- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Di Pedalaman Pegunungan Bintang Papua, Beras 10 Kilogram s


TS
ganesha09part7
Di Pedalaman Pegunungan Bintang Papua, Beras 10 Kilogram s
Kompas.comMenu
JELAJAHI
Komentar
Akses lebih cepat dan mudah melalui aplikasi Kompas.com
DAPATKAN
Home News Regional
Di Pedalaman Pegunungan Bintang Papua, Beras 10 Kilogram Dijual Rp 2 Juta dan Mi Instan Ditukar Emas
Kamis, 2 Juli 2020 | 13:43 WIB
Komentar
Komentar Lihat Foto
(ANTARA/Musa Abubar)
Wilayah Maining 33 salah satu lokasi tambang rakyat di Korowai, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua.
Editor: Rachmawati
KOMPAS.com - Harga satu karung berukuran di 10 kilogram di kawasan tambang emas tradisional di Korowai, tepatnya di Maining 33, Distrik kimpoiggon, Kabupaten Pegunungan Bintang mencapai Rp 2 juta.
Tak hanya beras. Harga satu kardus mi instan dijual seharga Rp 1 juta. Bahkan ada satu kardus mi instan ditukar dengan emas dua gram.
"Mi instan satu karton kalau ditukar dengan emas itu, dua gram, satu karton Rp 1 juta, satu bungkus Rp 25.000," kata salah satu pengelola Koperasi Kawe Senggaup Maining Hengki Yaluwo di Korowai, Rabu (1/7/2020).
Baca juga: Di Pedalaman Pegunungan Bintang Papua, Beras 10 Kilogram Dijual Rp 2 Juta dan Mi Instan Ditukar Emas
"Beras 10 kilogram itu emas empat gram, kalau dibeli dengan uang, satu karung itu harganya Rp 2 juta," kata dia.
Selain bahan makanan pokok, harga bahan lain juga cukup tinggi. Satu ikan kaleng berukuran besar dijual seharga Rp 150.000.
Sedangkan untuk ponsel dibanderol seharga 10 gram sampai 25 gram emas.
Baca juga: TNI AU Kaji Laporan Penembakan Pesawat di Pegunungan Bintang, Papua
Tak tersentuh pembangunan pemerintah
Komentar Lihat Foto
Dok Pendam XVII/Cenderawasih
Lokasinya jatuhnya Heli MI 17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (10/02/2020)
Wilayah Korowai, Kabupaten Pegunungan Bintang masuk kawasan terisolir dan tertinggal.
Kawasan Korowai sendiri diapit lima kabupaten, yakni Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yakuhimo, Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digooel, dan Kabupaten Mappi.
Walapun diapit lima kabupaten, kawasan tersebut belum pernah tersentuh pembangunan
Untuk menjangkau wilayah tersebut, warga harus menggunakan helikopter dari Kabupaten Boven Digoel.
EPAPER GRATIS
JELAJAHI
14
Home News Regional
Di Pedalaman Pegunungan Bintang Papua, Beras 10 Kilogram Dijual Rp 2 Juta dan Mi Instan Ditukar Emas
Kamis, 2 Juli 2020 | 13:43 WIB
Komentar (14)
Wilayah Maining 33 salah satu lokasi tambang rakyat di Korowai, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua.
Lihat Foto
Editor: Rachmawati
Lalu mereka melanjutkan perjalanan menggunakan long boat dari Boven Digoel selama satu hari dan berjalan kaki selama dua hari menuju kawasan tambang Korowai.
Baca juga: Bupati Pegunungan Bintang Akui Ingin Gabung Provinsi Papua Selatan, Ini Alasannya
wilayah Korowai diapit lima kabupaten, yakni Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yakuhimo, Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digooel, dan Kabupaten Mappi.
Ben Yarik salah satu pemilik dusun Kali Dairam Korowai di Maining 33, mengatakan, suku Korowai adalah penghuni asli kawasan itu.
Bertahun-tahun pemerintah tidak pernah membangun Korowai, Tuhan yang memberikan hasil emas bagi kami, sehingga kami bisa menambang dan membantu kami," kata Ben
Ben mengatakan, tambang emas tradisional adlah salah satu mata pencaharian masyarakat setempat.
Ia berharap pemerintah tak menutup penambangan tradisional itu karena kawasan tambang tradisional itu menghidupi ekonomi masyarakat sekitar.
"Kasihan ini, banyak masyarakat tidak lagi diperhatikan dan terus tertinggal. Selagi masih ada emas yang menjamin," ujarnya.
Komen ts = lho..tapi beberapa waktu lalu sudah ada yg motor2an di jalan tol sana,dan alay2 flashmob yang di pulau jawa sampai menitikkan air mata haru mrlihat jalan tol darat maupun laut disana..
JELAJAHI
Komentar
Akses lebih cepat dan mudah melalui aplikasi Kompas.com
DAPATKAN
Home News Regional
Di Pedalaman Pegunungan Bintang Papua, Beras 10 Kilogram Dijual Rp 2 Juta dan Mi Instan Ditukar Emas
Kamis, 2 Juli 2020 | 13:43 WIB
Komentar
Komentar Lihat Foto
(ANTARA/Musa Abubar)
Wilayah Maining 33 salah satu lokasi tambang rakyat di Korowai, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua.
Editor: Rachmawati
KOMPAS.com - Harga satu karung berukuran di 10 kilogram di kawasan tambang emas tradisional di Korowai, tepatnya di Maining 33, Distrik kimpoiggon, Kabupaten Pegunungan Bintang mencapai Rp 2 juta.
Tak hanya beras. Harga satu kardus mi instan dijual seharga Rp 1 juta. Bahkan ada satu kardus mi instan ditukar dengan emas dua gram.
"Mi instan satu karton kalau ditukar dengan emas itu, dua gram, satu karton Rp 1 juta, satu bungkus Rp 25.000," kata salah satu pengelola Koperasi Kawe Senggaup Maining Hengki Yaluwo di Korowai, Rabu (1/7/2020).
Baca juga: Di Pedalaman Pegunungan Bintang Papua, Beras 10 Kilogram Dijual Rp 2 Juta dan Mi Instan Ditukar Emas
"Beras 10 kilogram itu emas empat gram, kalau dibeli dengan uang, satu karung itu harganya Rp 2 juta," kata dia.
Selain bahan makanan pokok, harga bahan lain juga cukup tinggi. Satu ikan kaleng berukuran besar dijual seharga Rp 150.000.
Sedangkan untuk ponsel dibanderol seharga 10 gram sampai 25 gram emas.
Baca juga: TNI AU Kaji Laporan Penembakan Pesawat di Pegunungan Bintang, Papua
Tak tersentuh pembangunan pemerintah
Komentar Lihat Foto
Dok Pendam XVII/Cenderawasih
Lokasinya jatuhnya Heli MI 17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (10/02/2020)
Wilayah Korowai, Kabupaten Pegunungan Bintang masuk kawasan terisolir dan tertinggal.
Kawasan Korowai sendiri diapit lima kabupaten, yakni Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yakuhimo, Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digooel, dan Kabupaten Mappi.
Walapun diapit lima kabupaten, kawasan tersebut belum pernah tersentuh pembangunan
Untuk menjangkau wilayah tersebut, warga harus menggunakan helikopter dari Kabupaten Boven Digoel.
EPAPER GRATIS
JELAJAHI
14
Home News Regional
Di Pedalaman Pegunungan Bintang Papua, Beras 10 Kilogram Dijual Rp 2 Juta dan Mi Instan Ditukar Emas
Kamis, 2 Juli 2020 | 13:43 WIB
Komentar (14)
Wilayah Maining 33 salah satu lokasi tambang rakyat di Korowai, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua.
Lihat Foto
Editor: Rachmawati
Lalu mereka melanjutkan perjalanan menggunakan long boat dari Boven Digoel selama satu hari dan berjalan kaki selama dua hari menuju kawasan tambang Korowai.
Baca juga: Bupati Pegunungan Bintang Akui Ingin Gabung Provinsi Papua Selatan, Ini Alasannya
wilayah Korowai diapit lima kabupaten, yakni Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yakuhimo, Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digooel, dan Kabupaten Mappi.
Ben Yarik salah satu pemilik dusun Kali Dairam Korowai di Maining 33, mengatakan, suku Korowai adalah penghuni asli kawasan itu.
Bertahun-tahun pemerintah tidak pernah membangun Korowai, Tuhan yang memberikan hasil emas bagi kami, sehingga kami bisa menambang dan membantu kami," kata Ben
Ben mengatakan, tambang emas tradisional adlah salah satu mata pencaharian masyarakat setempat.
Ia berharap pemerintah tak menutup penambangan tradisional itu karena kawasan tambang tradisional itu menghidupi ekonomi masyarakat sekitar.
"Kasihan ini, banyak masyarakat tidak lagi diperhatikan dan terus tertinggal. Selagi masih ada emas yang menjamin," ujarnya.
Komen ts = lho..tapi beberapa waktu lalu sudah ada yg motor2an di jalan tol sana,dan alay2 flashmob yang di pulau jawa sampai menitikkan air mata haru mrlihat jalan tol darat maupun laut disana..

User telah dihapus memberi reputasi
1
471
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan