Pada dasarnya SSD itu adalah upgrade dari HDD.
Laptop lama, PC lama, ganti hdd ke ssd langsung kenceng.... wussshhhh

Tp ternyata ga smua SSD itu sama.

Ada SLC-MLC-TLC-QLC. 

Ini istilah untuk jenis NAND Flashnya (chip yang menyimpan data), singkat kata, semakin sedikit (single, multi[dual], triple, quad) semakin bagus. So, SLC lebih bagus daripada MLC (dual) dan seterusnya.

Ada with DRAM - DRAMless.

Ini adalah istilah untuk Cache pada controller nya, singkat katanya lagi, SSD with DRAM lebih bagus [dan biasanya lebih mahal] dari pada yang ga pake DRAM.
Gunanya adalah sebagai peta lokasi data, dan sebenernya ga cuman itu, tapi singkat kata, access lebih cepat, dan lifetimenya [TBW - Terabyte written] umumnya lebih panjang.

Contoh SSD dengan DRAM
https://www.youtube.com/watch?v=o-A_iPwsaTk

Contoh SSD tanpa DRAM
https://www.youtube.com/watch?v=a4osu6VhEkQ

Bisa dilihat bedanya kan, yg satu punya chip lebih di board nya, itu DRAM Cache.

Dua dua nya ini adalah SSD Sandisk Plus, tapi yg 240Gb ga pake DRAM, yang 480Gb pake DRAM.

Lho kok bisa begitu? 

Saya juga bingung, jawabannya : ga tau.

Berikut List SSD yang diketahui (oleh saya, wkwkwk) ada DRAM nya :

1. Samsung PRO Series dan EVO Series
2. WD Blue - Black
3. Crucial MX500
4. ADATA Blue SU800, Gold SU900
5. Sandisk Ultra, Sandisk Plus (khusus 480Gb keatas)

Jadi apakah anda butuh ssd dengan dram cache???
- pemakaian berat / ringan [ngitung dari seberapa sering agan WRITE di SSD tsb]
- untuk system disk, lebih prefer ssd dengan dram [jika budget nya masuk], sedangkan untuk nyimpen data doang, DRAMless juga oke koq
- butuh ssd speed dengan iops tinggi

Semoga berguna infonya.