Kenapa konten berbau mesum paling diminati oleh banyak netizen +62 ? Setidaknya itulah pertanyaan yang terlintas di kepala ane setelah melihat betapa membludaknya viewers konten yang menyerempet ke arah "sana", meskipun konten tersebut hanyalah clickbait dimana isi dengan judulnya beda. Selama thumbnail konten dan judulnya menjurus ke arah seks, pasti penontonnya rame.
Coba nih agan simak screen capture di bawah ini yang sebenernya hanya judulnya saja yang memancing perhatian penonton, padahal isinya tidak mengandung unsur pornografi :
Viewersnya jutaan, artinya banyak yang minat nonton dan suka dengan tayangannya. Mungkin karena penasaran dengan judulnya ya! Sedangkan viewers konten edukasi cuma segini :
Sangat berbeda jauh ya gaes :gagalpaham
Mungkin bahasan seputar seksualitas adalah sesuatu yang seru karena sejak dari kecil, seks seolah menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan apalagi dengan anak - anak. Kurang adanya pelajaran mengenai seks di sekolah juga menjadi latar belakang kenapa konten berbau hal yang mengarah "ke sana" paling diminati oleh orang Indonesia. Rasa ingin tahu pada hal - hal krusial akan muncul apabila seseorang tidak cukup mendapatkan pengetahuan dari lingkungan sehari - harinya.
Akibatnya orang akan mencari tahu sendiri untuk memuaskan hasrat keingintahuannya lewat media yang dapat dengan mudah diakses, yakni internet. Di dunia maya banyak sekali konten seksual dan situs p*rn* yang bertebaran dan gampang diakses hanya dengan sekali klik. Rata - rata lebih suka konten berformat video daripada bacaan, karena tinggal nonton saja tidak usah capek - capek baca. Tahu sendiri lah masyarakat kita sangat suka yang instan - instan dan tidak begitu suka membaca. Sayangnya apa yang beredar di jagat maya tidak selamanya benar, termasuk konten vulgar yang rata - rata hanya memandang seks sebagai hiburan dengan adegan yang telah ditulis di skenario.
Kebanyakan penikmat konten tidak mendapatkan "pelajaran" karena tidak bisa membedakan mana konten yang bisa mengedukasi penontonnya dengan konten yang bertujuan komersil dan bertujuan hanya untuk menghibur saja. Makanya jangan heran jika bocil - bocil sekarang sudah pacaran tidak sehat dan bertingkah "kejauhan" dan banyak terjadi kehamilan di luar pernikahan. Semua bisa terjadi karena tontonan mereka serta tidak adanya arahan dari orang tuanya. Karena memang remaja biasanya suka mengakses tontonan p*rno secara diam - diam akibat anggapan tabu yang sedari awal sudah ditanamkan oleh masyarakat kita.
Tau nggak gan kalau apapun yang sering kita tonton akan mempengaruhi kita juga? Apalagi jika hal itu kita lakukan secara berkala (rutin). Tanpa disadari kita menjadi sedikit demi sedikit meniru apa yang sudah dengan sengaja agan cekoki ke pikiran agan. Coba cek history pencarian di youtube agan, kira - kira apa yang paling sering agan cari dan tonton? Sekiranya hal seperti itulah yang akan mempengaruhi mindset (pola pikir) dan tindakan agan.
Akses konten vulgar sebenarnya tidak selamanya salah asal agan sudah cukup umur, berpikir matang dalam artian dapat membedakan yang salah dan benar serta sekiranya agan tidak terpengaruh oleh tontonan tersebut yang bisa melatarbelakangi agan berbuat kriminal. Usahakan mencari konten yang membentuk pola pikir agan menjadi lebih baik.
Quote:
Sekian thread dari ane, semoga bermanfaat! Jangan lupa follow adnanami di kaskus dan facebook. Untuk thread berfaedah lainnya, kalian bisa klik gambar banner di bawah ini ya! See you next, time!
Sumber tulisan : opini pribadi
Sumber gambar : screenshoot youtube dan youtube 2
Quote:
Quote:
Original Posted By 64m64n9s►karena merupakan "hal terlarang dan tabu" sehingga berusaha sekuat tenaga dan upaya untuk ditutup rapat aksesnya. akibatnya timbul rasa penasaran dan keingin tahuan yang kuat mengenai itu.
beda kan dengan di amerika dan eropa, hal itu merupakan urusan biasa dan lumrah serta dimaklumi. karena mereka punya pandangan sendiri dan tidak adanya larangan dalam budaya mereka terkait dengan itu.
beda dengan indonesia yang fanatis beragama dan dari sisi budaya pun emang menganggap hal tersebut sesuatu yang sangat terlarang dan tabu untuk dibuka di publik.
beda kan dengan di amerika dan eropa, hal itu merupakan urusan biasa dan lumrah serta dimaklumi. karena mereka punya pandangan sendiri dan tidak adanya larangan dalam budaya mereka terkait dengan itu.
beda dengan indonesia yang fanatis beragama dan dari sisi budaya pun emang menganggap hal tersebut sesuatu yang sangat terlarang dan tabu untuk dibuka di publik.
Quote:
Original Posted By hhendryz►jawabannya gampang aja , karena konten yang katanya mendidik, berkualitas kalah jumlah dan malah bisa dibilang sebelas dua belas kualitas bikinannya dibanding si konten anu, itu yang bikin konten anu semangat menggebu2 loh bikinnya...dibanding konten berkualitas, mendidik yang bikinnya biasa aja dengan budget seadanya, datar bosque! 
Quote:
Quote:
ertamax
. Se alim-alimnya cowo pasti ada aja ngeresnya
