- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Tangerang Raya
[Coc Reg. Tangerang] Sejarah Perayaan Peh Cun dan Kisah Tragis Menteri Tiongkok
TS
anna1812
[Coc Reg. Tangerang] Sejarah Perayaan Peh Cun dan Kisah Tragis Menteri Tiongkok
![[Coc Reg. Tangerang] Sejarah Perayaan Peh Cun dan Kisah Tragis Menteri Tiongkok](https://s.kaskus.id/images/2020/07/06/10677034_202007061003040996.jpg)
Setiap kota di Indonesia, memiliki tradisi unik dan sakral. Entah itu tradisi asli masyarakat atau pun yang dibawa oleh pendatang.
Di Tangerang pun ada banyak tradisi warga etnis Tionghoa. Salah satunya adalah tradisi Peh Cun. Perayaan Peh Cun sendiri dilakukan untuk menghormati salah seorang negarawan sekaligus patriot paling berpengaruh di negara Chu (sekarang namanya Hubei dan Hunan) pada tahun 340-278 SM. Perayaan Peh Cun di Tangerang sudah ada sejak tahun 1910 dan diadakan di Sungai Cisadane.
Pada perayaan Peh Cun yang jatuh pada bulan 5, tanggal 5 Kalender China, mereka mengawali tradisi itu dengan melakukan upacara pemandian atau pencucian perahu kuno. Hingga kini, ritual tersebut masih diadakan terhadap perahu-perahu yang dianggap keramat.
![[Coc Reg. Tangerang] Sejarah Perayaan Peh Cun dan Kisah Tragis Menteri Tiongkok](https://s.kaskus.id/images/2020/07/06/10677034_202007060939070961.jpg)
sumber
Ada hal menarik dari tradisi pencucian perahu keramat, loh, GanSis. Konon katanya, air dan kain yang digunakan untuk mencuci perahu tersebut, diyakini membawa berkah bagi yang dapat memiliki. Sebab itulah, setelah acara pencucian, biasanya orang yang hadir dalam ritual pemandian kapal keramat itu, berebut untuk mendapatkannya.
Di balik perayaan Peh Cun yang tetap berjalan hingga kini, ternyata ada sejarah yang mengawali, loh, GanSis.
![[Coc Reg. Tangerang] Sejarah Perayaan Peh Cun dan Kisah Tragis Menteri Tiongkok](https://s.kaskus.id/images/2020/07/06/10677034_202007060955320523.jpg)
sumber
Dahulu, Tiongkok terpecah menjadi 7 negara. Berkat kegigihan salah satu menteri, yaitu Qu Yuan, keenam negara tersebut dapat disatukan. Namun, ada satu negara (Qin), menyerang sang patriot dan negara-negara yang telah bersatu tersebut. Tidak hanya sampai di situ. Penguasa negara Qin bahkan menyebar fitnah ke kalangan negarawan dan pejabat korup yang tidak menyukai Qu Yuan. Akibatnya, Qu Yuan diusir dari negaranya sendiri (Chu).
Beberapa tahun setelah peristiwa itu, Qu Yuan mendengar kabar bahwa negara tercintanya (Chu), dapat ditaklukan oleh Qin. Setelah acara sembahyang, dia lantas membaca sajak berisi curahan hati, yang menggambarkan betapa dia sangat mencintai negara dan rakyatnya. Lalu, dia pergi meninggalkan tempat tersebut dan menuju Sungai Bek Lo menggunakan perahu dan menenggelamkan diri. Bisa dibayangkan bagaimana rasa kecewa yang dia rasakan, kan, GanSis? Negara yang dia bela mati-matian, telah jatuh ke tangan musuh.
Banyak orang yang mencari jenazah sang menteri. Mereka melempar nasi yang terbungkus daun bambu, supaya ikan-ikan di sungai, tidak memakan jenazah Qu Yuan. Namun, usaha mereka tak membuahkan hasil.
Pada tiap perayaan Twan Yang yang jatuh pada tanggal 5, bulan 5, bahkan ada seorang nelayan yang rutin melempar bambu berisi beras ke sungai. Hal itu dia lakukan sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang negarawan tercinta.
Di tahun-tahun berikutnya, rakyat mengadakan lomba Liong Cun atau lomba perahu naga sebagai bentuk peringatan kembali atas usaha mencari jenazah Qu Yuan. Dari sinilah, cikal bakal festival adu kecepatan perahu naga saat perayaan Peh Cun. Perayaan ini bertujuan untuk memupuk sifat patriotisme dan solidaritas sesama manusia.
![[Coc Reg. Tangerang] Sejarah Perayaan Peh Cun dan Kisah Tragis Menteri Tiongkok](https://s.kaskus.id/images/2020/07/06/10677034_202007060957220497.jpg)
sumber
Apa pun bentuk tradisi dalam masyarakat kita, pasti memiliki nilai moral yang bisa diambil. Sebab, dari situlah kita dapat lebih mengenal kekayaan adat budaya lebih banyak. Indonesia yang notabene negara dengan keanekaragaman agama, masyarakat di dalamnya juga diajarkan untuk tetap melestarikan, menghargai, dan mencintai keberagaman tersebut. Sesuai makna dari semboyan negara ini, yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu jua, kita sebagai warga negara yang baik pun harus mengamalkannya.
Hal tersebut di atas, diharapkan bisa membuat kita tetap bersatu dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta.
Bagaimana menurut GanSis tentang tradisi keramat di atas? Silakan berpendapat dengan sopan, ya.
Terima kasih buat Agan Sista yang sudah berkunjung di trit ane kali ini. Salam damai dan tetap hargai keberagaman, ya.
Penulis : @anna1812
Referensi : 1, 2



tien212700 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
630
12
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan