- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
[True Story: Comedi, Romance, Friendship] 8 Karakter Dalam Satu Kontrakan


TS
darmawati040
[True Story: Comedi, Romance, Friendship] 8 Karakter Dalam Satu Kontrakan
Quote:
🌺🌺🌺
Welcome, Guys. Kali ini aku akan menyuguhkan cerita panjang tentang masa sekoah dulu. Cerita ini mencakup delapan karakter yang tinggal dalam satu kontrakan.
Yang pertama, ada Rian.
Yang ke dua, Melisya.
Yang ke tiga, Airin.
Yang ke empat, Essy.
Yang kelima, ada Hani.
Yang ke enam, Nurry.
Ke tujuh, ada aku. Ara.
Terakhir, ada Rahma.
Nah, itu dia sekilas karakter tokoh dalam cerita panjang yang akan aku tulis. Semoga kalian suka dan merasa terhibur saat membacanya. Bay the way,cerita ini tidak sepenuhnya nyata. Akan ada beberapa hal yang didramatisir. Supaya tidak garing alias membosankan.
Okey, happy reading, Guys .... Cekidot!
🌸🌸🌸
2010 menjelang akhir musim kemarau. Aku, Rahma, Rian, Melisya, dan Essy, memutuskan pindah kotrakan setelah terjadi perselesihan dengan pemilik kontrakan lama.
Saat itu, Hani yang merupakan teman kelas sedari SD, mengunjungi kami dan mengajak tinggal bersama. Terlebih, kami semua teman lama, kecuali Rian dan Melisya. Rian dari desa berbeda. Kami baru kenal dengannya ketika masuk SMA. Sementara Melisya, ia adik kelas yang sekolah dasarnya pun berbeda dengan Aku, Hani dan Essy. Baru dekat ketika berada di kota untuk melanjutkan pendidikan.
"Tempatnya bagaimana? Bagus, nggak? Ada toiletnya?" tanyaku segera, usai Hani mengutarakan niat untuk tinggal bersama.
"Bagus nggak bagus, sih. Toiletnya ada, kok."
"Yang penting bisa buat tinggal, Ra. Bagus nggak bagus, mah, urusan nanti!" ujar Essy memotong pembicaraan Hani.
"Nah, setuju!" timpal yang lain.
Fix, Kami mengemas barang dan pamit pindah ke pemilik kontrakan. Jujur saja, aku sedikit berat meninggalkan kontrakan lama. Secara, yang bermasalah dengan pemilik kontrakan, bukan aku. Melainkan teman-teman dan juga saudara perempuanku. Tapi, mau bagaimana lagi? Aku harus ikut pindah.
Lokasi kontrakan baru tidak begitu jauh dari tempat lama. Sekitar 15 menit berjalan kaki (jalan ceat). Sesampainya di sana,
"Han, bangunan yang mana?" tanyaku dengan tangan menenteng tas.
"Jangan bilang yang tengah dekat kuda itu!" seloroh Rian.
"Ya ampun! Memangnya kenapa jika bangunannya yang itu?" seru Essy.
"Udah-udah! Ayok masuk sajalah!" ajak kakakku dan juga Hani. Melisya terlihat masa bodo. Yang penting bisa tidur, mungkin begitu pikirnya.
"Airin, Nurry, kenalin, ini temen-temenku. Mulai sekarang mereka tinggal di sini."
Dua gadis yang diajak bicara hanya melongo.
"Airin? Kamu tinggal di sini, ternyata." Essy memukul pelan pundak gadis berambut panjang.
"Ha? Kalian saling kenal?" tanya Hani.
"Ah, iya. Essy teman sekelasku," sahut Airin dan diiyain oleh Essy dengan anggukan.
"Okey, silakan beberes, Guys. Kamarnya cuma dua. Yang mau tidur di kamar silakan. Yang mau di ruang tamu juga boleh," ujar Hani.
"Aku bisa tidur di mana saja. Yang penting masih dalam rumah," papar Melisya membuat kami tertawa.
Gadis satu ini memang cukup lucu. Ia sering mengeluarkan kalimat yang bikin geli. Tak heran seisi kontrakan menjadi bising oleh suara tawa yang ia ciptakan. Sampai-sampai tetangga di kontrakan lama seringkali menegur kami.
