BANDUNG - Menghadapi kondisi pandemi COVID-19 yang tidak diketahui kapan berakhir, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi Mineral dan Batubara (PSDM Geominerba) terus melakukan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia di sektor geologi, mineral, dan batubara.

Seperti diketahui, pertambangan adalah industri berisiko tinggi sehingga pemahaman aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3) sangat diutamakan. Namun demikian kejadian kecelakaan tambang kadang-kadang tidak dapat dihindarkan. (BACA JUGA:PPSDM Siap Gelar Diklat Reguler ala New Normal Mulai Juli)

Dalam memberikan pengetahuan tak hanya bagi praktisi pertambangan tentang regulasi, tatacara investigasi dan mengetahui sebab-sebabnya sehingga dapat dilakukan perbaikan guna menghindarkan terjadinya kecelakaan yang sama di kemudian hari. (BACA JUGA:PPSDM Geominerba Bersiap Sambut Predikat WBBM)

Baca Juga:

• Harunya Para Pemulung Diberi Masker Prajurit Kodim 0817 Gresik
• Bantu Risma Tangani COVID-19, PDIP Surabaya Bagikan Ribuan Masker
• Pemkot Bandung Buat Lajur Sepeda Pop Up Agar Ngegowes Aman-Nyaman

PPSDM Geominerba menyelenggarakan Diklat Teknik Investigasi Kecelakaan Tambang (DTIKT) yang digelar selama tiga hari 29 Juni–1 Juli 2020 secara online yang diperuntukkan untuk umum yang diikuti sebanyak 15 orang peserta yang berasal dari industri, akademisi, dan masyarakat. (BACA JUGA:PPSDM Geominerba Terus Kembangkan SDM di Tengah Pandemi COVID-19)

Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Sarana Prasarana Pengembangan SDM, Ade Hidayat membuka diklat secara online pada hari Senin (29/6). "Diklat ini merupakan bagian unit kompetensi seorang pengawas operasional pertama, sehingga dengan mengikuti diklat ini, Anda telah mempunyai sebagian kompetensi sebagai pengawas operasional pertama." kata Ade.


Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/85...ing-1593500760

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Pencuri Kursi Ruang Tunggu Puskesmas Terekam CCTV

- Rapid Test di Pasar Hewan Rembang, Tiga Orang Reaktif

- Cegah Karhutla, Pemkab Banyuasin Bangun Embung di 11 Kecamatan