Kaskus

Sports

FootballStoryAvatar border
TS
FootballStory
Anak Muda Berbakat Pabrikan Jerman Dan Jepang
Anak Muda Berbakat Pabrikan Jerman Dan Jepang

Diawal 2000an Jerman jelas tertinggal dengan Belanda dan Prancis dalam hal pembinaan. Jerman yang selalu mengandalkan pemain berumur, harus menerima pencapaian mereka dengan berada di dasar klasemen Grup A Euro 2000. Satu poin dan satu gol adalah pencapaian mereka untuk kembali ke tanah air. Mereka menganggap itu sebuah bencana besar bagi negara yang sudah 3 kali menjadi juara dunia.

Timnas Inggris yang notabene adalah rival dari timnas Jerman, juga mengalami hal serupa di kompetisi yang sama. Namun kali ini Inggris bermain lebih baik ketimbang Jerman, The Three Lion mengantongi tiga poin untuk kembali ke Buckingham Palace, yang lebih spesial lagi 3 poin tersebut adalah hasil dari menghantam Jerman di fase grup.
Anak Muda Berbakat Pabrikan Jerman Dan Jepang

Berkaca dari bencana tersebut, ini bukan lagi persoalan squad Der Panser namun bagi mereka ini menyangkut harga diri rakyat Jerman. Negara sebesar Jerman harus bergegas cepat untuk memperbaiki prestasi sepakbola mereka, dari situ Jerman mulai mendata dan mengumpulkan para pemuda di negaranya yang memiliki bakat terhadap sepakbola. Alhasil, ribuan pemuda berusia 11-14 yang berhasil mereka kumpulkan. Nantinya dari ribuan hasil tersebut akan diseleksi secara lebih lanjut oleh DFB (Asosiasi sepakbola Jerman).

Menurut ane, apa yang terjadi pada Jerman di Euro 2000 merupakan efek domino dari kebiasaan yang mereka ciptakan sendiri. Kala itu Liga Jerman terus mengimpor pemain asing dengan skill matang, dan ragu untuk menggunakan talenta muda buatan lokal. Para pelatih enggan menaruh nasib kesebelasan pada para talenta muda yang dimiliki.

Total dana 20 juta Euro dikerahkan untuk merombak total pola binaan pemain muda dan ratusan pusat latihan mereka bangun untuk para pemain muda. 20 juta Euro bukan uang yang sedikit. Walaupun Jerman merupakan negara maju dengan ekonomi yang mapan, pemerintah Jerman juga tak mungkin memenuhi 20 juta Euro dalam sekejap. DFB tak kehabisan akal menghadapi anggaran sebesar itu. Mereka berinisiasi dengan memaksimalkan fasilitas tim-tim di Bundesliga yang sudah terkenal canggih. Metodenya? Para kontestan Bundesliga diharuskan berperan aktif dalam program besar-besaran ini. Alhasil, DFB tak perlu menciptakan utang sana sini untuk menjalani program tersebut. Ekonomi Jerman stabil, Program pembinaan juga tetap dijalankan.

Besarnya anggaran tersebut menjelaskan keseriusan Jerman terhadap akademi sepakbola mereka dan rutin melakukan upgrade terhadap fasilitas sepakbola. Berangkat dari situ, Jerman mulai sadar bahwa pemain muda adalah investasi jangka panjang dalam sepakbola. Hingga kini, mereka tak ragu untuk menggelontorkan dana besar untuk persoalan sepakbola lokal mereka.
Anak Muda Berbakat Pabrikan Jerman Dan Jepang

Totalitas Jerman untuk menggembleng para pemuda mereka terhadap sepakbola menjadikan negaranya tiap tahun dibanjiri talenta muda berbakat. Tak hanya berkarir di dalam negeri, beberapa talenta muda tersebut menyebar ke segala penjuru Eropa. Pemain berkebangsaan Jerman dahulu tidak sebanyak sekarang yang berhasil mentas di kancah sepakbola tertinggi, kini Jerman mesti bangga dengan keberhasilan program mereka. Pemuda Jerman tak hanya jago dalam mengolah si kulit bundar, namun mereka memiliki karakter khas Jerman, orang yang gemar bekerja keras. Dan karakter tersebut yang sudah ditanami dalam pembinaan usia dini sepakbola mereka. Sepakbola bangsa, disusun atas karakter bangsa mereka sendiri.

Selain fasilitas latihan, Jerman juga mengembangkan peran yang mendukung performa mereka diatas lapangan seperti dokter, fisioterapi, dan pelatih fisik kelas wahid di akademi yang mereka miliki. Tak sampai disitu, data para pemain pun seperti data medis, karakteris personal, analisa performa, dan hasil tes medis, semua tersimpan rapi dalam satu server dan hanya staf pelatih yang dapat mengakses data-data tersebut. Hal tersebut menciptakan bahan diskusi bagi para staf pelatih. Mereka saling menganalisa dan memberikan pemikiran mereka untuk memutuskan masa depan anak didiknya. Jika terlalu lama tak ada perkembangan, coret.

