Demi menciptakan semangat persepakbolaan, kaskus mengadakan event creator, yang mana dalam masa pandemi ini persepakbolaan sempat vakum. Bahkan untuk berinteraksi dengan menonton pertandingan secara live, sudah tidak diperbolehkan, apalagi nonton bareng-bareng, sudah tidak mungkin dilaksanakan terakibat dari virus Corona yang membuat para suporter bola, harus menikmati tontonan hanya dengan keluarga ataupun sendirian di rumah melalui televisi. Sehingga keseruan tidak bisa dibagi-bagi kepada kawan-kawan seperti dahulu lagi. Mungkin hanya bisa berkomunikasi melalui telepon saja dan itupun sangat terbatas.

Sebenarnya aku rindu meneriakkan kata "gooolll ..." secara bersamaan, lalu menyanyikan yel-yel sebagai kelompok suporter salah satu club persepakbolaan. Juga begadang beramai-ramai dengan tingkat kepuasan yang sangat tinggi, akibat kemenangan dari tim yang dijagokan mendapatkan tropi dengan menonjolkan permainan yang sangat seru dan luar biasa.

Well kapan lagi ya berada di stadion kembali sambil berteriak-teriak beramai-ramai. Membuat kerusuhan yang paling ekstrim dan lain sebagainya yang intinya semua kesenangan saat nonton bersama-sama ialah kebersamaan yang hanya tinggal sebuah kenangan saja.

Akan tetapi pada kesempatan hari ini ts sedikit menilik sejarah dari MU, yaitu salah satu club persepakbolaan yang sudah mumpuni dan sangat digemari juga sangat dinantikan para pencinta bola. Mereka ditunggu-tunggu kehadiran untuk menguncang persepakbolaan dunia kembali ramai.

Dan untuk mengenal lebih jauh lagi tentang sebuah club kebanggaan, TS membuka situs dan merasa sangat terkejut sekali. Semuanya ini dikarenakan setelah membaca sejarah berdirinya MU, Bagaimana tidak? Ternyata club ini sudah berdiri sekian tahun dan masih tetap bertahan. Walau pastinya segala masalah pernah dialami dari awalan club itu terciptanya sampai pada saat ini.

Ya sangat tidak dipercayai, usianya ternyata sudah begitu tua, sebaya dengan usia bunda aku, ya gan-sis, ternyata MU didirikan pada tahun 1878, dengan nama awalnya adalah Newton Heath Lancashire, atau Yorkshire Railway Football Club (Newton Heath LYR F.C) yang mana club ini pada awal-awalnya diramaikan oleh para pekerja kasar yang berada di sekitar rel kereta api di Newton Health.

Dan selama 15 tahun mereka bermain bola, awal-awalnya pada sebuah lapangan kecil, sampai pada akhirnya masuk menjadi sebuah liga persepakbolaan profesional, kemudian meresmikan perubahan nama club dengan Newton Heath FC.

Club tersebut tidak berjalan dengan mulus, merangkak dari tangga paling bawah, terpeleset, jatuh kemudian naik lagi, ya benar club tersebut mengalami jatuh bangun, namun pada akhirnya bisa bertahan hingga saat ini dengan kembali mengganti nama kebesarannya yang dipakai hingga saat ini, namanya yaitu Manchester United.

Club ini juga sudah memiliki nama kebesaran dengan berkali-kali menang pada sebuah turnamen demi turnamen.

Menurut Wikipedia, MU adalah club sepakbola terkaya ketiga dari sekian banyaknya club persepakbolaan yang ada di dunia untuk periode 2011 sampai dengan 2012. Semuanya itu dilihat dari pendapatan yang diraih oleh para pemainnya beserta banyaknya dukungan dari banyaknya negara-negara lain.

Namun pada saat pandemi virus Corona ini, persepakbolaan sempat vakum dan tidak melakukan aktivitas. Akan tetapi tidak membuat para pemain menjadi resah, putus asa atau bahkan tidak bersemangat, apalagi kemudian down mentalnya.

Nooo itu bukan MU yang memiliki julukan "Setan Merah" MU masih bernyawa dan masih dalam kondisi yang baik untuk bermain.

Bahkan mereka mampu membuat permainan menjadi lebih baik dan nama MU kembali melambung, julukan "Setan Merah" kembali berkobar, memiliki banyak makna dan mulai mengangkat namanya untuk kembali harum. Hal ini membuat semangat para suporter menjadi lebih antusias lagi untuk mendukung MU agar meraih kemenangan. Apalagi semakin banyak bermunculan pemain-pemain yang bagus, dengan trik dah metode yang digunakan beserta seluruh ketangkasan yang dimilikinya. Mereka semakin membuat nama Mu menjadi sesuatu kerinduan kepada semangat persepakbolaan kancah internasional.

Ya walaupun sedang masa pandemi, namun olahraga seharus nya tetap berjaya, baik dalam bentuk hiburan ataupun mata pencaharian, titel gelar juara, sebab menghibur dan menyemangati para suporter dengan hiburan permainan yang bagus, pastinya akan lebih memukau penonton untuk lebih mendukung kejayaannya. Dan itu adalah gebrakan untuk menghidupkan kembali persepakbolaan yang sempat mati suri. Betul atau butul nih?

Dan semoga saja semua semangat ini tidak lengkang oleh waktu, seiring berjalannya pandemi yang masih segar saja dalam perbincangan dari hari ke hari. Ts yakin semua masalah bisa teratasi dan perlombaan akan berjalan sesuai dengan rencananya. Tanpa ada hambatan yang membuat persepakbolaan kembali padam.


sumber tulisannya Wikipedia

Opini pribadi