- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Cooking & Resto Guide
Mie Ayam 3000-an penuh cerita


TS
rini03191
Mie Ayam 3000-an penuh cerita

Assalamu'alaikum...
Hai Sobat semua.....apa kabar nih.....kali ini aku mau bagi cerita sekaligus resep yang mungkin saja bisa menjadi sumber inspirasi ya...
Mie Ayam 3000-an Penuh Cerita
Malam minggu bisa jadi malam yang sangat dinantikan oleh beberapa remaja pada waktu itu. Bahkan untuk membuktikan bahwa malam minggu itu istimewa sampai ada lagu yang liriknya kurang lebih seperti ini
Malam minggu malam yang panjang, malam yang asyik buat pacaran.
pasti ini bukan lagu asing bagi kalian era 90-an kan?
Tapi malam minggu bagiku sama saja seperti malam-malam hari lainnya. Tak ada istilah apel malam minggu atau kencan ke kebun teh seperti teman-temanku. Aku memang sedikit menutup diri dari laki-laki, tapi bukan berarti aku tak bisa menyukai seseorang. Aku hanya tidak suka berinteraksi dengan orang asing terutama laki-laki, namun sebenarnya aku punya banyak teman laki-laki. Yah...tentunya dengan mereka sikapku berbeda, aku bersikap biasa saja sama seperti aku bergaul dengan teman perempuanku. Kenapa bisa begitu? Ya, karena mereka adalah temanku yang jelas sudah aku kenal lama dan aku tahu benar keluarga mereka. Selain itu, mereka sudah kenal dengan keluargaku, dan ketika bapak sudah bilang boleh berteman aku merasa aman.
Begitulah kehidupanku selama ini. Namaku Raina masih single meskipun usiaku sudah 25 tahun. Umur ini sebenarnya umur keramat di daerahku khususnya bagi seorang gadis. Siapapun yang menyandang umur 25 harus siap menyandang predikat perawan tua. Setiap ada kesempatan bertemu dengan tetangga pasti akan diserbu dengan pertanyaan Kapan nikah? Kok nggak pernah lihat bawa cowo ke rumah? sepertinya perlu diruat kamu, biar dekat jodohnya? dan masih banyak lagi pertanyaan yang terkadang membuat depresi juga.
Terkadang hati ini juga merasa merana saat melihat teman seusiaku sudah menggendong anak mereka yang menggemaskan dan lucu. Apalagi saat menerima undangan pernikahan teman sebayaku. Hmmm.....rasanya nano-nano. Lama juga aku termenung di sore ini memikirkan banyak hal yang terjadi akhir-akhir ini. sesekali ku hembuskan nafas panjang tanda kepenatanku telah membuncah.
Trrrt....trrrt.....getar hpku membuyarkan lamunanku yang entah telah memanjang sampai kemana. ada pesan masuk dari Nia teman kerjaku menanyakan laporan akhir bulan. Segera aku mengetik balasan pesan, lalu kirim. Namun selalu gagal. Ternyata aku baru ingat kalau pulsaku habis. Kebetulan aku juga lapar jadi sekalian beli mie ayam bang Joni kesukaanku cuma 3000 saja. Selain menjual mie ayam, bang Joni juga membuka konter bersebelahan dengan warung mie ayamnya. Tanpa berfikir lama segera aku mengambil kerudung yang tersampir dikursi kamarku lalu beranjak menuju warung bang Joni. Sesampainya di konter aku menuliskan no handphone -ku di buku yang sudah disediakan oleh konter. Tak lupa juga aku menuliskan nominal pembelian pulsa. Cukup lama aku menunggu pulsa masuk karena memang jaringan agak susah di daerahku. Aku fokus memperhatikan layar ponselku sampai tak sadar ada pelanggan lain yang sudah duduk di sampingku. Seorang laki-laki yang entahlah aku tidak mengenalnya. tapi kelihatan sangat dewasa meskipun umurnya belum ada 30 tahun. Itu hanya perkiraanku saja. Kami sempat saling tatap dan melempar senyum sebagai bentuk sopan santun. Tak lama kemudian layar ponselku menyala ada sms masuk tanda pengisian pulsa sudah berhasil, dan aku langsung beranjak ke warung menikmati mie ayam pesananku yang kebetulan sudah siap.
***
Pagi ini saat di tempat kerja aku dikejutkan dengan sebuah pesan dari nomor yang tidak aku kenal.
Mbak, boleh nanti ke warung bang Joni saya mau traktir mie ayam sekaligus ada yang ingin saya sampaikan, jangan lupa mengajak teman atau keluarga ya. saya tunggu nanti sore jam 3. sukron. Hari.
ini siapa? kok tahu nomorku? ah jangan-jangan orang iseng?
Benakku dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang menari-nari membuatku bingung dan juga galau.
Akhirnya aku putuskan untuk memberitahu Nia, siap tahu dia punya saran karena dia sahabat dekatku selama ini.
"Menurut kamu gimana, Ni?" tanyaku
"Hmmm.....gimana ya? tapi kalau melihat isi pesannya pasti ada hal penting. coba kamu ingat-ingat lagi siapa tahu ini masih saudara atau memang teman kamu, Na" Nia menanggapi.
"Aku sudah mencoba mengingatnya tapi tetap saja aku tak mengingat pernah mengenal orang bernama Hari. Lalu menurut kamu aku datang atau tidak? Kamu mau nggak nemenin aku?"
"Kalau menurut aku kamu harus datang siapa tahu memang sangat penting, yang pasti dia tidak akan macam-macam karena memintamu membawa teman atau keluarga. Sebenarnya akau mau menemanimu, cuma nanti sore aku harus mengantar ibuku ke dokter Syam. gimana" jawab Nia sedikit menyesal tidak bisa menemaniku.
"Terus aku harus datang dengan siapa?" aku jadi bingung juga.
setelah terdian cukup lama, "Hmmmm.....aku tahu Na harus datang dengan siapa dan yang jelas aku pasti aman...." ucapku percaya diri.
***
Sesuai dengan perjanjian, aku dan seorang penjagaku sudah duduk manis di kursi warung bang Joni 10 menit lebih awal, karena harus memberi penjelasan kepada penjagaku. Aku hanya mengajaknya makan mie ayam tanpa memberitahukan perihal sebenarnya, karena sedikit takut dimarahi. Ya, karena dia adalah Bapakku. Cukup lama aku mengumpulkan keberanian untuk jujur dengan Bapak sampai belum sempat ku jelaskan apa-apa tiba-tiba....
"Assalamu'alaikum....Raina ya?" seorang laki-laki menyapaku dan mengampiri tempat duduk kami. Ya, seorang laki-laki yang sepertinya tidak asing, tapi aku tak tahu siapa.
"Ehmmm....iya...Siapa ya?" aku bertanya karena bingung.
"Saya Hari yang tadi kirim sms. Emmm....ini pasti Bapaknya Raina ya? Assalamu'alaikum,Pak?" Dia menjawab dan menyapa bapak sambil menjabat tangannya.
"Boleh saya duduk?" tanyanya.
"Iya silakan!" jawabku.
setelah itu pesanan mie ayamku sudah datang, sengaja tadi aku juga sudah pesan 3 beserta es jeruknya.
"Sebelum makan, ada yang pingin saya sampaikan Pak" ucapnya kepada Bapakku.
"Ada apa, Nak?"tanya Bapakku.
"Bolehkah saya meminang anak Bapak, Raina, sebagai calon istriku?" Tanyannya yang spontan membuat tubuhku terasa kaku dan jantungku berdebar dengan kencang seakan hendak melompot dari tempatnya.
"Kalau saya terserah Raina saja Nak, Bagaimana Raina?"
"Hmmm.....selama Bapak mengijinkan tidak ada alasan saya untuk menolak Pak" Jawabku lirih.
Mie ayam 3000-an bang Joni menjadi saksi aku dilamar oleh jodohku yang sudah Tuhan siapkan selama ini. Akhirnya aku menikah dengan Hari dan sekarang memiliki seorang anak perempuan yang cantik. Dan ternyata dia mendapat nomorku waktu itu dari buku pulsa di konter bang Joni, dan sempat melihatku. Dia menanyakan tentang aku kepada bang Joni. Dan memang jodoh itu tiada yang pernah menyangka dari mana datangnya. Akhirnya aku melepas predikat "perawan tua".
Cerita ini hanya fiktif dan pemanis resep mie ayam berikut ini ya Sobat..
Dan buat kalian yang mau tahu resep mie ayam Bang Joni bisa klik video di bawah ini ya

Diubah oleh gembelngehe 18-07-2020 01:31
0
615
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan