Anda sopan, kami segan!

Saya salah satu hotelier, Saya pernah bekerja sebagai Receptionist salah satu Hotel di pulau Jawa.

Saya tidak akan menyampaikan keluhan, justru sebaliknya. Saya sangat mengapresiasi salah seorang tamu yang namanya tidak akan Saya sebut, tapi kami sangat berterimakasih atas kebaikannya kepada kami.

Suatu hari pada saat weekend Hotel begitu ramai dengan tamu yang hendak melakukan check in. Saya bersama dengan rekan-rekan Saya sangat kewalahan menangani ramainya antrian dan ramainya permintaan. Tetapi kami senantiasa melayani dengan penuh riang gembira walau beberapa kali mendapat komplain.

Sampai salah seorang tamu menghampiri kami dan dengan sangat lembut menyambut sapaan kami dengan ucapan "Sabar ya kak, tapi Saya yakin kalian orang-orang yang hebat, kalian bisa selalu tersenyum tulus dengan semua tamu yang sikapnya menjengkelkan, kalian memang orang-orang terpilih dan teruji. Semangat ya!." Puji beliau yang sontak membuat kami heran sekaligus berbunga-bunga dengan ucapan beliau. Kemudian ntah mengapa setelah itu seperti ada kekuatan lebih yang mengalir di darah Saya, dan Saya merasakan lelah Saya seketika hilang. Lalu kami melanjutkan pekerjaan dengan perasaan gembira yang sangat lebih dengan ucapan beliau yang sangat menyenangkan hati dan perasaan.

Keesokan harinya tamu tersebut bertemu kembali di pagi hari dengan Saya pada saat beliau hendak check out. Kemudian Saya paling bersemangat ketika berhadapan dengan beliau. Kemudian Kami memberikan suatu kenang-kenangan berupa souvenir lengkap dengan ucapan terimakasih yang terbingkai bagus yang telah kami siapkan khusus atas ucapan beliau yang sangat menyenangkan hati kami dan selalu kami ingat. Souvenir tersebut bukan dari hotel, melainkan dari pribadi kami yang melayaninya ketika beliau check in.

Ntah mengapa, menurut Saya beliau menyentuh kami dengan Magic Word yang beliau sampaikan waktu itu, dan Saya merasakan perasaan semangat itu hingga sekarang walaupun sudah berlalu setahun lamanya.

Tulisan ini merupakan apresiasi dan ungkapan terimakasih kepada beliau untuk semangat yang sejak setahun lalu hingga sekarang. Begitu ingat Magic Word tersebut Saya jadi paham apa alasan Saya melayani tamu dengan setulus hati.

Maaf kalo sedikit gak nyambung dengan judul. Terimakasih sudah membaca. Saya mohon doanya untuk beliau yang Saya maksud, semoga beliau senantiasa diberi kesehatan dan keberkahan dimanapun beliau berada saat ini. Amin.