Cerita ini merupakan cerita nyata, dimana ane mengambil cerita dari teman ane sendiri, sebut saja kinanti, kinanti merupakan santri putri yang paling ditakuti oleh teman-temannya bahkan semua angkatan dibawahnya maupun angkatan di atasnya, karena terkenal galak, tetapi menurut ane kinanti adalah sosok yang luar biasa, sudah cantik, tinggi,putih, hidung yang mancung serta ketegasan, tanggung jawab, bisa baca kitab, tahfidz juga. Bisa dibayangkan kan, begitu luar biasa, apalagi kinanti adalah sosok yang mau berkorban mengambil sampah di blumbang (kolam) yang ada ikan lele serta kotoran para santri di pondoknya tanpa menggunakan perantara, kinanti mengambilnya menggunakan tangan. Waaaah pokoknya luar biasa.

Keesokan hari, kinanti tidak sengaja bertemu dengan salah satu santriwan dengan ponhok yang sama, tadinya hanya saling sapa, tanpa mengenal nama bahkan tidak tau kepribadiannya santriwan itu seperti apa. Dari cerita teman-teman santriwati yang sudah lama mondok dan mengenali santriwan tersebut, santriwan tersebut juga salah satu santriwan yang ikut ndalem Kyai, santriwan mengabdi mulai awal menjadi status santri. Ganteng, putih, tinggi, kekar, hidung mancung, fotografer pondok dan yang membuat para santriwati ngefans sama santriwan tersebut, kita sebut Galang, ia mau membersihkan kolam bahkan terjun ke kolamnya langsung untuk mengambil sampah yang tidak di sengaja hanyut contoh kecil sampah sampo yang harganya 500/biji yang di dalam kolam tersebut juga banyak ikan lele yang besar, ane lihat sendiri dengan mata kepala ane, besar ikannya itu sebesar kaki anak laki-laki yang kekar, serta terdapat kotoran santri.

Berjalannya waktu keduanya hanya sebatas teman biasa bertemu ketika saling di timbali Kyai atau Bunyai secara bersama maupun dalan konteks panitia kegiatan pondhok seperti ziarah, khataman dan yang lain yang melibatkan kepengurusan maupun santri ndalem. Bahkan saling ejek-ejekkan. Kemudia keduanya saaling bertukar no HP karena keperluan kepanitiaan, Kinanti juga paham dan mengetahui bahwa galang juga sudah mempunyai kekasih, bahkan sudah lamaran dan menentukan tanggal pernikahan. Seiring berjalannya waktu Tuhan mempunyai rencana lain. Ternyata kinanti juga mengetahui hubungan Galang dan calonnya memutuskan untuk berhenti hubungan entah itu masalah apa. Galang sempat sedih tetapi galang selalu berdoa semoga Allah akan mempertemukan kekasih idaman yang memang sholehah dan mau menerima Galang apa adanya.
Siapa sih yang tidak ngefans sama Galang, santriwan yang begitu sempurna dimata para santriwati semua, termasuk kinanti juga.
di sebuah acara pernikahan alumni pondok dan ternyata penganti mempelai wanitanya itu ternyata mantan kekasihnya Galang yang dulu. Kepulangan dari kondangan mereka berdua saling bertukar kabar dan yang lainnya, kemudia galang membalas tentang pembahasan yang memang serius dan kinanti menantang " kalau berani temui orang tua saya".. akhirnya galang memutuskan dan meyakinkan orang tuanya Galang untuk datang kerumah kinanti. Dengan tujuan melamar/mengikat. Tetapi pososi kinanti sedang di Pondok. Jawaban kinanti menerima tau tidaknya semua di serahkan kepada orang tuanya kinanti. Dengan rasa syukur dan berharap akhirnya orang tua kinanti menerima lamarannya Galang. Asal agan taun tanggal pernikahannya langsung ditentukan oleh Abu atau Kyai tempat pondhok mereka nyantri. Sosweet ya.. banyak santriwan dan santriwati yang tidak percaya dengan mereka berdua menjalin hubungan yang serius itu. Karena setau teman-temannya hanyalah teman bercandanya di pondhok.



Ya itulah jodoh, jodoh itu misterius.. tidak ada yang tau kecuali Allah..tugas kita harus terus berusaha memperbaiki diri. Kita hanya bisa merencanakan Allah yang menentukan..