

TS
jokoweb
Pengendalian Serangan Hama Thrips

Pengendalian Hama Bawang Merah Thrips
Untuk mencegah dan mengendalikan serangan hama thrips ini supaya tidak meluas, maka perlu dilakukan langkah langkah berikut ini :
1. Apabila serangan belum meluas, dalam arti masih beberapa individu dari tanaman saja yang terserang, pengendalian hama bawang merah thrips dapat dilakukan dengan mencabut seluruhnya tanaman yang terserang hama thrips ini yang kemudian di bakar di suatu tempat tertentu, misalnya ditempatkan ke dalam tong bekas. Mengapa haris dilakukan demikian? Sebab untuk membersihkan telur telur yang ada pada tubuh tanaman.
Telur telur tersebut kemungkinan masih tertinggal pada jaringan epidermis dari bagian tanaman lain yang belum menunjukkan gejala serangan. Pembakaran yang di lakukan dalam suatu tempat tertentu, seperti dalam tong, dimaksudkan untuk menampung semua bagian tanaman yang dimungkinkan masih terkandung telur hama, dan agar tidak tercecer di tanah. Dengan sistem pembakaran demikian, diharapkan akan memutus siklus hidup dari hama tersebut.
Sedangkan apabila sebagian besar tanaman bawang sudah terserang hama, tidak ada alternatif lain kecuali melakukan penyemprotan dengan pestisida yang sesuai, terutama dilakukan pada tanaman yang masih muda. Sebab hama ini pada umumnyya menyerang tanaman yang masih berusia muda, sehingga diharapkan penyemprotan sampai pada sasaran.
2. Setelah masa panen berlangsung, sebaiknya tanah bekas tanaman bawang tadi di pusokan selama 2 sampai 3 bulan. Hal ini dimaksudkan untuk memutus siklus hidup dari hama, karena hama ini dalam fase istirahatnya menyimpan telurnya di dalam tanah. Sehingga apabila tanah kosong alias tidak ada tanaman, maka telur telur dari hama thrips ini tidak dapat melangsungkan hidupnya lagi.
Apabila tanah tidak dipusokan, maka pengendalian hama bawang merah dapat dilakukan dengan menananm tanaman lain. Namun jangan ditanami dengan tanaman yang masih menjadi inang dari hama tersebut. Tanaman inang lain tersebut adalah tomat, tembakau, kapas, kentang, kacang kacangan dan lombok. Perlakuan ini dimaksudkan agar memutus siklus hidup dari hama tersebut.
3. Apabila ada varietas yang tahan hama, sebaiknya menana varietas tersebut. Sebab ada kasus, petani tidak mau menanam varietas baru yang tahan hama, dengan alasan belum tentu hasilnya baik. Sedang varietas lama walau terserang hama, mereka sudah tahu hasilnya. Memang ini merupakan salah satu kendala dan kasus kasus seperti ini merupakan tugas dari para petugas penyuluh lapangan untuk bisa merubah pola pikir para petani tersebut.


terangindonesia memberi reputasi
1
758
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan