- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kebijakan-kebijakan Kontroversial PPDB DKI Jakarta


TS
dewakere
Kebijakan-kebijakan Kontroversial PPDB DKI Jakarta

Assalamualaikum
Penerimaan Peserta Didik Baru Provinsi DKI Jakarta telah usai. Walaupun banyak polemik serta pro dan kontra akhirnya pemerintah Provinsi Jakarta khususnya dinas pendidikan telah "sukses" melaksanakan PDDB yang cenderung unik. Berikut ini keunikan-keunikan yang terjadi pada PDDB Provinsi DKI Jakarta yang lain daripada yang lain.
Seleksi Tahap Pertama Berdasarkan Usia

Ini yang lain daripada yang lain, biasanya di provinsi-provinsi yang lain aturan baru zonasi adalah siswa-siswa yang jarak rumahnya paling dekat dari sekolah yang didahulukan untuk diterima. Namun, pemerintah DKI Jakarta ingin beda dengan menyeleksi berdasarkan usia. Sehingga akhirnya banyak siswa-siswa yang rumahnya dekat dengan sekolah menjadi tidak lolos seleksi bahkan terlempar di sekolah yang lebih jauh.
Penilaian Grade Sekolah Tidak Jelas

Selain itu juga ada beberapa pertimbangan berdasarkan peringkat sekolah untuk menambah poin pada saat jalur prestasi. Akan tetapi karena standard penilaiannya tidak transparan dan tidak ada patokan khusus, akhirnya banyak siswa yang memiliki nilai-nilai bagus bahkan berprestasi tidak mendapatkan sekolah.
Sisa Kuota Yang Rancu

Jika di daerah-daerah lain setelah tahap satu maupun dua selesai, selalu diumumkan di sekolah maupun di media cetak lokal tentang sisa kuota agar siswa yang tidak diterima di tahap satu maupun di tahap dua ada kesempatan mengisi kuota yang kosong di DKI Jakarta Berbeda. Bahkan kita tidak tahu kapasitas kelas, penerimaan siswa, bahkan sisa kuota yang akhirnya menimbukan keributan ditahap dua maupun tiga.
Tahap Tiga Yang Menurunkan Standard Penerimaan

Sesuai dengan pengumuman tahap tiga adalah tahap kuota sisa bagi sekolah-sekolah yang pagu muridnya belum terpenuhi, tetapi pada praktek dilapangannya bahkan sekolah favorit yang terkenal banyak peminat masih membuka tahap tiga. Akhirnya siswa-siswa yang telah terlempar pada tahap dua mendapatkan sekolah bukan pilihan pertamanya dan tidak mencabut berkas dan mengikuti tahap tiga. Selain itu karena tahap terakhir, standar-standar penilaian diturunkan secara drastis, hal ini yang membuat kehebohan pada tahap tiga.
Solusi Untuk Siswa Menengah Kebawah Yang Belum Masuk Sekolah Negeri

Sampai saat ini solusi untuk calon peserta anak didik yang belum bisa diterima di sekolah negeri masih rancu, karena jika di sekolah swasta pasti ada biaya-biaya tambahan lainnya. Jika dengan KJP (Kartu Jakarta Pintar), sebaiknya biayanya ditingkatkan karena dulu dasar pembuatan KJP adalah untuk pembelian seragam dan transportasi siswa yang bersangkutan.
Quote:
Diubah oleh dewakere 15-07-2020 20:30




37sanchi dan evywahyuni memberi reputasi
2
627
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan