Kaskus

Regional

AmarsukiAvatar border
TS
Amarsuki
[Coc Reg. Kepulauan Riau] Makanan Ini dinamakan Batang Buruk Karena Filosofi
[Coc Reg. Kepulauan Riau] Makanan Ini dinamakan Batang Buruk Karena Filosofi
Kue Batang Buruk / Sumber

================================================


Kue Batang Buruk merupakan makanan khas penduduk Tanjung Pinang. Kepulauan Riau. Biasanya, Kue Batang Buruk ada pada saat hari perayaan besar seperti lebaran Idul Fitri. Kue ini memiliki tekstur yang mudah hancur sehingga dikemas dengan dipotong ukuran kecil sekitar 3 sampai 4 cm agar siap untuk disantap.

Kue ini terbuat dari campuran tepung, susu, kacang hijau dan gula. Rasanya sangat legit dan manis sehingga pas di lidah orang Indonesia. Rasa manis susu dan gula membuat Kue Batang Buruk tak lagi dihidangkan hanya saat perayaan besar, namun juga dijadikan oleh-oleh favorit.


[Coc Reg. Kepulauan Riau] Makanan Ini dinamakan Batang Buruk Karena Filosofi
Kue Batang Buruk sebagai oleh-oleh khas Bintan / Sumber

Gurih dan manisnya kue ini menjadi daya tarik sendiri bagi anak kecil hingga orang dewasa. Hal ini cocok untuk dibawa pulang sebagai buah tangan dari Tanjung Pinang.



ASAL MUASAL

Sebenarnya Kue Batang Buruk merupakan kue kering yang telah berusia ratusan tahun. Bermula dari kisah cinta Wan Sinari, putri dari Kerajaan Bintan. Sang putri memendam cinta kepada seorang pemuda tampan yang pemberani bernama Raja Andak. Ia bergelar Panglima Muda Bintan. Namun, cintanya bertepuk sebelah tangan karena lebih memilih Wan Inta, adik kandung dari Wan Sinari.

Agar tetap move on, Wan Sinari menyibukkan diri di dapur bersama dayang-dayang istana. Ia berhasil membuat sebuah penganan unik, jika digigit, kue itu akan hancur berderai.
Usai membuat kue, Wan Sinari memohon kepada sang raja agar makanan tersebut dapat dipersembahkan untuk para tamu dan pejabat kerajaan.

Baginda Raja tak menolak. Hingga pada suatu hari, para tamu dan pejabat kerajaan berkumpul di istana. Kue buatan Wan Sinari itu pun dihidangkan. Di antara para tamu yang datang terdapat pula Raja Andak, lelaki idaman Wan Sinari.


[Coc Reg. Kepulauan Riau] Makanan Ini dinamakan Batang Buruk Karena Filosofi
Ilustrasi Wan Sinari Bersama Sang Raja / Sumber

Para tamu dan pejabat kerajaan kemudian mencicipi kue yang baru pertama kali mereka lihat itu. Namun beberapa saat saja setelah menggigitnya, mendadak mereka merasa malu. Karena sebagian kepingan kue jatuh berderai.
Serpihan-serpihannya berserakan mengotori pakaian yang mereka kenakan. Hanya Raja Andak Panglima Muda Bintan yang tak terkecoh. Saat Raja Andak memakan kue itu, tiada serpihan kue yang berjatuhan.




FILOSOFI

Kue batang buruk memiliki filosofi “Biar pecah dimulut jangan pecah di tangan".
Filosofi ini menggambarkan bagaimana seorang bangsawan mempunyai etika pada saat makan. Tak terkecuali ketika sedang mencicipi sebuah makanan. Apabila seorang bangsawan terburu-buru dan ceroboh ketika makan, maka mencerminkan betapa buruknya tingkah laku bangsawan tersebut.

Sejak itulah makanan tersebut dinamakan dengan nama Kue Batang Buruk yang antara nama dan cita rasanya sangat berbeda sekali.


=====================================

Bagaimana Agan Sista apakah ada yang sudah mencoba Kue Batang Buruk, ceritakan donk pengalaman kalian dikomentar.

emoticon-Toast


Sumber

Diubah oleh Amarsuki 06-07-2020 17:22
tien212700Avatar border
jokoariyantoAvatar border
jokoariyanto dan tien212700 memberi reputasi
2
1.5K
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan