Hai soccer mania. Apa kabarnya nih? Semoga sehat-sehat. Sebelum saya bercerita dalam thread santuy ini tentang kerinduanku pada sepak bola. Saya ingin meminta doa dari kalian. Saat ini daerah sebagian Sulawesi terdampak banjir. Mohon doanya agar kami, di daerah kami dan dan daerahku gak terkena banjir lagi seperti kala Juli lalu.

Masalah kenangan banjir itu saya memoriin di threadku sebelumnya. Saat terkena banjir tahun kemarin saya sempatkan menulis tentang itu. Saat ini keadaan di tempatku darurat. Air dalam ketinggian di atas rata-rata. Sungguh mengkhawatirkan. Dan bertambahnya debit air disebabkan musim hujan. Mohon doanya ya teman-teman se-Kaskus dan doa dari siapa pun. Terima kasih kami ucapkan.

Maaf tadi ada selintas bahasan di luar dari tema sepak bola. Lanjut kuy.

Semua pasti sudah antusias buat menyambut pertandingan bola yang bakal digelar lagi.

Beberapa pekan bahkan bulan klub-klub sepak bola dan para pendukung masing-masing telah sangat memendam kerinduan dengan hadirnya pertandingan bola atau sudah gregetan pengin nendang bola lagi. Mau itu bola setipe klub dunia Manchester United, Liverpool atau yang lokal-lokal seperti Persija, Madura United, Persib atau PSM.

Di sini saya hanya akan bercerita tentang kerinduanku untuk bisa menonton sepak bola lagi. Tak membahas lebih jauh tentang dunia sepak bola yang lebih detail.

Sebenarnya saya bukan pendukung klub mana pun. Saya menyukai sepak bola secara universal. Gak ada pilihan klub yang paling digandrungi.

Terpenting bagi saya adalah hanya menonton, mendengar riuhnya geledek komentator apabila gol-gol di kandang lawan masing-masing. Histeria sewaktu membahas trik-trik bersepak bola yang dilakukan para pemain. Terkadang saya pun berusaha menyimak dan memahami sistem-sistem atau cara-cara bermain dalam sepak bola yang jadi bahasan para komentator bola.

Itu semua saya rindukan. Dahulu saya sangat menyukai sepak bola. Bela-belain bergadang hanya buat menonton sepak bola dunia atau lokal. Bahkan gak peduli waktu orang-orang yang tidur terganggu oleh teriakanku. Bila gol saya pun teriak kencang-kencang sambil berdiri jingkrak-jingkrak. Kadang taruhan sih sama teman nonton. Bukan taruhan duit yah. Tapi taruhan jitak . Sampai kepalaku waktu itu cenat cenut saking seringnya dijitak. Kalah melulu sih . Tapi mau gimana lagi sudah jadi pilihan. Klub mana pun yang bermain waktu itu selalu jadi bahan taruhan kami. Terkadang pilihanku juga keseringan menang.

Saking hebohnya diriku keasyikan nonton biasa dua gelas kopi hitam ludes ditambah cemilan kripik singkong atau gorengan lain. Dan alhasil gak tidur sampai pagi.

Tapi jika ditanya. Saya suka klub bola mana. Saya tetap memilih PSM Makassar. Karena saya berasal dari daerah Sulawesi. Berdasar info di Wikipedia, PSM Makassar merupakan klub bola tertua di Indonesia yang dikenal dengan julukan ayam jantan dari Timur, pasukan Rammang dan Juku Eja (Ikan Merah). Untuk info lebih mendalam guyz bisa nge-cek di Wikipedia




Jika untuk klub dunia. Semua sama saja. Saya gak menfavoritkan klub mana pun. Bahkan sangat jarang saya menonton sekarang.

Semua itu disebabkan channel di TV terblokir. Waktu itu sempat ada di channel TV sebab pihak terkait memiliki andil buat ikut menayangkan. Bagaimana ceritanya saya pun tak tahu.

Sebab kerinduanku pun terhadap sepak bola. Saya sering meluangkan waktu untuk ikut tebak skor di Kaskus Kapten. Hanya untuk kesenangan saja. Pertama kali ikut waktu itu sampai bela-belain browsing untuk liat kemampuan klub masing-masing. Berapa kira-kira hasil kemenangan. Saat itu hanya bisa dapat satu bagde tebak skor. Senang saja liat bentuk bagde-badge-nya yang unik. Tapi sekarang saya tebak skor tanpa cari info atau browsing lagi. Hanya sekadar tebak. Kadang benar sih.

Oke guyz. Selamat membaca di thread santuy ini yah. Bahasannya gak berat guyz. Bisa baca sambil ngopi.

Semoga berjaya sepak bola Indonesia. Aamiin.