

TS
erina79purba
Hal yang Paling Menyakitkan Hampir Merenggut Nyawa

Hal yang Paling Menyakitkan Perempuan Mempertaruhkan Nyawanya
Menikah
Mempunyai buah hati
Operasi Caesar
Kuret
Mempunyai buah hati
Operasi Caesar
Kuret
Selamat sore agan dan sista, semoga selalu sehat dan bahagia
Selamat datang kembali di tulisan saya. Kali ini topik mengenai perempuan perkasa. Menjadi perempuan adalah hal yang paling saya syukuri. Tapi ada juga yang paling saya takut dan trauma bahkan kalau bisa jangan terulang lagi.
Menikah adalah hal yang kita inginkan jika saat kita jomblo. Tapi setelah menikah pasti setiap pasangan menginginkan buah hati. Ketika itu selang satu bulan saya baru mendapatkan anugerah dari Sang Pencipta Bumi. Hal yang paling kami nanti karena umur saya saat itu sudah mencapai 30 tahun. Sembilan bulan kemudian dengan segala kehati-hatian menuruti saran bidan akhirnya sang buah hati mau dilahirkan ke dunia. Tapi perjuangan saya selama hamil tidak membutuhkan hasil. Saya rajin olahraga jalan, mengepel jongkok, bahkan minum minyak kelapa murni. Sang buah hati tidak bisa lahir normal terpaksa lewat jendela atau lahir caesar.
Tak terbayangkan sebelumnya, padahal posisi anak saya bagus sudah di pintu rahim. Ternyata hanya mules saja yang saya rasakan dari setengah satu siang hingga Maghrib mulas terus. Bidan ketakutan anaknya keracunan ketuban jalan satu-satunya yah dilahirkan caesar. Perasaan saat itu campur aduk, ketakutan melanda saya. Hingga terucap kata:
Quote:
Selama satu jam kemudian buah hati lahir sempurna tapi setelah keluar para dokter masih membersihkan ari-arinya, lebih lama dari pembelekan/ pembedahan melahirkan sang buah hati. Sempat juga merasakan mau tidur, tapi perawat melarang. Akhirnya operasi selesai baru saya tidak sadar.
Itu cerita anak pertama saya

Yang kedua tetap melahirkan caesar karena jarak terlalu dekat dengan si sulung. Yang kedua saya tegang , hingga perawat mengingatkan. Sama saja linu, sesudah operasi. Cuma sudah pengalaman, jika sudah sadar pelan-pelan kaki digerakkan. Sampai berusaha duduk tanpa bantuan orang lain. Keesokan harinya harus bisa jalan pelan-pelan.
Anak yang ketiga paling menyakitkan.
Setelah anak kedua berumur 6 tahun saya hamil lagi. Tapi sayang tidak berumur panjang. Janin saya bertahan hanya 9 minggu akhirnya saya pendarahan. Gara-gara pikiran dan kecapaian. Yang paling menyeramkan saat kuret. Sebelum menuju ruang operasi saya diberikan obat perangsang. Nah karena ruang operasi penuh pasien saya akhirnya urutan terakhir. Selama menunggu giliran saya operasi , saya seperti lahiran normal. Selang beberapa menit mules kemudian mengucur darah. Mula-mula kecil sehingga yang terakhir kalinya mungkin kedelapan kalinya darah segenggam tangan orang dewasa perasaan saya keluar. Akhirnya saya lemas tak berdaya perasaan maut sudah menjemput. Tapi saya masih ingat kedua buah hati yang masih memerlukan kehadiran sang ibu. Saya berusaha memanggil dokter kebetulan mereka sedang mengobrol menunggu giliran jaga.

Quote:
Dan urgent saya didahulukan operasi kuret, kiri kanan sudah siap infus. Ibu jangan tidur ya. Mereka sudah kesusahan mencari urat nadi yang bisa dimasukkan infus. Kemudian saya dibius total. Setelah sadar ada rasa sakit di vagina, susah kencing. Darah masih mengucur. Setelah keesokan harinya setelah diizinkan bidan sudah bisa sendiri ke kamar mandi. Paling kesalnya tidak boleh ada yang menunggu, sang suami menunggu di luar kamar inap.
Itulah pengalaman saya yang paling menyakitkan selama hidup. Tapi melihat anak-anak bertumbuh besar, sehat dan bijak, sakit yang saya rasakan ketika melahirkan sudah lupa.
Sumber gambar
1.
link
2. link
3. link
Belajar Bersama Bisa
Diubah oleh erina79purba 20-07-2020 17:14






tien212700 dan 47 lainnya memberi reputasi
44
5K
116


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan