangun, madrasah, perpustakaan, hingga dapur umum juga disediakan.

Pun 4 menara untuk adzan. Bahkan, menara dan pilar yang dibangun saat itu oleh arsitektur Ottoman terkenal, Mimar Sinan, membuat situs bersejarah tersebut menjadi warisan arsitektur dunia.

Meski sebelumnya Hagia Sophia merupakan gereja, tetapi banyak mosaik serta lukisan bercorak kristen tidak dirusak, hanya ditutupi atau diplester, lantas menggunakan kaligrafi Allah, Nabi Muhammad SAW, 4 khalifah pertama, dan 2 cucu Nabi Muhammad di beberapa interior.

Sejak kekuasaan Muhammad al-Fatih, Hagia Sophia telah difungsikan menjadi masjid selama 482 tahun.

Namun lagi, selepas Kekaisaran Ottoman (Ustmani) bubar dan Turki beralih menjadi negara republik, pendiri sekaligus presiden pertama Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk, menyekulerkan Hagia Sophia menjadi museum.

Tepat pada 1 februari 1935 museum Hagia Sophia dibuka.

Pada saat itu mosaik-mosaik kuno mengalami restorasi. Penutup maupun plester dibuka, sehingga tampaklah lukisan Bunda Maria dan bayi Yesus yang ternyata berjejer dengan kaligrafi Allah dan Muhammad SAW.


kompas.com

Setelah dialihfungsikan menjadi museum, sejak 1985 Hagia Sophia diakui sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO, yang disebut Area Bersejarah Istanbul.


Bangunan berusia 1.500 tahun tersebut pernah terbakar pada 404 masehi akibat kerusuhan konflik politik di kalangan Kaisar Arkadios, juga menjadi saksi bisu berbagai kerusuhan yang pernah terjadi sepanjang sejarah, seperti kerusuhan terbesar oleh serangan Tentara Salib yang ke-4.

Bukan hanya kerusuhan atau kerusakan, Hagia Sophia juga menjadi saksi bisu atas berlangsungnya transisi banyak rezim yang menguasai Konstantinopel (Istanbul).



Alih fungsi Hagia Sophia bisa dikatakan terjadi bergantung pada siapa rezim yang berkuasa.

Karena pada rezim Recep Tayyip Erdogan saat ini, status Hagia Sophia dikembalikan menjadi masjid.

Langkah berani yang diambil Erdogan tentu saja mengundang kontroversi, terutama dari berbagai pemimpin dunia, pemuka agama, maupun UNESCO, tetapi intervensi asing atas musyawarah internal tentang status Hagia Sophia ditegaskan Erdogan sebagai serangan terhadap kedaulatan negaranya.

Pengadilan Turki sendiri, pada jumat 10 juli 2020 lalu membatalkan dekrit kabinet 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum karena dianggap ilegal.

Sebab Hagia Sophia merupakan warisan Sultan Ottoman sang penakluk. Hagia Sophia secara hukum telah diwakafkan oleh al-Fatih, khusus untuk tempat ibadah sebagai masjid.


Pada kamis 23 juli 2020 kemarin, Presiden Erdogan telah melakukan peninjauan serta bergabung untuk pembukaan tanda di pintu masuk yang bertuliskan "Masjid Agung Hagia Sophia".


kompas.com

3 imam untuk Masjid Agung Hagia Sophia juga telah ditunjuk, di antaranya; Mehmed Boynukalin (profesor hukum islam di Universitas Marmara Istanbul), Ferruh Mustuer, dan Bunjamin Topcuoglu (keduanya dari masjid Istanbul lain).

Meski telah ditetapkan sebagai masjid, Erdogan meyakinkan masyarakat internasional bahwa Turki melindungi hak-hak muslim serta semua komunitas agama lain.

Pengalihfungsian Hagia Sophia menjadi masjid tidak akan menghilangkan identitasnya sebagai warisan dunia yang bersejarah.

Siapapun tetap diizinkan berkunjung, baik wisatawan maupun penganut agama lain.

Ikon-ikon, ornamen, maupun gambar-gambar kekristenan yang berusia 500 tahun lebih, juga tidak akan dihancurkan, tetap dilestarikan atau dipajang. Ditutup tirai dengan menggunakan mekanisme khusus hanya saat sedang dilaksanakan salat saja.


cnn.indonesia

Dan hari jumat tadi atau tepat pada tanggal 24 juli 2020, bertepatan dengan salat jumat, ibadah perdana kembali digelar usai 86 tahun vakum, usai berpuluh tahun menjadi museum.

Ada banyak jamaah yang dikabarkan turut salat di sana, termasuk sang presiden, Erdogan. Namun tentu, tetap dengan menerapkan physical distancing.


Melalui saluran televisi dan radio, Afrika Selatan juga menyiarkan langsung peristiwa bersejarah tersebut.

Demikian ini Hagia Sophia bisa dijadikan sebagai ikon perdamaian bagi antar umat beragama.