By Sumarni Saja

Layang-layang, siapa yang tak kenal dengan permainan yang cukup familiar ini? Tidak hanya anak-anak orang tua pun juga senang memainkannya. Menarik ulur senar seakan memberikan sensasi tersendiri. Apalagi saat senarnya putus, rasa kecewa, marah, serta dongkol akan melanda, seperti saat kita diputusin pas lagi sayang-sayangnya.

Namun, beberapa waktu yang lalu kisah tragis menimpa seorang pengendara motor berinisial YBS, 21 tahun. Pria yang berprofesi sebagai montir di sebuah bengkel itu, melintas di Jalan Tangkuban perahu, depan kantor pos Mojosongo, Solo. Nasib nahas menimpa, tak sengaja lehernya terjerat senar layangan yang melintang di tengah jalan. Senar jenis gelasan tersebut menyayat leher hingga urat di leher putus, lalu korban terjatuh ke badan jalan. Masyarakat yang melihat kejadian itu, segera membawa korban ke rumah sakit. Qodarullah, korban meninggal dunia di rumah sakit.

Akibat peristiwa ini, polisi pun menghimbau masyarakat untuk tidak bermain layangan di sekitar jalan raya. Karena selain menganggu kelancaran arus lalu lintas, juga bisa membahayakan nyawa pengendara jalan.

Bentuknya yang tipis, memang seringkali membuat senar layangan tak terlihat. Belum lagi bahannya yang berlapis kaca, cukup tajam jika menyayat kulit. Alangkah baiknya, jika mau bermain layang-layang pilihlah tanah lapang dan jauh dari kabel PLN yang melintang. Dan jangan lupa, tetap utamakan keselamatan.