
Tadi siang ane cukup di kejutkan dengan sebuah berita di forum kaskus tentang pernyataan seseorang yang begitu lancarnya menuduh orang lain PKI hanya karena kesetaraan kelas di sebuah rumah sakit.
Miris sekali membaca berita tersebut.
Ditambah pula dengan perkataan bahwa posisi seseorang menentukan kelas di rumah sakit.
Apa yang di cari dengan pernyataan-pernyataan offside tersebut.
Bukan kebaikan yang di peroleh malah membuat kisruh bangsa ini.
Quote:
Ketua Media Center DPP PA 212 Novel Bamukmin menduga program Rumah Sakit Tanpa Kelas yang diinisiasi Ketua DPP PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning menganut paham komunis.
"RSTK ini sangat kuat diduga komunis banget karena layanan perawatannya sama rasa, sama rata yaitu jenderal disamaratakan dengan kopral," ujar Novel kepada Suara.com, Selasa (7/7/2020).
Novel menyebut program RSTK merupakan hasil jerih payah gerombolan Komunis Gaya Baru (KGB) untuk merendahkan para petinggi di Indonesia untuk meraih simpati dari rakyat kecil. Pasalnya kata Novel, kepentingan orang yang memiliki posisi tinggi dan di bawah, sangatlah berbeda.
"Jelas program RSTK adalah hasil jerih payah gerombolan KGB guna merendahkan para petinggi negeri demi meraih simpati wong cilik. Karena bagaimanapun kepentingan orang yang punya posisi diatas dan dibawah sangatlah berbeda dan dalam Islam ini adalah sunahtullah yang manusia diciptakan berbeda," ucap dia.
Paham komunis kata Novel juga berupaya menarik simpatik rakyat sebanyak-banyaknya untuk menerima ideologi tersebut.
"Karena komunis itu akan berupaya menarik simpatik rakyat seluas luasnya karena memang yang awam sangat dibutuhkan untuk menerima ideologi komunis dengan mudah," tuturnya.
Tokoh Front Pembela Islam itu menuturkan permasalahan gagasan rumah sakit tanpa kelas (RSTK) sudah pernah muncul ke publik pada 26 Juni 2010.
Ketika itu Politisi PDI Perjuangan Ribka dan Rieke mengenalkan gagasan rumah sakit tanpa kelas di hadapan anak cucu PKI di Banyuwangi, Jawa Timur pada 26 Juni 2010.
"Rieke Diah Pitaloka selaku anggota komisi IX DPR RI dari PDIP bersama Ribka Tjibtaning selaku ketua komisi IX Fraksi PDIP di Banyuwangi yang memgumpulkan Anak cucu PKI sebagai moment temu kangen antara anak cucu PKI serta mantan anggota PKI yang akhirnya di grebek oleh FPI Banyuwangi beserta Ormas yang lain karena keduanya disinyalir mensosialisasikan rumah sakit tanpa kelas," kata dia.
Tak hanya itu, Novel juga menuding pembangunan RSTK Mega Gotong Royong di Desa Gebang Mekar yang diresmikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merupakan program komunis.
"Namun anehnya megawati pada tgl 23 oktober 2011 malah membangun RSTK di desa gebang kilir kecamatan gebang Cirebon, Jawa Barat namun sempat mendapatkan kesulitan dari intelejen, karena lagi lagi dicurigai sebagai program komunis dan Megawati pula yang tahun 2017 pada HUT PDIP menyampaikan pidatonya tentang Trisila dan Ekasila yang meneruskan pidato ayahnya (Soekarno) yang membawakan statemennya tentang Trisila dan Ekasila," ucap Novel.
Novel menganggap program rumah sakit tanpa kelas yang digagas Ribka merupakan tanda tanda kebangkitan paham komunis di generasi milenial saat ini.
"Nah kaum komunis bangkit di generasi milenial melalui satu program dan program ini merata dan sudah diwujudkan di sejumlah provinsi di Indonesia termasuk salah satunya yang di Cirebon itu," kata nya
Di berita tersebut,Beliau mengatakan bahwa kesetaraan hanya milik PKI.
Luar biasa pola pikir Beliau ini.
Lupa bahwa di Pancasila tercantum bunyi "KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA"
Padahal baru saja kemarin lusa Beliau dan kawan-kawannya dengan semangat menggebu-gebu membela Pancasila di tengah bahaya pandemi corona.
Beliau juga berbicara tentang tingkatan manusia dalam ajaran agama islam,kalau itu memang ada namun bukan dari gelar,trah keturunan atau pangkat duniawi.
Berdasarkan riwayat Dalam kitab Ihya’ Ulum ad Diin, Imam al Ghazali bahwa manusia itu mempunya beberapa tingkatan namun yang di nilai hanya dari nilai kebaikanmu di dunia dan ketaqwaanmu kepada Allah.
Sebuah pernyataan yang menurut ane sangatlah offside dari Beliau ini.
Bagi masyarakat yang paham,mereka mungkin hanya tersenyum yang sangat manis.
Namun bagi masyarakat yang awam, bisa saja menimbulkan masalah lainnya.
Sangatlah tidak bijak dan perlunya ada seseorang yang menegur Beliau ini.
Apabila di biarkan maka Beliau ini mungkin tidak sadar akan kurang bijaknya Dia dalam menyampaikan opininya di depan publik.
Indonesia kini sedang dilanda musibah.
Harusnya kita membangun sikap gotong royong tuk bersama-sama menghadapi musibah ini.
Ekonomi dunia dan juga Indonesia terjadi guncangan yang cukup hebat akibat musibah ini.
Jangan menambah musibah ini dengan hal-hal yang sebenarnya tidak sama sekali bermanfaat bagi bangsa ini agar bisa lepas dari musibah ini.
Tinggalkan isu-isu yang malah membuat resah masyarakat tentang paham komunis yang jelas-jelas terlarang ada di Indonesia.
Jaga lisan dan tulisan kita.
Sebagai muslim pun kita di ajarkan oleh agama islam tuk menjadi manusia yang lebih beradab dalam bersikap dan berkata.
Perbanyaklah menebar kebaikan bagi orang banyak.
Kebencian berlebihan akan membuat jiwa kita tersiksa sendiri.
sumber berita