Kaskus

News

mbiaAvatar border
TS
mbia
Tak Cukup Tapera, Pengembang Minta Pemerintah Rem Harga Tanah
TEMPO.CO, Jakarta - Pengembang perumahan meminta pemerintah tidak sekedar mengandalkan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dalam memenuhi kebutuhan hunian masyarakat. Lebih dari itu, mereka meminta agar ada intervensi pada harga tanah yang terus meningkat.

"Subsidi uang muka sudah, tapi kalau harga tanah tidak direm, sulit juga," kata Wakil Ketua Umum Aliansi Pengembang Perumahan Nasional (Appernas) Jaya, Indra Utama dalam rapat bersama Komisi Perumahan DPR di Jakarta, Rabu, 8 Juli 2020.

Sehingga konsekuensinya, produk rumah yang dihasilkan oleh pengembang akan semakin mahal, menyesuaikan dengan harga tanah. Sehingga, sebagian masyarakat kian terancam tidak memiliki hunian.

Saat ini saja, kata Indra, rata-rata harga apartemen sudah mencapai Rp 26 juta per meter. Angka ini, kata dia, sangat menyulitkan Masyarakat Berpenghasilan Menengah (MBM) dan milenial, apalagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

ADVERTISEMENT

Di saat yang bersamaan, para pengembang juga sudah meminta kepastian pemerintah soal mekanisme penyediaan rumah. Sebab, setelah mereka beradaptasi dengan FLPP, kini muncul lagi program baru yaitu Tapera.

Sehingga, pengembang ini pun langsung melakukan pertemuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, minggu lalu. Hasilnya, Kementerian mengumumkan bahwa FLPP tetap akan berjalan hingga tujuh tahun ke depan.

Ini bertepatan dengan pelaksanaan Tapera secara penuh. Nanti di 2027, semua pekerja, entah PNS atau karyawan swasta, akan diwajibkan untuk membayar iuran perumahan ke Tapera.

Namun persoalan harga tanah ini bukan cerita baru. Sebelumnya, perusahaan pelat merah Perum Perumnas juga mengeluhkan soal keterbatasan dan tingginya harga lahan, khususnya di Jabodetabek.

"Tanah di sana (sekarang) sudah mahal sekali. Sehingga kalau kami harus bersaing membeli tanah dengan swasta, maka kami pasti akan kalah, terlebih jika harus menjual untuk rakyat kecil," kata Direktur Utama Perumnas Bambang Triwibowo saat rapat dengan Komisi BUMN DPR, Senin, 17 Februari 2020.

https://bisnis.tempo.co/read/1362913...h/full?view=ok

Yg koleksi tanahnya di jawa luas2 siapa hayo
nomoreliesAvatar border
nomorelies memberi reputasi
1
716
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan