Benda Menyeramkan Bagi Tubuh Kaum Hawa

Menjadi seorang ibu adalah hal yang paling istimewa bagi kaum wanita. Gelar yang harus diraih dengan perjuangan Maha Dahsyat ini selain berbuah manis kala si kecil lahir ke dunia, ternyata kita harus merasakan bahkan menyaksikan benda menyeramkan plus menyakitkan ini mencabik bagian dari miss v.


Sudah tak asing lagi dalam dunia kesehatan wanita. Jika salah satu prosedur melahirkan normal salah satunya dengan guntingan episiotomi dan jahitan pada robekan jalan lahir.  Melahirkan adalah peristiwa pertaruhan nyawa, sebagian kaum hawa harus mengalami robekan parah kala mengejan dalam tahap akhir proses melahirkan. Jika sedikit saja salah, resiko luka ini bisa terjadi bahkan hingga ke anus. Bisa Anda bayangkan sakitnya seperti apa?


Selamat datang di trit terbaru saya, Sista. Kali ini saya akan mengulas tentang benda yang menyeramkan sekaligus menyakitkan yang berhubungan dengan sistem kesehatan wanita. Jarum dan Gunting episiotomi. Penasaran? Cekidot✍️.

Gunting Episiotomi




Ilustrasi proses episiotomi


Tubuh wanita diciptakan sedemikian rupa oleh Sang Pencipta dengan keistimewaannya sendiri. Misalnya daya tahan wanita menahan rasa sakit saat kontraksi hingga melahirkan jabang bayi. Bagi siapa pun yang pernah mengalaminya. Sudah pasti bisa merasakan sakit yang bagai ditusuk ribuan jarum menghunjam tubuh. 


Fase bukaan yang seharusnya normal hingga bukaan 10 alias pembukaan pada mulut rahim selebar 10 cm tidak terjadi. Maka langkah yang diambil biasanya berupa pengguntingan perineum (area antara jalan melahirkan dengan lubang anus)


Tingkat keparahan robekan perineum terdiri dari :

Derajat 1 robek selaput vagina, dengan atau tanpa kena kulit perineum.


Derajat 2 robek selaput vagina dan otot perineum, tetapi tidak kena otot sphingter ani. (otot melingkar di dekat kandung kemih yang menjaga agar urin tidak bocor).

Derajat 3 robek sampai otot sphingter ani.

Derajat 4 robek sampai otot sphingter ani dan kulit anus.


 Episiotomi juga dilakukan untuk mempercepat persalinan pada kasus gawat janin (prematur, sungsang, janin besar), gawat ibu (perineum kaku, riwayat robekan perineum sebelumnya), serta sebagai tindakan operatif pada persalinan dengan alat vakum dan forsep. Atau untuk menghindari robekan yang amburadul pada jalan lahir.


Biasanya dokter atau bidan akan memberikan suntikan bius pada area miss v agar mengurangi sakit yang luar biasa kala merasakan gunting ini merobek kulit miss v. Jangan tanya sakitnya seperti apa, walaupun dibius lokal tetap saja menyakitkan😢. 


Jarum jahit 




Baik perineum robek spontan maupun akibat diepisiotomi, dapat dijahit dan dirapikan kembali oleh dokter. Hecting atau penjahitan dilakukan pada Kala 4 persalinan atau sesudah plasenta dilahirkan. Ketika itu biasanya ibu sedang asyik melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) bersama bayi yang diletakkan di dada ibu, sehingga “lupa” di bawah sana dokter sibuk “mengobras”. Tapi sebagian ibu yang lain justru merasakan tusukan demi tusukan horor ini. Kaya tetangga saya yang waktu itu robek parah hingga perineumnya putus sampai ke anus🙈.


Mayoritas para ibu tidak berani melihat sendiri perineum-nya setelah melahirkan. Apabila terjadi komplikasi, misalnya infeksi atau timbul keloid, ibu jadi sulit memantau. Tipsnya Anda bisa melihat melalui cermin. Rawatlah luka bekas jahitan ini dengan hati-hati hingga kering dan jahitannya lepas atau daging sudah menyatu kembali. Jangan lupa jaga kebersihan area vital ini.


Jarum jahit ini memang sedikit berbeda dengan jarum pada jahitan tindakan operasi suatu penyakit. Hanya saja fungsinya sama dengan jarum jahit pada luka robek pada kulit atau jaringan bawah kulit misal luka terjatuh, dll.

ilustrasi menjahit luka perineum

Perlu diingat, komunikasikan dengan dokter bila Anda tidak ingin perineum digunting atau dijahit. Namun, keputusan terakhir dalam proses persalinan tetap menjadi wewenang para dokter dengan mempertimbangkan faktor keselamatan ibu dan janin tentunya.


Jika Anda tak ingin kedua alat menyeramkan di atas menjamah area pribadi Sista. Belajarlah untuk mempersiapkan kelahiran normal dengan rileks, atur napas dan gunakan teknik mengejan yang baik. Yaitu, jangan mengangkat bokong dalam proses mengeluarkan si kecil. Biasanya perawat akan membantu menahan kaki Anda untuk tetap tertahan pada alas tidur atau sedikit menekan paha pasien untuk menghindari pengangkatan bokong. 


Wahai kaum adam, sudah seyogyanya Anda melihat dan merasakan betapa beratnya perjuangan seorang wanita melahirkan putra putrinya ke dunia. Maka, sudah sepantasnya jika pria memulyakan dan membahagiakan ibu dan istrinya. Bukan hanya bisa merendahkan bahkan menyakitinya secara fisik dan emosional.

Sekian dulu trit saya kali ini, semoga bermanfaat🤗🥰. Jangan lupa komen dan kasih cendol, ya.

Opini pribadi
Referensi
Referensi
Referensi Gambar