Pembunuhan, apa pun bentuknya tetaplah melanggar hukum. Apalagi jika hal tersebut telah direncanakan. Yang lebih membuat miris, korbannya adalah seorang bayi, makhluk yang masih suci tanpa dosa.

Banyak kejadian yang tentu saja membuat heboh masyarakat ini. Entah apa motif di balik pembunuhan seorang bayi. Seperti yang terjadi di Kampung Cibungur, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya. Warga setempat digegerkan atas penemuan mayat bayi di sekitar hutan daerah setempat, pada 15 Juli 2020, Rabu pagi tadi.

Polisi yang mendapat laporan dari masyarakat, langsung menuju lokasi guna melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari penyelidikan tersebut, ditemukan sejumlah luka robek pada jasad bayi itu. Dugaan sementara, sosok mayat yang masih suci tersebut, digigit hewan buas.




Menurut Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Siswo De Cuellar Tarigan, jasad bayi tersebut sengaja dibuang di area hutan. Lebih mengenaskan lagi, bayi tak berdosa itu lalu digigit hewan sejenis anjing. Diduga, mayat bayi sempat dikuburkan. Namun, karena terlalu dangkal, baunya tercium oleh hewan liar. Terbukti dengan adanya bekas galian di dekat jasad si bayi.

Guna mengumpulkan bukti, jasad bayi lalu dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.



Sementara itu, dari hasil penyelidikan berikut barang bukti yang telah terkumpul, kecurigaan mengerucut pada pasangan muda-mudi yang hidup bersama tanpa ikatan pernikahan. Keduanya tinggal tidak jauh dari perkampungan yang saat ini tengah gempar akibat penemuan jasad bayi.

Kedua pasangan itu lalu ditangkap untuk dimintai keterangan. Apabila terbukti bersalah telah melakukan tindakan yang telah dituduhkan, mereka harus mempertanggungjawbkan perbuatan jahatnya.

Saat ini, dunia semakin tidak keruan. Banyak manusia bertindak tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya di masa mendatang. Risiko besar pun seolah-olah diabaikan, bahkan menjadi rintangan yang tak berarti.

Kenyataan yang terjadi dalam masyarakat pun seringkali berbanding terbalik. Di kala banyak pasangan sah kesulitan mendapatkan momongan, tapi di sisi lain tak sedikit pasangan tidak sah membunuh bayi tak berdosa. Betapa hal itu sangat membuat hati teriris.




Bagi pelaku pembuangan bayi, entah di mana letak hati nuraninya. Kok, ya tega membunuh hasil 'jerih payah' sendiri. Jika itu hasil dari hubungan sah, ane rasa sangat tidak mungkin. Orang tua mana yang dengan sengaja membuang benih sendiri? Sangat tidak masuk akal, kecuali mereka yang memang tidak punya hati nurani.

Kemungkinan lain dari kasus pembuangan bayi yang kian marak terjadi, itu adalah hasil dari hubungan gelap. Mungkin saja mereka takut menanggung risiko dari perbuatannya. Jika sudah tahu akan seperti apa akibatnya, kenapa pula masih mau melakukan? Hal ini yang masih menjadi pertanyaan ane hingga saat ini, GanSis.

Barangkali Agan Sista mau memberikan pendapat, ane persilakan. Namun ingat, ya. Jangan menghujat sesuatu yang belum jelas kebenarannya. Berpendapat dan menghujat adalah dua hal yang jelas jauh berbeda. Berpikir sebelum bertindak itu jauh lebih baik, daripada berpikir setelah bertindak.

Oke, GanSis, itu saja yang bisa ane tulis pada trit kali ini. Terima kasih untuk Agan Sista semua yang selalu setia membaca, berkomentar, serta memberi apresiasi berupa rate dan cendol pada trit ane. Salam sejahtera dan sampai jumpa di trit ane berikutnya.


Penulis : @anna1812
Referensi : di sini