Pada zaman sekarang ini semua transaksi memakai daring, baik transaksi perbankan, transaksi jual beli HP, transaksi credit pinjaman, transaksi layanan pajak dan sebagainya. Hampir 95℅ manusia mrnggunakan daring tersebut apapun jenisnya. Ojeg yang dulu mangkal di depan komplek perumahan, sekolahan, perkantoran atau berada di pasar dan stasiun, kini telah menggunakan daring.
Customer sangat terbantu dengan aplikasi ojeg berbasis online atau kita kenal dengan istilah "Go-Jek", yang berdedikasi tinggi, tanggung jawab, dan ramah tamah..."terpercaya di Indonesia."
Pengguna ojeg online sangat terbantu sekali tidak repot harus berjalan mencari ojeg, hanya duduk manis klik datang tuh driver Go-jek nya. Customer sangat di untungkan, ongkos pun tidak terlalu mahal.
Loopers pernah dong...memakai ojeg online, nah...di sini ane mau tanya kriteria apakah? Loopers ini ;

1.  Customer Kepo.

Customer yang kepo yaitu mereka yang nggak berhenti mengoceh sepanjang jalan. Biasanya penumpang tipe ini disukai, tapi ada juga yang dihindari oleh sebagian ojek. Nggak apa-apa sih kepo, tapi jangan terlalu berlebihan. Lebih bagus kalau customer dan driver bisa bercakap-cakap dengan asyik sepanjang jalan.




2.  Customer Dermawan.

Waah,...
kalo ketemu customer seperti ini sih, di sukai para driver ojol...dong. Berarti loopers sangat baik hati, yang suka kasih kembalian and kasih lebih untuk driver ojol. Ini namanya customer yang dermawan. Tapi ada juga yang seperti ini, " Pak, nanti tipnya di bayar pake gopay ya..." Kalo yang seperti ini sebagian besar dusta. Tipe seperti ini para driver sudah tau.
Customer yang baik itu selalu di senangi para driver dan di doakan biar lancar.




3.  Customer Quotanya Habis...

Kalian Customer pernah nggak kehabisan kuota pas mau pesan jasa ojol?

Biasanya ada juga customer yang order memakai hp temannya, entah lupa bawa hp atau quotanya habis.
Tapi yang lebih nekat lagi, yakni mereka yang nggak punya kuota sekaligus nggak punya teman. Nah lho, kira-kira bakal gimana tuh? Gampang, deketin abang ojek yang lagi mangkal, terus bilang…




“Pak...saya mau pesan, tapi kehabisan quota. Boleh numpang orderkan pake hp punya bapak?”
Kasian amat deh...tuh...customer, sampai habis quotanya…
Ada juga yang lebih mengerikan lagi kasih helmnya langsung kabur...rumahnya turun tangga dekat kali, " dia bilang ; pak! Tunggu bentar mau ambil uangnya." Di tunggu gak balik, hp gak aktif. Mau di samperin motor tinggal diatas.
Ada juga yang minta berhenti tempat ramai...uang pecahan receh terusnya kurang lagi, kalo tempat ramai kan...driver gak sempat ngitungnya...modus tuh..

4.  Customer Songong main cancel aja.




Masih ada juga lho customer yang cancel orderan semau...gue.
Orang semacam ini terbilang tidak sabaran alias dableg...gak mau nunggu barang 5 menit. Ngeliat drivernya masih jauh di maps.
Motor driver kurang bagus...cancel, wajah driver kurang tampan...cancel.
Mau ngorder apa mau cari pacar...sih.!?

5.  Customer Seneng Banget Selfian.




“Berhenti dulu pak, kita selfie dulu ya.”

“Ok, siap mba!” kata sang driver atas ajakan selfie seorang customer sambil tersenyum.

Customer semacam ini memang jarang sekali ada, tapi ini pernah terjadi...gan n sis. Setiap kali naik Go-Jek customer selalu mengeluarkan ponselnya, lalu foto sana foto sini, atau buat live streming. Entah dibuat kontennya untuk akun customer atau untuk buat artikelnya. Di antara kalian ada gak yang termasuk seperti itu.
Hayooo...ngaku..
















Label  :    d' 4ry4-0n3_4nr4