Ekonomi Indonesia diperkirakan tertekan pada kuartal II 2020. Pada kuartal tersebut, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh minus.
"Indef memproyeksi triwulan II mungkin minus 3,26-3,28%," kata Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto dalam acara Kajian Tengah Tahun Indef, Kamis (23/7/2020).
Dia mengatakan, proyeksi itu berdasarkan simulasi pemulihan ekonomi nasional. Serta, besaran penyerapan anggaran yang dilakukan pemerintah.
"Kita simulasikan menggunakan pemulihan ekonomi nasional berapa penyerapan anggaran kalau sangat rendah di bawah 30% memang implikasi pendalaman atau perlambatan itu akan besar," jelasnya.
Jika dibedah, kata Eko, ekonomi dengan minus tembus 3% ini pernah terjadi pada tahun 1998 atau saat krisis moneter (krismon) kala itu.
"Nah ternyata kalau kita bedah, kalau bisa melihat, dari data ekonomi Indonesia yang pernah minus 3,28% itu kapan sih? Tahun 1998 ternyata,"ujarnya.
Selanjutnya, kalau dilihat secara kuartalan atau dibanding kuartal tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia minus sebenarnya jarang terjadi.
"Angka ini sebetulnya angka minus itu relatif jarang untuk ukuran Indonesia dan kalau situasi memang begitu 3,28%," ungkapnya.
SUMBER