Hai GanSis jumpa lagi dengan saya. Lama tidak membuat tulisan di sini. Apa kabar kalian semua di sana? Selalu sehat saja, bukan?

Beberapa akhir ini saya meluangkan waktu menonton drama korea yang bergenre medical. Salah satunya yang baru tamat yaitu Hospital Playlist. Memangnya ada hubungan apa drama korea dengan thread saya kali ini? Ada kaitannya loh, GanSis.

Di salah satu adegan ( lupa episode berapa ) ada seorang dokter yang memiliki 'sakit' dalam dirinya. Bukan sakit hingga menyebabkan kematian melainkan memiliki kelainan seksual yang dideritanya. Nama penyakitnya agak susah untuk saya ucapkan kadang terbalik. Voyeurisme nama penyakitnya. Saya telusuri dan baca di website ternyata hal ini sudah ada sejak dulu. Mungkin kita saja yang belum atau jarang mendengarnya.

Saya juga membahas ini dengan kakak saya yang cowok, ia mengatakan secara jujur memang sebagian besar kelainan seksual ini dialami oleh pria walau wanita juga ada, tetapi jarang ditemui. Kata kakak saya, orang yang mengalami ini merasa puas tanpa harus melakukan hubungan suami istri.

Pasti GanSis heran, ya mengapa saya juga membahas ini dengan kakak apalagi cowok. Keluarga saya memang terbuka dalam urusan seperti ini, GanSis. Kata orang tua lebih baik membicarakan dengan mereka agar kita tidak salah paham nantinya.

Oke kembali dengan pembahasan yang ada di atas. Jadi GanSis. Voyeurisme Sindrome ini adalah salah satu jenis kelainan seksual yang mungkin terdengar asing di telinga walau ada penyebutan lain ( tukang intip ).

Voyeurisme atau yang biasa disebut Scopophilia merupakan kelainan seksual di mana penderitanya senang sekali melihat orang-orang membuka pakaian satu persatu tanpa mereka sadari jika sudah diintip melalui celah kecil atau kamera tersembunyi. Jadi mereka tidak secara terang-terangan melihatnya.

Namun yang lebih parahnya lagi, GanSis. Saat mereka mengintip korbannya, mereka tidak hanya diam menonton melainkan melakukan masturbasi demi mencapai kepuasannya. Ngeri ya GanSis? Korbannya itu sebagian besar adalah wanita dan korbannya tidak menyadari jika mereka sudah diintip oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Orang-orang yang memiliki kelainan seksual ini merasakan kepuasaan tersendiri saat mereka sudah mengintip korbannya bergantian pakaian. Kebanyakan mereka melakukannya di toilet umum atau ruang ganti.

Jadi ingat peristiwa beberapa tahun lalu, ya GanSis di mana ada kejadian di toilet atau di ruang ganti terpasang kamera tersembunyi hanya untuk melihat si korban khususnya wanita. Makanya orang tua selalu mewanti-wanti saya agar berhati-hati di toilet umum atau saat mencoba pakaian di ruang ganti.

Siapa bilang orang yang memiliki kelainan ini tidak memiliki tanda-tanda? Ada loh tandanya, GanSis.

-Tercapailah kepuasaan tinggi saat melihat korbannya membuka baju atau mengintip pasangan yang sedang melakukan hubungan suami istri.

-Saat mereka melakukan tindakan tersebut, para penderitanya memiliki fantasi yang membuat hasrat seksual mereka menjadi jauh lebih bergairah atau tinggi.

"Apa bisa disembuhkan, GanSis?"

Tentu saja bisa, GanSis. Ada 4 tipe pengobatan yang harus dijalani oleh sang penderita asal yaitu :

1. Behavioral Therapy

Para penderita diharuskan menahan diri saat ia sudah mulai 'kecanduan' dalam tindakannya. Memang berat dan tidak bisa dipastikan bagaimana hasil terapi ini karena terapi tersebut menyangkut dirinya sendiri. Ia harus mampu dan berkeinginan kuat untuk sembuh tanpa paksaan.

2. Cognitive Therapy

Terapi ini dilakukan berdasarkan ide bahwa kelainan seks ini terjadinya akibat dari kondisi dan pembentukan. Namun yang perlu GanSis tahu, terapi ini hanya dapat menekan lebih jauh perilaku yang tidak diinginkan sedangkan si penderitan masih tetap belum mengubah caranya untuk memuaskan hasrat seksualnya.

3. Psychoanalysis

Hal utama yang dilakukan terapi ini adalah membawa alam sadar si penderita untuk bercerita mengenai kelainan yang ia idap. Alam sadar mereka nantinya akan bercerita penyebab masalahnya. Jadi secara tidak langsung penderita diajak sembuh secara rasional dan emosional.

4. Medication Treatment

Perawatan ini menggunakan berbagai macam obat yang harus diminum oleh si penderita. Tujuan dari pemberian obat ini adalah dapat menghambat produksi steroid seks. Maksudnya dengan mengurangi jumlah steroid seks yaitu testosteron pada pria dan ekstrogen pada wanita maka hasrat seksual bisa dihilangkan.

Itu pengobatan dan perawatan yang harus dilakukan bagi penderita yang memiliki kelainan seksual tersebut. Memang tidak mudah bagi mereka untuk sembuh. Selain dari dirinya sendiri, mereka juga butuh dukungan dari keluarganya.

Di manapun kita berada, kita harus waspada ya GanSis. Terkadang kita khususnya wanita tidak menyadari akan bahaya yang mengintai. Apalagi ketika kita berada di toilet umum atau saat kita membeli pakaian dan ingin mencobanya. Susah memang GanSis, kalau kita tidak mencoba nanti kekecilan atau kebesaran.

Bagaimana agar kita terhindar dari hal tersebut?





Yuk ... silakan di share thread ini. Terima kasih sudah membaca tulisan saya di sini.

Jangan lupa beri


=Selesai=

Surabaya, 06 Juli 2020


Sumber 1

Sumber 2

Sumber 3

Sumber 4