

TS
devarisma04
Selamatkan Anak-anak Kita Dari Game Online

Game online, kini bukan lagi sebuah rahasia umum. Meskipun sudah lama keluar fatwa ulama terhadap keharaman bermain game online. Namun, anak-anak tidak menghiraukannya. Generasi yang terbilang mentah ini tetap happy dengan fitur tersebut.
Tidak tahu harus di salahkan siapa. Lembaga pendidikan sudah memberikan larangan menggunakan handphone di perkarangan Dayah atau Sekolah. Namun tetap saja, anak-anak nyelip nyelip satu dua bawa Androidnya ke Dayah atau Sekolah.
Miris sekali, melihat fenomena saat ini. Dimana para generasi telah menyita waktunya 24 jam untuk bermain game. Lupa shalat lupa belajar, jiwa mereka telah di rasuki roh jahat dalam game tersebut. Katakanlah begitu !
Bahkan terdapat beberapa kasus anak meninggikan suara dengan orang tua. Ketika tidak memberikan uang, untuk membeli paket internet. Bahkan sampai kejadian memukul orang tuanya. Nah kalau sudah begini yang rugi siapa? Tentu orang tua juga. Iya para orang yang harus menjerit dalam hati, kenapa anak saya begini? Dan blablabla.
Berbagai keluhan terdengar dari mulut para orang tua. Yang mungkin sudah tidak sanggup lagi menghadapi sikap anak yang telah melewati ambang batas. Kecanduan game online bukan lagi persoalan sepele bagi para generasi saat ini. Karena betapa besar efek buruk yang ditimbulkannya oleh game itu sendiri.
Haruskah kita salah mereka yang menciptakan game? Tidak juga demikian, memang sudah menjadi visi mereka menghancurkan generasi muslim. Beginilah, baiknya kita mencari solusi dari pada sibuk menyalahi pihak lain. Atau tepatnya instrospeksi diri sejauh mana kebijakan kita dalam menangani masalah ini. Terlebih para orang tua dan guru.
"Jangan jangan, anda juga penikmat game online. Bahaya cuk kalau sempat orang tua atau guru juga terjerumus ke dalam lembah hitam ini."
Sempat saya lihat beberapa bio akun sosial media pelajar. Dengan bangga mereka melebeli diri sebagai Gamer, pecandu HP miring dan sebagainya. Tentu mereka tidak bersembunyi-bunyi bermain game. Mereka dengan getol juga memposting karyanya di media. Dan efek yang paling buruk dari game tersebut. Mudahnya berucap kata-kata kasar dan nyaris sangat keji dari mulut mereka secara spontan.
Bukan tidak mungkin, rumah sakit jiwa akan di penuhi oleh orang setres karena game online. Dan kebanyakan dari pasien itu adalah pelajar. Karena kini ada beberapa kasus yang sedang ditangani serius di beberapa rumah sakit jiwa, tempat terapi dan ahli psikolog.
Siapa yang paling bertanggung jawab atas keselamatan generasi kita?
Kurasa orang tua masing-masing adalah penanggung jawab utama. Pemerintah bisa saja memberi larangan dan sebagainya. Namun orang tua mempunyai wewenang lebih dalam menjaga buah hatinya.
Boleh memberikan anak fasilitas berupa gadget. Namun berikan pengawasan secara intensif. Arahkan mereka dalam menggunakan gadget beserta berbagai fitur yang terdapat dalam telpon pintarnya. Karena semua itu berawal dari kurangnya pantauan orang tua. Jangan biarkan mereka tersesat di dunia virtual ini.
Ayah bunda, selamatkan buah hati kita dari peperangan terselubung oleh kaum kafir ini. Ya itulah salah satu game online yang akan memusnahkan akal sehat anak-anak kita. Memporak-porandakan jiwa mereka. Yang pada akhirnya menjadikan mereka tak berguna.
Sayang anak sayang anak, pantau aktivitas mereka. Berikan pengawasan khusus dalam memberi fasilitas tersier.
Deva Risma
Sungai Mas, April 2020
Diubah oleh devarisma04 07-07-2020 06:27


darmawati040 memberi reputasi
1
507
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan