Sejak April, Indonesia dilanda Pandemi Covid-19. Telah banyak nyawa melayang, harta terkikis, pekerjaan terampas, keceriaan anak-anak ke sekolah tergadai. Neraca ekonomi bergerak ke kiri, bukan hanya pertumbuhan nol, bahkan minus. Hal ini tentu saja mempengaruhi kehidupan seluruh warga negara.

Berbagai pandangan pro dan kontra mewarnai hadirnya pandemi Covid-19 ini. Ada yang menganggap ini bahaya yang serius hingga perlu penanganan yang serius, ada juga pihak-pihak yang menganggap pandemi covid-19 ini hanya isapan jempol, alias konspirasi belaka yang ujung-ujungnya menguntungkan pihak pihak tertentu. Dari yang menganggap hanya dalam rangka melariskan rapid tes hingga sengaja dibuat untuk melariskan vaksin.



Namun yang jelas, satu per satu nyawa tumbang dan harus diikhlaskan menghadap Tuhan. Mungkin yang menganggap pandemi ini hanya kebohongan itu karena belum merasakannya sendiri, atau keluarganya belum terkena. Maklum, vitus Corona merupakan jasad renik yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop elektron. Wabah ini tak berwajah.

Kabar yang baru saja terdengar sangat membahagiakan. Sebuah perusahaan bioteknologi di Amerika Serikat, Moderna Inc, telah memberikan pernyataan bahwa pihaknya telah berhasil mencobakan vaksin kepada 45 sukarelawan. Hasilnya sangat bagus. Masing-masing orang menunjukkan terbentuknya antibodi untuk virus ini, yang berarti, mereka telah menunjukkan reaksi yang posiif terhadap vaksin yang telah dimasukkan.

Dalam pengujian itu tidak didapatkan efek samping yang berat, berupa sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, mual dan sakit di area bekas suntikan.

Rasanya semakin nggak sabar lagi ya Gansis, ingin agar vaksin itu cepat bisa digunakan seluruh penduduk dunia. Agar semua kesulitan hidup yang dialami masyarakat sedikit demi sedikit sirna.



Tetapi apakah proses pembuatan vaksin ini cukup sampai di sini?

Ternyata jawabannya tidak. Masih ada fase yang harus dijalankan agar sebuah vaksin bisa digunakan masyarakat. Vaksin itu masih memerlukan pengujian selama kurang lebih satu tahun. Duh, seandainya saja proses ini bisa dipercepat ya?

So sad.

Selain tahap pengujiannya belum selesai, juga ada ketakutan jika vaksin itu selesai dibuat, justru akan diborong oleh negara-negara kaya, dan ada ketakutan bahwa harganya selangit.

Kita masih harus berjuang keras untuk menekan laju penyebaran virus corona ini dengan tetap menjalankan prosedur pencegahan, antara lain social distancing, mencuci tangan pakai sabun, menggunakan hand sanitizer, berolah raga, juga menahan diri untuk tidak keluar rumah tanpa tujuan yang penting.

Bagaimana dengan lembaga penelitian di Indonesia sendiri yang telah ditugasi Presiden Jokowi untuk membuat vaksin Covid-19 ini? Tentunya kita berharap bahwa Ilmuwan Indonesia mampu menciptakan vaksin ini. Bukan tidak mungkin vaksin-vaksin yang harus kita impor dari negara lain memiliki harga yang mahal.

Setelah vaksin tercipta pun, masih ada yang perlu kita perjuangkan, meyakinkan kelompok-kelompok antivaksin bahwa vaksinasi untuk covid-19 ini sangat penting, karena penyakit ini sangat menular dan menimbulkan banyak kematian. Menyisakan satu kelompok tanpa vaksin sama saja memberikan peluang untuk terbentuknya fokus infeksi di tengah masyarakat.

Apa harapan kalian Gansis?

Ditulis oleh @cattleyaonly

Sumber: Opini pribadi
Sumber foto : pixbay
Sumber