Bersambung dulu, Guys. In sya Allah secepatnya aku lanjutkan. Jangan bosan mampir, ya. Jika menarik, silakan dishare, rate dan cendolin banyak-banyak.
감사합니다
Penulis: @darmawati040
Yang pertama, ada Rian.
Quote:
Yang ke dua, Melisya.
Quote:
Yang ke tiga, Airin.
Quote:
Yang ke empat, Essy.
Quote:
Yang kelima, ada Hani.
Quote:
Yang ke enam, Nurry.
Quote:
Ke tujuh, ada aku. Ara.
Quote:
Terakhir, ada Rahma.
Quote:
Nah, itu dia sekilas karakter tokoh dalam cerita panjang yang akan aku tulis. Semoga kalian suka dan merasa terhibur saat membacanya. Bay the way,cerita ini tidak sepenuhnya nyata. Akan ada beberapa hal yang didramatisir. Supaya tidak garing alias membosankan.
Okey, happy reading, Guys .... Cekidot!
🌸🌸🌸
2010 menjelang akhir musim kemarau. Aku, Rahma, Rian, Melisya, dan Essy, memutuskan pindah kotrakan setelah terjadi perselesihan dengan pemilik kontrakan lama.
Saat itu, Hani yang merupakan teman kelas sedari SD, mengunjungi kami dan mengajak tinggal bersama. Terlebih, kami semua teman lama, kecuali Rian dan Melisya. Rian dari desa berbeda. Kami baru kenal dengannya ketika masuk SMA. Sementara Melisya, ia adik kelas yang sekolah dasarnya pun berbeda dengan Aku, Hani dan Essy. Baru dekat ketika berada di kota untuk melanjutkan pendidikan.
"Tempatnya bagaimana? Bagus, nggak? Ada toiletnya?" tanyaku segera, usai Hani mengutarakan niat untuk tinggal bersama.
"Bagus nggak bagus, sih. Toiletnya ada, kok."
"Yang penting bisa buat tinggal, Ra. Bagus nggak bagus, mah, urusan nanti!" ujar Essy memotong pembicaraan Hani.
"Nah, setuju!" timpal yang lain.
Fix, Kami mengemas barang dan pamit pindah ke pemilik kontrakan. Jujur saja, aku sedikit berat meninggalkan kontrakan lama. Secara, yang bermasalah dengan pemilik kontrakan, bukan aku. Melainkan teman-teman dan juga saudara perempuanku. Tapi, mau bagaimana lagi? Aku harus ikut pindah.
Lokasi kontrakan baru tidak begitu jauh dari tempat lama. Sekitar 15 menit berjalan kaki (jalan ceat). Sesampainya di sana,
"Han, bangunan yang mana?" tanyaku dengan tangan menenteng tas.
"Jangan bilang yang tengah dekat kuda itu!" seloroh Rian.
"Ya ampun! Memangnya kenapa jika bangunannya yang itu?" seru Essy.
"Udah-udah! Ayok masuk sajalah!" ajak kakakku dan juga Hani. Melisya terlihat masa bodo. Yang penting bisa tidur, mungkin begitu pikirnya.
"Airin, Nurry, kenalin, ini temen-temenku. Mulai sekarang mereka tinggal di sini."
Dua gadis yang diajak bicara hanya melongo.
"Airin? Kamu tinggal di sini, ternyata." Essy memukul pelan pundak gadis berambut panjang.
"Ha? Kalian saling kenal?" tanya Hani.
"Ah, iya. Essy teman sekelasku," sahut Airin dan diiyain oleh Essy dengan anggukan.
"Okey, silakan beberes, Guys. Kamarnya cuma dua. Yang mau tidur di kamar silakan. Yang mau di ruang tamu juga boleh," ujar Hani.
"Aku bisa tidur di mana saja. Yang penting masih dalam rumah," papar Melisya membuat kami tertawa.
Gadis satu ini memang cukup lucu. Ia sering mengeluarkan kalimat yang bikin geli. Tak heran seisi kontrakan menjadi bising oleh suara tawa yang ia ciptakan. Sampai-sampai tetangga di kontrakan lama seringkali menegur kami.
Bersambung dulu, Guys. In sya Allah secepatnya aku lanjutkan. Jangan bosan mampir, ya. Jika menarik, silakan dishare, rate dan cendolin banyak-banyak.
감사합니다
Penulis: @darmawati040






jungyeon96 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.5K
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan