Seks di luar pernikahan adalah hal yang diharamkan oleh agama. Seks bebas di era globalisasi saat ini sudah tidak perlu di ragukan lagi dengan keasingannya. Banyak anak muda yang melakukan hal ini dan menganggapnya biasa saja.

Selain dilarang oleh agama, seks bebas juga dapat menimbulkan banyak penyakit menular berbahaya. Berbeda lagi dengan suku Kreung yang ada di Kamboja ini. Mereka membudayakan seks bebas tersebut. 

Di zaman yang sudah sangat modern ini, masih saja ada suku yang melegalkan seks bebas untuk dilakukan. Suku Kreung adalah suku yang berada di pedalaman terpencil Negara Kamboja. Mereka adalah suku yang sangat liberal dan sangat membuka diri terhadap seks bebas juga masalah percintaan.

Sumber gambar Nakita.id

Tradisi yang mereka lakukan adalah membuatkan gubuk cinta untuk anak gadis mereka untuk dijadikan tempat ritual seks bebas. Gubuk cinta dibuat oleh ayah gadis yang akan memilih suaminya sendiri. Didalam gubuk tersebut gadis akan melakukan seks dengan laki laki yang akan meminangnya.

Ketika anak gadis suku Kreung sudah memasuki usia cukup untuk menikah, mereka akan di biarkan melakukan seks bebas di dalam gubuk cinta untuk menemukan cinta sejati mereka. 

Dalam gubuk cinta, sang gadis akan mengobrol untuk mendapatkan kesamaan dengannya. Apabila sang wanita tidak menemukan kesesuaian dengan lelaki tersebut, maka ia berhak untuk tidak melakukan seks bebas tersebut. Dan apabila sebaliknya, wanita dan laki laki tersebut akan melakukan hubungan seks bebas tersebut.

Jika wanita itu melakukan hubungan intim dengan lelaki yang ia tidak sukai dan hamil.  Maka wanita wanita tersebut tetap menikahi lelaki itu sebagai ayah dari anaknya. Dan anak tersebut menjadi milik lelaki itu seorang. 

Dari gambaran seks bebas yang dilakukan oleh suku Kreung sepertinya sudah terjadi saat ini. Hubungan intim di luar nikah biasanya banyak di lakukan oleh kaum muda untuk memenuhi hasrat mereka. Semoga saja kita tidak termasuk orang orang yang melakukan hal ini.