jadi ceritanya gini...
bel berbunyi tanda pulang sudah terlaksana,semua siswa saling bersua pada masing-masing meja bersiap tuk pulang segera,
berdoa pun sudah diucap secara bersama dan seksama,
dan salam pamit pada pahlawan tanda jasa pun ikut serta,

yang bersepeda datang ke perkumpulan roda dua yang diantar datang ke pengantar pula, aku segera menapak kaki serta menggerakkan jemari seraya melambai tuk segera menandai diri.
Pengantar tak kenal lelah datang  dengan paras wajah sumringah,
segera ku datangi dengan senang hati tuk jumpa lagi dengan penampung malam hari,
angkat kaki belum jadi, tangan jemari masih menepati besi,
begitu bersiap bersedia tuk berdua berkendara besi tua, ayah kira sudah sedia
ditancap pula si besi tua tuk segera pulang begitu saja,
ingin ku berkata dengan kerasnya tuk memberitahunya,
sudah nasib tuk berjumpa wisma dengan nikmat sehat kaki dua..

Di sisi lain ayah sibuk berkata, bersama bayangan yang sembari membalasnya ..
seolah mengganti posisiku disana, layaknya anak yang  bercengkrama menikmati suasana.
Bahkan tempat dituju sudah dilaju, lepas kaki dari besi bayangan tadi masih sempat konfirmasi " nggeh pak tak mudun sek"(ya pak aku turun(dari motor) dulu), tanpa basa basi melainkan intuisi ayah segera melanjutkan giat di wisma dengan berseri..

Satu sisi sembari menikmati panas mentari, langkah kaki tak terasa berujung pada destinasi, ayah terheran tanpa basa basi " lo le, kok isih nganggo seragam?"(lo, nak kok masih memakai seragam?
jawab santai sembari mengistirahatkan kaki ini " La, pak e we mau ninggal aku i loo"(lah, ayah tadi meninggalkan aku lo(waktu akan ikut pulang))..

segera berkata" Lahhh mau sopo yo ???"( lahh tadi siapa dong ya?)

#Weird01