Standar yang cukup tinggi kepada para pemain muda, menunjukan bahwa para jebolan akademi Jerman harus sudah siap tampil di level tinggi persepakbolaan. Begitupun tingginya quality control yang mereka miliki kepada para pemain muda menjadi tolok ukur DFB bahwa pembinaan besar-besaran yang mereka rombak sejak awal 2000an berjalan positif dan tidak jalan ditempat. Karenanya, jangan heran jika setiap tahun ada saja nama pemain muda yang meledak dari kebangsaan Jerman.

Sekarang kita terbang ke negara tempat bersemayamnya Maria Ozawa. Jepang tentu menjadi acuan majunya persepakbolaan di kancah asia, bersamaan dengan Korea Selatan ataupun Iran. Memperbaiki kejuaraan sepakbola nasional antar SMA menjadi salah satu solusi Jepang untuk menjadi besar seperti sekarang. Kejuaraan nasional yang sudah ada sejak 1917 mulai digarap lebih serius oleh Jepang, dengan harapan bisa lebih menjadi negara yang lebih maju lewat sepakbola.

Dalam perwujudannya, Jepang menerapkan sistem yang hampir sama dengan sepakbola Jerman. Dimana klub sepakbola profesional mengakar kuat dari masyarakatnya. Dengan cara itu, masyarakat dari kalangan yang luas bisa mendapatkan keuntungan langsung oleh klub tersebut. Ini artinya, semua pihak terlibat dalam menggerakan program ini.
Anak Muda Berbakat Pabrikan Jerman Dan Jepang

Oleh karena itu, JFA menerapkan kebijakan untuk klub-klub J-League agar lebih berbaur dengan masyarakat. Untuk kemudian klub tersebut memfasilitasi sekolah lokal sesuai regional klub tersebut. Lewat klub tersebutlah JFA menjadikan sebagai wadah para anak muda untuk semakin mengembangkan bakat sepakbola tanpa harus meninggalkan sekolah formal mereka. Contohnya, SMA Kashima yang dipandang kuat dalam sepakbola junior. Seluruh murid yang terlibat dalam tim SMA Kashima dilatih langsung oleh staf kepelatihan pengembangan usia muda dari klub profesional Kashima Antlers.

Ternyata program ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Pertandingan pembuka dan penutup menjadikan Tokyo National Stadium dipadati oleh penduduk Samurai Biru.
Anak Muda Berbakat Pabrikan Jerman Dan Jepang

Dengan turnamen SMA yang digelar dan diberitakan secara nasional menjadikan pemain-pemain muda lebih bersemangat dan serius, baik ketika latihan maupun ketika pertandingan resmi berlangsung. Karena selain disaksikan oleh seluruh masyarakat Jepang, turnamen ini menjadi lahan bagi para scouting talent untuk mencari bibit-bibit baru untuk masa depan klubnya.

Apa yang dilakukan Jepang terhadap peminat sepakbola di usia muda tentunya berbeda dengan Indonesia. Disini hampir sebagian besar pemain muda yang naik ke level profesional hanya bersumber dari SSB. Memang tidak salah, hal tersebut juga diterapkan dalam sepakbola Jerman, namun yang membedakan adalah Jerman lebih jauh soal fasilitas dan penyebaran pusat latihan dengan teknologi yang memadai.

Hasil yang sama belum tentu bisa kita dapatkan jika PSSI menerapkan apa yang dilakukan JFA. Karena sistem yang diterapkan Jepang didukung oleh lapangan bola pribadi milik sekolah. Sedangkan disini, jangankan lapangan sepakbola pribadi milik sekolah, lapangan sepakbola untuk umum saja terbilang minim. Tapi ada hal lain yang bisa sepakbola Indonesia tiru dari JFA, yakni turnamen SMA yang "dinasionalkan", mengingat banyaknya scouting talent dan pengamat sepakbola di negeri kita ini bisa dimanfaatkan dalam hal tersebut. Dan menurut ane dengan adanya turnamen nasional tersebut, tidak lagi merepotkan coach semacam Indra Sjafri untuk blusukan ke daerah terpencil untuk menemukan Egy Maulana atau Evan Dimas yang baru.

Quote:


Bagaimana Menurut Ente Tentang Pola Pembinaan di Jerman dan Jepang? Apakah Bisa Indonesia Menerapkan Hal Tersebut Dengan Kondisi Yang Ada? Diskusikan Di Bawah!
#cmiiw
emoticon-Cendol Ganemoticon-Rate 5 Star

Anak Muda Berbakat Pabrikan Jerman Dan Jepang
Isda555Avatar border
bundskiAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
865
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan