- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Ditanya Apa Rencana jika Terpilih Lagi, Jawaban Trump "Ngawur"


TS
god.romusha
Ditanya Apa Rencana jika Terpilih Lagi, Jawaban Trump "Ngawur"
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam wawancaranya dengan Fox News pada Kamis (25/6/2020) ditanya tentang apa tujuannya jika terpilih lagi menjadi presiden, namun dia merahasiakannya.
Sebagai gantinya, Trump hanya merujuk pada pengalaman yang telah dia sebut selama wawancara berlangsung tanpa menjabarkan daftar kebijakan apa yang kelak dapat dia selesaikan.
Jawaban itu seakan mengiyakan ketakutan beberapa penasihat politik Trump karena dinilai tidak fokus pada proses pemilihan ulang presiden, 4 bulan sebelum surat suara dikeluarkan.
Para penasihat politik Trump berharap, Trump dapat menggunakan kesempatan untuk menyampaikan pendapat-pendapatnya agar dipilih kembali. Tetapi, ketika wawancara bersama Sean Hannity itu berlangsung, Trump yang diminta menjawab 'prioritas apa yang menjadi pokok pada masa jabatan kedua', hanya mengeluh tentang masa lalu dan akhirnya sama sekali tidak menyebutkan prioritas apa pun.
"Salah satu hal yang akan menjadi sangat hebat, istilah 'pengalaman' masih bagus. Saya selalu mengatakan bakat lebih penting daripada pengalaman, saya selalu mengatakan itu. Tapi, kata pengalaman adalah kata yang sangat penting, penting sekali maknanya," ujar Trump.
Trump kemudian mengingatkan bahwa dalam hidupnya sebagai pengembang kota New York, dia jarang mengunjungi Washington, dan tidak tahu banyak pengusaha kota lainnya. "Sekarang aku kenal semua orang," katanya, "Dan aku punya banyak orang hebat di pemerintahanku."
Dia kemudian membandingkan orang-orang hebat itu dengan tiba-tiba membahas John Bolton, eks penasihat keamanan nasional AS yang dipecat Trump akhir tahun lalu. "Si idiot John Bolton, yang dia inginkan hanya membombardir setiap orang. Anda tidak perlu mengebom setiap orang, Anda tidak perlu membunuh."
Kepada media, Trump memang mengaku bahwa John Bolton hanyalah orang idiot yang selalu ingin perang dan perang. Setelah bicara begitu, Trump terus menyerang Bolton, jawabannya blunder dan tidak menjawab pertanyaan tentang 'apa rencana dia jika terpilih lagi'.
Tak lama Trump berbicara ke sana ke mari, Hannity sang pembawa acara mengingatkan Trump soal pertanyaan yang mestinya dia jawab. Trump merespons dengan kritik soal 'paket uang tunai' yang diduga dikirim ke Iran oleh pemerintahan sebelumnya, pemerintahan Barack Obama.
Trump juga menyerang Biden dengan mengatakan bahwa pria itu akan menghancurkan negara AS. Baca juga: Survei Pilpres AS: Joe Biden Unggul Telak 14 Poin atas Trump "Maksudku, orang itu tidak bisa bicara," ujar Trump, "Dia mungkin akan jadi presiden Anda semua karena beberapa orang tidak menyukaiku." Jawaban itu kemudian dinilai sebagai sikap pesimis Trump bahwa dia bisa mengalahkan Biden pada Pilpres November mendatang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ditanya Apa Rencana jika Terpilih Lagi, Jawaban Trump "Ngawur"", https://www.kompas.com/global/read/2...awur?page=all.
Penulis : Miranti Kencana Wirawan
Editor : Miranti Kencana Wirawan
Sebagai gantinya, Trump hanya merujuk pada pengalaman yang telah dia sebut selama wawancara berlangsung tanpa menjabarkan daftar kebijakan apa yang kelak dapat dia selesaikan.
Jawaban itu seakan mengiyakan ketakutan beberapa penasihat politik Trump karena dinilai tidak fokus pada proses pemilihan ulang presiden, 4 bulan sebelum surat suara dikeluarkan.
Para penasihat politik Trump berharap, Trump dapat menggunakan kesempatan untuk menyampaikan pendapat-pendapatnya agar dipilih kembali. Tetapi, ketika wawancara bersama Sean Hannity itu berlangsung, Trump yang diminta menjawab 'prioritas apa yang menjadi pokok pada masa jabatan kedua', hanya mengeluh tentang masa lalu dan akhirnya sama sekali tidak menyebutkan prioritas apa pun.
"Salah satu hal yang akan menjadi sangat hebat, istilah 'pengalaman' masih bagus. Saya selalu mengatakan bakat lebih penting daripada pengalaman, saya selalu mengatakan itu. Tapi, kata pengalaman adalah kata yang sangat penting, penting sekali maknanya," ujar Trump.
Trump kemudian mengingatkan bahwa dalam hidupnya sebagai pengembang kota New York, dia jarang mengunjungi Washington, dan tidak tahu banyak pengusaha kota lainnya. "Sekarang aku kenal semua orang," katanya, "Dan aku punya banyak orang hebat di pemerintahanku."
Dia kemudian membandingkan orang-orang hebat itu dengan tiba-tiba membahas John Bolton, eks penasihat keamanan nasional AS yang dipecat Trump akhir tahun lalu. "Si idiot John Bolton, yang dia inginkan hanya membombardir setiap orang. Anda tidak perlu mengebom setiap orang, Anda tidak perlu membunuh."
Kepada media, Trump memang mengaku bahwa John Bolton hanyalah orang idiot yang selalu ingin perang dan perang. Setelah bicara begitu, Trump terus menyerang Bolton, jawabannya blunder dan tidak menjawab pertanyaan tentang 'apa rencana dia jika terpilih lagi'.
Tak lama Trump berbicara ke sana ke mari, Hannity sang pembawa acara mengingatkan Trump soal pertanyaan yang mestinya dia jawab. Trump merespons dengan kritik soal 'paket uang tunai' yang diduga dikirim ke Iran oleh pemerintahan sebelumnya, pemerintahan Barack Obama.
Trump juga menyerang Biden dengan mengatakan bahwa pria itu akan menghancurkan negara AS. Baca juga: Survei Pilpres AS: Joe Biden Unggul Telak 14 Poin atas Trump "Maksudku, orang itu tidak bisa bicara," ujar Trump, "Dia mungkin akan jadi presiden Anda semua karena beberapa orang tidak menyukaiku." Jawaban itu kemudian dinilai sebagai sikap pesimis Trump bahwa dia bisa mengalahkan Biden pada Pilpres November mendatang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ditanya Apa Rencana jika Terpilih Lagi, Jawaban Trump "Ngawur"", https://www.kompas.com/global/read/2...awur?page=all.
Penulis : Miranti Kencana Wirawan
Editor : Miranti Kencana Wirawan
0
334
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan