[COC Reg. Tangerang] 7 Prosesi Adat Pernikahan di Tangerang, Nomor 3 Romantis Banget

Beranda
Komunitas
Regional
Tangerang Raya
[COC Reg. Tangerang] 7 Prosesi Adat Pernikahan di Tangerang, Nomor 3 Romantis Banget

TaraAnggara

10-07-2020 11:07

[COC Reg. Tangerang] 7 Prosesi Adat Pernikahan di Tangerang, Nomor 3 Romantis Banget

Pernikahan adalah hal yang sangat diidamkan oleh orang-orang dengan kategori usia dewasa. Momen ini menjadi hari bersatunya dua insan yang saling mencinta dalam ikatan suci di hadapan Sang Pencipta, untuk selanjutnya menjalani hidup bersama sebagai sepasang suami istri. Tidak heran banyak pasangan pengantin rela merogoh kocek dalam demi terlaksananya pesta pernikahan, meski inti dari pernikahan sendiri tidak terletak pada meriahnya pesta, melainkan bagaimana kehidupan setelah pernikahan.

Selain identik dengan pesta, di negara kita pernikahan juga tidak lepas dari beragam adat atau tradisi yang menyertainya. Dan berikut ini, TS telah merangkum prosesi adat pernikahan di Tangerang, sebagai salah satu contoh prosesi adat pernikahan yang ada di Indonesia.

1. Ngolotken

Tahap awal dari serangkaian adat yang harus dijalani calon pengantin adalah Ngolotken. Pada prosesi ini pihak keluarga lelaki akan mengirim utusan untuk melakukan observasi pada calon pengantin wanita. Observasi dilakukan dengan tujuan memastikan status calon pengantin single atau tidak, agar acara selanjutnya berjalan lancar.

2. Seserahan

[COC Reg. Tangerang] 7 Prosesi Adat Pernikahan di Tangerang, Nomor 3 Romantis Banget

Sumber gambar

Setelah acara Ngolotken selesai, proses selanjutnya adalah seserahan. Pada tahap ini calon pengantin pria beserta rombongan membawa barang seserahan untuk diserahkan pada keluarga calon pengantin wanita.

3. Buka Pintu

Buka pintu adalah proses di mana calon pengantin pria, diterima oleh calon pengantin wanita. Proses ini berlangsung dengan cara calon pengantin wanita masuk rumah, sementara sang pria mendendangkan lagu dari luar. Jika pintu dibuka artinya pengantin wanita menerimanya.

Wah, so sweet ya? Mirip film-film Hollywood pas adegan aktor pria melamar pujaan hatinya. Hayo, siapa yang pengin dilamar dengan cara seperti ini?🤭🤭

4. Huang Lingkup

Pada prosesi Huang Lingkup pasangan pengantin dipersilahkan duduk di atas tikar, kemudian sesepuh adat akan menyuapi mereka dengan nasi yang telah disiapkan. Hal tersebut sebagai simbol pemberkatan dari pemangku adat setempat terhadap pernikahan yang sedang berlangsung.

5. Ngeroncong

Ngeroncong adalah prosesi di mana pasangan pengantin menerima uang receh dari keluarga dan juga para tamu undangan. Pada tahap ini pasangan pengantin duduk di atas batik biru, lalu keluarga dan tamu undangan menyalami satu persatu secara bergantian, sambil meletakkan uang receh ke tempat yang telah disediakan.

6. Ngedulangi

[COC Reg. Tangerang] 7 Prosesi Adat Pernikahan di Tangerang, Nomor 3 Romantis Banget

Sumber gambar

Jika pada prosesi Huang Lingkup pengantin disuapi oleh sesepuh setempat, pada prosesi Ngedulangi pasangan pengantin lah yang saling menyuapi satu sama lain. Prosesi ini ditujukan sebagai sarana penyatuan hati dan jiwa pasangan pengantin, agar lebih menyatu kedepannya.

7. Ngarak Pengantin

[COC Reg. Tangerang] 7 Prosesi Adat Pernikahan di Tangerang, Nomor 3 Romantis Banget

Sumber gambar

Prosesi pernikahan adat Tangerang diakhiri dengan acara Ngarak Pengantin. Pada prosesi ini pasangan pengantin dibawa keliling kampung, menghampiri kerabat dan tamu undangan untuk mengucapkan terimakasih telah menghadiri acara pernikahan mereka.

Itulah serangkaian adat pernikahan yang harus dijalani calon pengantin di Tangerang. Selain ke-7 adat di atas, ada satu lagi adat pernikahan Tangerang yang merupakan peranakan dari tradisi Cina yaitu Cio Tau.

Sumber gambar

Quote:

Cio Tau adalah upacara tradisional khas warga keturunan Cina yang tinggal di Tangerang. Tradisi ini berasal dari dinasti Manchu. Pelaksanaan Cio Tau diawali dengan doa calon pasangan pengantin pada Thien (Tuhan) dan leluhur sebagai wujud penghormatan dan permohonan doa restu. Setelah itu proses dilanjutkan dengan penyalaan lilin oleh orang tua sebagai simbol penerangan pada anak-anak sebelum menikah.

Proses selanjutnya adalah penyuapan nasi yang telah dimasukkan ke dalam air gula oleh orang tua masing-masing mempelai pada anaknya. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan pasangan pengantin akan jasa orang tua mereka.

Keunikan dari adat Cio Tau, yaitu adanya prosesi makan 12 mangkuk yang berisi makanan dengan rasa berbeda. Perbedaan rasa makanan tersebut adalah simbol atas rasa kehidupan yang akan mereka temui usai menikah. Sedangkan jumlah 12 mangkuk melambangkan bulan dalam satu tahun. Dalam prosesi makan 12 mangkuk pengantin pria dipersilahkan makan terlebih dahulu, kemudian diikuti pengantin wanita. Hal ini merupakan simbol bahwa istri harus menunggu suami pulang terlebih dahulu jika ingin makan, sebagai wujud penghormatan pada suami.

Tidak berhenti sampai di situ, selanjutnya akan ada prosesi penyisiran rambut pengantin oleh sang adik. Hal ini sebagai simbol bahwa semua masalah bisa dipecahkan bersama. Prosesi pernikahan adat Ciao Tau diakhiri dengan berkumpulnya seluruh anggota keluarga di depan altar leluhur untuk membagikan uang pelita. Keunikan dari proses ini adalah uang yang dibagikan tidak dimaksudkan dalam amplop, sebagai simbol bahwa dalam rumah tangga harus ada keterbukaan soal keuangan antara istri dan suami

Sekian pembahasan kita mengenai adat pernikahan yang ada di Tangerang. Jika ada kesalahan atau kekurangan atas informasi yang TS berikan, jangan sungkan untuk mengoreksinya di kolom komentar. Terimakasih dan sampai jumpa di thrad selanjutnya.

Sumber
Sumber
Sumber

Cilacap, 10 Juli 2020
Ditulis oleh: Tara Anggara

oncom.onair dan 7 lainnya memberi reputasi

Kutip

Balasan

Komentar yang asik ya

Urutan

Terbaru

Terlama

Komentar yang asik ya

Komunitas Pilihan