

TS
fanny.tjandra
Alasan Dunkin' Donut 'Gagal' di India

Dunkin' Donut, toko donat yang mendirikan lebih dari 12.600 cabang di 46 negara ini terkenal banget sebagai pendamping sarapan.


1. Perbedaan budaya sarapan orang India dengan orang Amerika
Dunkin' pertama kali buka di India tahun 2012 gan, dan dia menetapkan strategi yang sama seperti yang dilakukan di negara lain yaitu menargetkan lokasi yang ramai dan menyajikan menu sarapan. Tapi ternyata orang India sama sekali ga minat buat sarapan di Dunkin' gan

2. Donat dianggap sebagai dessert
Orang India melihat donat sebagai hidangan penutup atau sesuatu yang dimakan saat acara spesial. Jadi kemungkinan orang India bakal ke Dunkin' kalau ga ada acara khusus kecil banget gan, berbeda dengan orang Amerika yang sudah biasa mengonsumsi donat dan tidak menganggap donat sebagai hadiah.
3. Menu Dunkin' Donut tidak sesuai selera masyarakat
Sebenarnya Dunkin' sudah mencoba untuk melokalisasi donatnya seperti donat mangga, donat leci, donat jeruk, dan bahkan menyediakan spicy sandwich. Tapi ternyata 60% penjualan Dunkin' berasal dari minumannya gan bukan makanan. Alhasil Dunkin' membuang biaya operasionalnya dalam mempersiapkan makanan.

4. Dunkin' Donut terburu-buru membuka cabang
Lagi-lagi kesalahan umum ya gan, Dunkin' teralu optimis mampu menguasai pangsa pasar India dan langsung membuka cabang dimana-mana. Karena membuka cabang teralu cepat dan ukuran toko yang dibangun teralu besar, biaya operasional Dunkin' melonjak tinggi.
5. Orang India semakin sadar akan pentingnya kesehatan
Sejak tahun 2017, penjualan donat mengalami penurunan. Bukan hanya Dunkin' saja yang mengalami penurunan tapi rivalnya, Krispy Kreme juga demikian gan.

Itu dia gan beberapa hal yang menyebabkan Dunkin' Donut kesulitan di India. Kalau bermanfaat boleh lah lempari ane cendol gan hehehe...



Source: CNBC & VOX
Diubah oleh fanny.tjandra 20-07-2020 07:44




budak.cinta dan sylvette memberi reputasi
2
2.6K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan