- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Tangerang Raya
[COC Reg. Tangerang] Nyimas Melati, Pahlawan yang Dijuluki 'Singa Betina, Kok Bisa?


TS
TaraAnggara
[COC Reg. Tangerang] Nyimas Melati, Pahlawan yang Dijuluki 'Singa Betina, Kok Bisa?
![[COC Reg. Tangerang] Nyimas Melati, Pahlawan yang Dijuluki 'Singa Betina, Kok Bisa?](https://s.kaskus.id/images/2020/07/09/10525026_202007090253060264.jpg)
Nama Nyimas Melati mungkin masih terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia, tapi tidak bagi bagi warga Tangerang. Meski nama Nyimas Melati tidak tercatat dalam buku-buku sejarah, kisah perjuangannya menjadi cerita yang disampaikan secara turun temurun oleh warga Tangerang.
Lalu siapakah sosok Nyimas Melati dan apa hubungannya dengan kota Tangerang?
Ia adalah putri Raden Kabel yang masih satu darah dengan keluarga Sultan Hasanudin Banten ke-18. Pada masanya sosok Nyimas Melati berperan penting bagi kehidupan masyarakat Tangerang, karena berhasil menyelamatkan mereka dari cengkeraman para tuan tanah. Selain itu ia juga berperan dalam penyebaran agama Islam di kota tersebut.
Pada masanya tanah Tangerang banyak dijadikan tanah partikelir. Tanah partikelir adalah tanah-tanah di mana masyarakat dipaksa untuk bercocok tanam, sementara yang menguasai hanya segelintir orang dengan sebutan tuan tanah. Tanah yang dijadikan partikelir sendiri antara lain distrik Blaradja, Tangerang, dan Maoek.
Para tuan tanah yang didukung oleh Belanda, saat itu bertindak sewenang-wenang pada masyarakat kalangan bawah sehingga mereka hidup menderita. Lama-kelamaan mereka pun tidak tahan dengan sikap para tuan tanah dan melakukan pemberontakan, yang salah satu pemimpinnya adalah Nyimas Melati.
Sumber gambar
Kegigihan serta keberanian Nyimas Melati saat berperang, membuatnya dijuluki Singa Betina. Hal paling melegenda dari kisah Nyimas Melati yang disampaikan secara turun temurun oleh orang Betawi Tangerang, adalah teriakannya saat memimpin perang di perbatasan Balaraja. Sambil mengacungkan keris ia berteriak "SERANG". Kono suara Nyimas Melati melengking menyerupai auman singa, sehingga membuat nyali para penjajah Belanda ciut. Bahkan burung-burung yang ada di sekitar kawasan perang pun berterbangan karena mendengar gaungannya.
Nyimas Melati sangat ditakuti oleh para tuan tanah dan penjajah Belanda, karena memiliki ilmu kanuragan yang tinggi. Namun Setelah berbagai upaya dilakukan oleh Belanda, Nyimas Melati akhirnya gugur. Saking takutnya para tuan tanah dan penjajah Belanda pada Nyimas Melati, saat meninggal jasadnya dipotong-potong dan dikubur secara terpisah-pisah. Ada yang mengatakan jasadnya dikubur di desa Bunar kecamatan Suka Mulya, Balaraja. Sementara sumber lain menyebutkan jasad Nyimas Melati dikubur di Pulau Panjang, Kepulauan Seribu dan danau Situ Gintung, Ciputat.
Lalu siapakah sosok Nyimas Melati dan apa hubungannya dengan kota Tangerang?
Ia adalah putri Raden Kabel yang masih satu darah dengan keluarga Sultan Hasanudin Banten ke-18. Pada masanya sosok Nyimas Melati berperan penting bagi kehidupan masyarakat Tangerang, karena berhasil menyelamatkan mereka dari cengkeraman para tuan tanah. Selain itu ia juga berperan dalam penyebaran agama Islam di kota tersebut.
Pada masanya tanah Tangerang banyak dijadikan tanah partikelir. Tanah partikelir adalah tanah-tanah di mana masyarakat dipaksa untuk bercocok tanam, sementara yang menguasai hanya segelintir orang dengan sebutan tuan tanah. Tanah yang dijadikan partikelir sendiri antara lain distrik Blaradja, Tangerang, dan Maoek.
Para tuan tanah yang didukung oleh Belanda, saat itu bertindak sewenang-wenang pada masyarakat kalangan bawah sehingga mereka hidup menderita. Lama-kelamaan mereka pun tidak tahan dengan sikap para tuan tanah dan melakukan pemberontakan, yang salah satu pemimpinnya adalah Nyimas Melati.
![[COC Reg. Tangerang] Nyimas Melati, Pahlawan yang Dijuluki 'Singa Betina, Kok Bisa?](https://s.kaskus.id/images/2020/07/09/10525026_202007090248290978.jpg)
Kegigihan serta keberanian Nyimas Melati saat berperang, membuatnya dijuluki Singa Betina. Hal paling melegenda dari kisah Nyimas Melati yang disampaikan secara turun temurun oleh orang Betawi Tangerang, adalah teriakannya saat memimpin perang di perbatasan Balaraja. Sambil mengacungkan keris ia berteriak "SERANG". Kono suara Nyimas Melati melengking menyerupai auman singa, sehingga membuat nyali para penjajah Belanda ciut. Bahkan burung-burung yang ada di sekitar kawasan perang pun berterbangan karena mendengar gaungannya.
Nyimas Melati sangat ditakuti oleh para tuan tanah dan penjajah Belanda, karena memiliki ilmu kanuragan yang tinggi. Namun Setelah berbagai upaya dilakukan oleh Belanda, Nyimas Melati akhirnya gugur. Saking takutnya para tuan tanah dan penjajah Belanda pada Nyimas Melati, saat meninggal jasadnya dipotong-potong dan dikubur secara terpisah-pisah. Ada yang mengatakan jasadnya dikubur di desa Bunar kecamatan Suka Mulya, Balaraja. Sementara sumber lain menyebutkan jasad Nyimas Melati dikubur di Pulau Panjang, Kepulauan Seribu dan danau Situ Gintung, Ciputat.
![[COC Reg. Tangerang] Nyimas Melati, Pahlawan yang Dijuluki 'Singa Betina, Kok Bisa?](https://s.kaskus.id/images/2020/07/09/10525026_202007090251150255.jpg)
Jejak-jejak Nyimas Melati sendiri saat ini dapat kita temui dari makamya yang berada di desa Bunar, Kecamatan Balaraja. Selain itu namanya juga diabadikan di gedung wanita kawasan Daan Mogot serta disematkan menjadi nama jalan di kota Tangerang.
Sumber
Sumber
Cilacap, 09 Juli 2020
Ditulis oleh: Tara Anggara
Diubah oleh TaraAnggara 09-07-2020 15:16






oncom.onair dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.6K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan