Isda555Avatar border
TS
Isda555
Persib Bandung Dan Kejayaan Timnas Indonesia Pada Masa Lampau
Indonesia pernah menjelma sebagai salah satu kekuatan besar di kancah sepak bola Asia.



Indonesia merasakan era keemasannya pada medio awal 1960 hingga 1990-an.

Dalam kurun waktu tersebut, setidaknya ada dua era yang dianggap sebagai masa jaya timnas Indonesia.

Pasalnya, sejumlah prestasi berhasil ditorehkan Indoensia, baik di level senior maupun junior.

Tercatat, Indonesia pernah meraih gelar juara dalam ajang Merdeka Games (Malaysia) dan Piala Emas Aga Khan (Bangladesh) pada 1961.

Tidak hanya itu, medali emas SEA Games pun pernah dikalungkan kepada para pemain timnas Indonesia dalam dua penyelenggaraan beruntun pada tahun 1987 (Jakarta, Indonesia) dan 1991 (Manila, Filipina).



Soal era keemasan timnas Indonesia, banyak tim turut berkontribusi dalam kesuksesan tersebut, tak terkecuali Persib Bandung.

Bahkan, bila memerhatikan rentang waktu kejayaan timnas Indonesia, sebenarnya sejalan dengan era kejayaan Persib Bandung di pentas nasional.

Hal tersebut membuktikan, bagaimana rekatnya hubungan antara Persib dan PSSI, juga timnas Indonesia. Faktanya, Persib dan PSSI memang memiliki hubungan sejarah yang kental.

Klub berjulukan Maung Bandung itu merupakan salah satu bond atau perserikatan sepak bola yang turut menginisiasi terbentuknya PSSI.

Dalam menginisiasikan pembentukan PSSI, Persib tentu tidak sendiri, tetapi juga bersama dengan enam tim lainnya; Persija Jakarta, PSIM Mataram Yogyakarta, Persis Solo, PSM Madiun, PPSM Magelang, dan Persebaya Surabaya.


Berjaya di Merdeka Games dan Piala Emas 1961

Eksistensi sepak bola Indonesia sejatinya sudah terjadi sejak era kolonialisme Belanda.

Bahkan, Indonesia pun pernah ambil bagian dalam ajang Piala Dunia 1938.

Hanya saja, saat itu nama "Indonesia" belum digunakan, karena masih dalam pengaruh kolonialisme Belanda.

Dalam melakoni pertandingan internasional, Indonesia menggunakan nama "Hindia Belanda".

Nama "Hindia Belanda" akhirnya tak lagi digunakan sebagai identitas bangsa.

Tepatnya pada 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan diri sebagai negara yang merdeka. Sejak saat itu, nama Indonesia pun eksis di mata dunia.

Eksistensi Indonesia dalam ranah sepak bola dimulai pada tahun 1951. Ditandai dengan laga internasional pertamanya melawan tim asal Singapura, Sinoy Malay.

Setelahnya, berbagai ajang internasional pun diikuti, salah satunya Olimpiade Melbourne 1956.

Kiprah Indonesia dalam Olimpiade 1956 tidak bisa dikatakan buruk. Aang Witarsa dkk berhasil menembus babak perempat final.

Akan tetapi, perjuangan menuju semifinal kandas karena kalah dari Uni Soviet, yang pada saat itu berstatus sebagai salah satu kekuatan besar di sepak bola dunia.

Sebenarnya, dalam pertemuan pertama kedua tim, Indonesia bisa menahan imbang Uni Soviet dengan skor 0-0.

Tetapi, karena pada saat itu belum ada sistem perpanjangan waktu atau adu penalti, maka pertandingan harus diulang.

Pada laga kedua, Lev Yashin dan kolega berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor telak 4-0.



Bagi Indonesia, menembus babak semifinal Olimpiade adalah pencapaian tertinggi dalam keikutsertaan mereka di pesta olahraga dunia itu. Catatan tersebut bertahan sampai sekarang.

Setelah tampil impresif di Olimpiade, performa Indonesia tak begitu saja menurun.

Buktinya, pada 1961, Indonesia berhasil merajai tiga turnamen level regional Asia seperti Piala Asia Junior, Merdeka Games, dan Piala Emas Aga Khan.

Uniknya, pencapaian tersebut berbarengan dengan kesuksesan Persib meraih gelar juara dalam kompetisi Perserikatan untuk kali kedua.

Maung Bandung berhasil meraih gelar juara setelah mengungguli PSM Ujung Pandang (Makassar), yang memang menjadi pesaing mereka dalam perebutan gelar.

Keberhasilan tersebut, menjadi berkah tersendiri bagi Persib. Pasalnya, delapan pemainnya dipanggil ke skuad timnas Indonesia yang akan tampil dalam ajang Piala Kemerdekaan di Malaysia.

Mereka adalah Omo Suratmo, Fattah Hidajat, Iljas Haddade, Ishak Udin, Wowo Sunaryo, Sunarto, serta Timisela bersaudara (Henky dan Pietje).

Dalam buku "Persib Undercover" yang ditulis oleh Novan Herfiyana dan Aqwam Fiazmi Hanifan, para pemain Persib mendominasi susunan pemain yang dipanggil memperkuat timnas Indonesia dalam ajang Merdeka Games.

Sementara itu, PSM mengirim lima wakilnya, Persija dengan tiga pemain, kemudian Surabaya dan Jombang yang masing-masing mengirim satu pemainnya.

Para wakil Persib di skuad asuhan Antun "Toni" Pogacnik itu pun tidak bisa dianggap remeh.

Kontribusi mereka cukup besar dalam perjalanan Indonesia meraih gelar juara Merdeka Games 1961.

Indonesia, memastikan gelar juara setelah mengalahkan Malaysia dengan skor 2-1, dalam laga final.



Bagi Indonesia, itu menjadi gelar pertama yang mereka raih dalam ajang internasional di level senior.

Sekaligus, menjadi gelar pertama dalam sejarah keikutsertaan mereka dalam turnamen Merdeka Games.

Dalam tiga keikutsertaan sebelumnya, Indonesia hanya mampu menjadi runner-up (1957) dan menempati posisi ketiga (1958 dan 1960).

Setelah tampil di turnamen Merdeka Games 1961, pada Oktober di tahun yang sama, Indonesia ambil bagian dalam gelaran Piala Emas Aga Khan yang diselenggarakan di Bangladesh.

Skuad yang diikutsertakan dalam turnamen tersebut merupakan skuad campuran antara timnas junior yang memenangi gelar Piala Asia Junior 1961, dan timnas senior yang baru meraih gelar juara Merdeka Games 1961.

Di dalam skuad Indonesia di Piala Emas, terdapat dua wakil Persib, Sunarto dan Ishak Udin.

Perjalanan Indonesia dalam meraih gelar juara Piala Emas terbilang mulus.

Pada babak perempat final, Indonesia sukses mengalahkan Victoria Sporting Club, dua gol tanpa balas.

Maju ke semifinal, kemenangan besar dengan skor 6-2 diraih atas Karachi Municipal Corporation.

Dalam partai puncak, lagi-lagi Indonesia meraih kemenangan telak tiga gol tanpa balas atas Pakistan Railways.

Hasil tersebut, memastikan status Indonesia sebagai kampiun Piala Emas Aga Khan 1961.


Sama-sama berjaya pada medio 1980-1990

Setelah kesuksesan besar yang diraih timnas Indonesia pada 1961, pasang surut prestasi sempat dialami Indonesia.

Kendati demikian, dalam rentang tahun 1962 hingga 1972, setidaknya ada lima gelar juara yang berhasil ditorehkan,

Masing-masing dalam ajang Merdeka Games (1962), Kings Cup (1968), Merdeka Games 1969, Pesta Sukan Singapura, dan Anniversary Cup (1972).

Sayangnya, setelah meraih gelar juara di turnamen Anniversary Cup 1972, Indonesia mengalami puasa gelar.

Setidaknya, berlangsung hingga medio 1987. Sejatinya, dari tahun 1986 hingga 1991, ada sejumlah pencapaian mengagumkan yang ditorehkan Indonesia pada ajang internasional.

Indonesia pernah hampir lolos ke Piala Dunia 1986 di Meksiko. Sayangnya, mimpi tersebut pupus karena Tim Garuda kalah dari Korea Selatan dengan agregat 6-1 (0-2, 1-4) dalam babak kualifikasi akhir Pra Piala Dunia 1986.

Berlanjut ke ajang sepak bola Asian Games 1986 di Seoul, Korea Selatan, Indonesia pun mampu menembus babak semifinal.

Walau pada akhirnya gagal meraih medali emas, namun pencapaian Indonesia dalam dua ajang tersebut masih diingat sebagai salah satu cerita manis dalam kiprah sepak bola Indonesia pada ajang internasional.

Selain itu, dari tahun 1987 hingga 1991, Indonesia pun mampu meraih sejumlah prestasi tertinggi.

Indonesia, pernah meraih gelar juara pada turnamen Piala Kemerdekaan 1987.

Sukses tersebut, diikuti dengan keberhasilan mereka meraih medali emas SEA Games, pada tahun yang sama. Pencapaian tersebut berhasil dipertahankan Tim Garuda dalam gelaran SEA Games 1991.

Merunut kiprah manis Indonesia di ajang internasional pada dekade 1980 hingga 1990, sejatinya berkaitan juga dengan era keemasan Persib di kancah sepak bola nasional.

Pada medio tersebut, Persib berhasil menelurkan pemain-pemain yang kelak disebut sebagai generasi emas Persib.

Nama-nama seperti Ajat Sudrajat, Robby Darwis, Iwan Sunarya, Adeng Hudaya, Nandang Kurnaedi, Djadjang Nurdjaman, hingga Yudi Guntara merupakan pemain-pemain yang masuk dalam generasi emas Persib.

Sebagian besar dari daftar pemain tersebut juga menjadi tulang punggung Persib saat merajai kompetisi Perserikatan musim 1986, 1989-1990, 1993-1994, dan gelar Liga Indonesia I 1994-1995.



Bahkan, sejumlah nama pun turut berkontribusi dalam membawa Indonesia mencapai masa kejayaannya pada masa itu.

Dari sini, bisa dibuktikan bahwa Persib dan timnas Indonesia memiliki keterkaitan yang erat.

Kedekatan hubungan antara Persib dan PSSI pun tidak hanya berkaitan dalam hal sejarah, namun juga dalam hal prestasi bersama timnas.

Sama seperti tim lainnya, Persib turut menjadi bagian penting dalam kejayaan timnas Indonesia melalui para wakil mereka.



Sumber : kompas.com
indramamothAvatar border
Sambelterasi052Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.4K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan