

TS
rirandara
[COC_Bisnis] Alih Profesi yang Menguntungkan di Tengah Hadapi Pandemi
![[COC_Bisnis] Alih Profesi yang Menguntungkan di Tengah Hadapi Pandemi](https://s.kaskus.id/images/2020/06/29/10634557_202006290212120120.jpg)
Alih Profesi yang Menguntungkan di Tengah Hadapi Pandemi, Dari Kedai Kopi ke Kandang Ayam
Assalamu'alaikum warahmatullah
Sebelum pandemi melanda, selain membuka kedai kopi, kami juga berjualan secara on-line. Dua tahun lebih kami berkecimpung di per-online-nan. Macam-macam produk kami jual. Ada produk buatan sendiri, produk teman, dan produk orang lain yang kami beli, lalu menjualnya kembali.
Awalnya, berjualan on-line itu hanya kami sikapi sebagai sampingan saja. Karena yang kami jual bukanlah kebutuhan primer. Dan, paling banter kami berpromosi itu di grup jual beli kota, selain di media sosial pribadi tentunya.
Lantas, sekitar sembilan bulan lalu, kami mencoba peruntungan di jalur e-commerce. Setelah belajar dadakan via YouTube, lahirlah akun toko yang diambil dari nama saya sendiri dengan sedikit modifikasi__Mierranda Acc.
Kenyataan tak seindah yang dibayangkan. Beberapa lamanya toko kami hanya nangkring gitu-gitu aja. Belum ada yang mampir apalagi pesan. Yang lihat-lihat produk pun bisa diitung jari. Saya sih berfikirnya, mungkin karena masih baru, jadi orang belum pada paham.
Lambat laun, pesanan pun masuk. Belum rame. Tetapi, ada aja. Promosi di medsos tetap jalan. Jadi penjualan bisa dikatakan cukup lumayan. Saat itu pun, kami masih berpikir jika online-nan kami ini sebatas usaha sampingan saja. Promosi yang kami lakukan masih sewajarnya.
Namun, semua pemikiran itu berbalik arah, ketika pandemi ini tiba-tiba menyerang tanpa pandang bulu. Bagaimana tidak, mau tidak mau, kami harus menutup sementara kedai kopi yang menjadi ladang mata pencaharian utama. Terhitung sejak akhir Maret, sesuai keputusan kepala daerah setempat, semua tempat yang membuat kerumunan harus tutup.
Menyikapi semua itu, kami hanya bisa pasrah. Bukan hanya pasrah menyerah tanpa usaha, ya. Sebagai manusia yang dibekali akal, kita wajib menggunakannya secara maksimal, bukan. Pada akhirnya, kami alih profesi seutuhnya berjualan on-line.
Diiringi doa, usaha yang digeluti, kami tekan lebih kuat lagi. Promo di e-commerce kami gencarkan. Kenapa enggak yang di medsos? Banyak pertimbangan. Salah satunya; di medsos atau jual beli kota, kadang kala ada yang meminta sistim pembeli dan penjual bertemu di satu titik tertentu. Atau gak datang ke tempat. Berhubung sedang dalam kondisi yang gawat, ya dengan sangat sadar kami hindari bertemu dengan orang luar.
Ah, ya, sebelum jauh lagi, saya hendak jelaskan sedikit produk-produk yang kami jual.
Produk pertama masih berbau makanan. Ada gula aren murni. Sebelum ada Covid-19, saya biasa menyetok barang ini di rumah. Karena memang produk tahan lama dan bisa setengah tahun lebih umur simpannya. Pelan tapi pasti, kami memiliki beberapa pelanggan tetap. Namun, setelah pandemi melanda, kami lebih memilih sistim PO. Untuk mengakali agar uang tidak lama mandeg. Alhamdulillah masih bisa jalan usaha gula ini. Namun saat tertentu, ada satu kendala yang sulit terelakan, yaitu di pengiriman barang. Kerana barang kami datangkan dari kota asal saya. Ketika itu, di kota saya tinggal sekarang sudah pelonggaran PSBB. Sedangkan di kota asal saya baru dimulai. Jadi agak sulit ketemu titik tengahnya. Bersyukur, sekarang semuanya sudah berjalan seperti sedia kala.
Selain gula, ada juga aksesoris HP. Dari mulai casing HP, kabel data, earphone, TG dkk-nya. Pendapatan dari sini sangat lumayan. Ah, ya, casing HP ini lah yang pertama kali kami jual di e-commerce.
Berjualan produk macam ini, membuka mata dan pikiran saya tentang sebuah ponsel pintar. Rupanya type-type HP itu buaanyak banget.
Banyak suka duka menjual produk seperti ini. Sukanya saat pesanan masuk bertubi-tubi dalam sehari. Hehehe. Dukanya, ketika customer komplain tentang barang. Pernah kejadian begini, si customer itu pesan sebuah TG dan softcase. Saya menge-pack-nya seaman dan serapih mungkin. Karena TG kan riskan rusak, ya. Barang diantar ke ekspedisi seperti biasanya. Dua hari kemudian diterima oleh si customer dalam keadaan softcase aman. Namun tidak dengan TG. Si TG pecah. Sebagai bentuk tanggung jawab, kami pun mengganti barang yg rusak, dengan syarat ongkir di tanggung si customer. Untungnya tuh pembeli bijaksana.
Akan tetapi, kami pun tidak serta merta menerima begitu saja saat ada komplain-nan. Ada syarat yang harus terpenuhi oleh si pengadu.
Sebetulnya, ada banyak lagi hal dukanya. Namun, saya kira satu aja cukup.
Beralih ke jualan yang ketiga. Ada yang pernah tahu foto paling atas sendiri itu apa? Yap! Kandang ayam. Kandang batre khusus ayam petelur.
Berbeda dengan yang dua tadi. Kami jualan kandang ini bekerja sama dengan seorang teman. Berjualannya pun belum lah lama. Baru lancar jalan, eh digebug si pandemi.
Berjualan kandang ini sejujurnya gampang-gampang mudah (kok gitu kalimat nya. Iya. Karena kata adalah doa. Jadi biar dimudahkan sama Sang Pemberi rizqi). Jika sedang mujur, dalam sehari pesanan masuk lebih dari 15 set, profit nya lebih dari lumayan untuk ukuran kami mah. Tapi, ya, enggak tiap hari ada yang pesan kandang. Namanya saja kebutuhan tersier kalau boleh saya sebut.
Ada dukanya gak kalau jualan kandang? Semua usaha tentu suka dan duka itu beriringan, 'kan, ya. Dukanya, saat stok barang di gudang habis, dan dari pabrik belum bisa menyuplai.
Terus ada lagi, saat ada barang patah ketika sampai di customer. Ini di awal kami berjualan sering terjadi. Yang terhangat, saat kirim ke luar pulau__Lampung, dan si paket kandang terjebak macet sebab PSBB. Mendekati batas pencairan dana, tuh kandang belum juga sampai. Chat dan telepon dari pembeli terus saja bunyi.
Bersyukurnya, semua dimudahkan. Jelang beberapa jam batas waktu, paket tiba dengan selamat ke tangan empunya.
Namun, di tengah pandemi begini kadang suka ketar ketir sendiri. Apa bisa jalan jualan begini ini? Tapi, Alhamdulillah, pembeli selalu ada.
Saya pun pernah pesimis dalam usaha. Terlebih ketika pageblug ini kian meluas. Ruang gerak terbatas. Namun, ada satu komentar pernah saya baca di sebuah grup WA yang saya ikuti. Kurang lebih begini isi kalimatnya, Saat ini tuh jaman serba online. Fokuskan usaha kita ke bisnis online aja. Mulai lah berkerja cerdas. Selain kerja keras.
Ada betulnya juga sih ucapan teman tadi. Sudah sejak lama apa-apa serba online. Jadi ya, pandai-pandai kita aja menangkap kesempatan yang ada.
Selain harus pandai melihat peluang, kita pun dituntut untuk pandai mengelola keuntungan yang masuk kantong. Lebih-lebih lagi di masa sulit seperti ini. Jangan sampai Besar pasak daripada tiang.Karena segala kemungkinan buruk itu bisa terjadi kapan pun.
Suka duka, naik-turun dalam sebuah bisnis merupakan hal biasa. Dan saya pikir, di setiap lini kehidupan pun demikian rumusnya. Terpenting, tidak lelah untuk berusaha dan tidak bosan untuk melarungkan doa.
Doa tanpa usaha itu sia-sia belaka. Sedangkan usaha tanpa diiringi doa itu suatu kesombongan. Bukan kah begitu petuah baik yang sering kita dengar.
Semoga cerita kami --saya dan suami-- tentang bisnis yang tak seberapa ini, ada sedikit sisi positif yang dapat dipetik.
Terima kasih untuk yang sudah berkenan kunjung. Sampai jumpa kembali di trit selanjutnya.
Awalnya, berjualan on-line itu hanya kami sikapi sebagai sampingan saja. Karena yang kami jual bukanlah kebutuhan primer. Dan, paling banter kami berpromosi itu di grup jual beli kota, selain di media sosial pribadi tentunya.
Lantas, sekitar sembilan bulan lalu, kami mencoba peruntungan di jalur e-commerce. Setelah belajar dadakan via YouTube, lahirlah akun toko yang diambil dari nama saya sendiri dengan sedikit modifikasi__Mierranda Acc.
Kenyataan tak seindah yang dibayangkan. Beberapa lamanya toko kami hanya nangkring gitu-gitu aja. Belum ada yang mampir apalagi pesan. Yang lihat-lihat produk pun bisa diitung jari. Saya sih berfikirnya, mungkin karena masih baru, jadi orang belum pada paham.
Lambat laun, pesanan pun masuk. Belum rame. Tetapi, ada aja. Promosi di medsos tetap jalan. Jadi penjualan bisa dikatakan cukup lumayan. Saat itu pun, kami masih berpikir jika online-nan kami ini sebatas usaha sampingan saja. Promosi yang kami lakukan masih sewajarnya.
Namun, semua pemikiran itu berbalik arah, ketika pandemi ini tiba-tiba menyerang tanpa pandang bulu. Bagaimana tidak, mau tidak mau, kami harus menutup sementara kedai kopi yang menjadi ladang mata pencaharian utama. Terhitung sejak akhir Maret, sesuai keputusan kepala daerah setempat, semua tempat yang membuat kerumunan harus tutup.
Menyikapi semua itu, kami hanya bisa pasrah. Bukan hanya pasrah menyerah tanpa usaha, ya. Sebagai manusia yang dibekali akal, kita wajib menggunakannya secara maksimal, bukan. Pada akhirnya, kami alih profesi seutuhnya berjualan on-line.
Diiringi doa, usaha yang digeluti, kami tekan lebih kuat lagi. Promo di e-commerce kami gencarkan. Kenapa enggak yang di medsos? Banyak pertimbangan. Salah satunya; di medsos atau jual beli kota, kadang kala ada yang meminta sistim pembeli dan penjual bertemu di satu titik tertentu. Atau gak datang ke tempat. Berhubung sedang dalam kondisi yang gawat, ya dengan sangat sadar kami hindari bertemu dengan orang luar.
Ah, ya, sebelum jauh lagi, saya hendak jelaskan sedikit produk-produk yang kami jual.
Produk pertama masih berbau makanan. Ada gula aren murni. Sebelum ada Covid-19, saya biasa menyetok barang ini di rumah. Karena memang produk tahan lama dan bisa setengah tahun lebih umur simpannya. Pelan tapi pasti, kami memiliki beberapa pelanggan tetap. Namun, setelah pandemi melanda, kami lebih memilih sistim PO. Untuk mengakali agar uang tidak lama mandeg. Alhamdulillah masih bisa jalan usaha gula ini. Namun saat tertentu, ada satu kendala yang sulit terelakan, yaitu di pengiriman barang. Kerana barang kami datangkan dari kota asal saya. Ketika itu, di kota saya tinggal sekarang sudah pelonggaran PSBB. Sedangkan di kota asal saya baru dimulai. Jadi agak sulit ketemu titik tengahnya. Bersyukur, sekarang semuanya sudah berjalan seperti sedia kala.
Spoiler for gula aren:
Selain gula, ada juga aksesoris HP. Dari mulai casing HP, kabel data, earphone, TG dkk-nya. Pendapatan dari sini sangat lumayan. Ah, ya, casing HP ini lah yang pertama kali kami jual di e-commerce.
Berjualan produk macam ini, membuka mata dan pikiran saya tentang sebuah ponsel pintar. Rupanya type-type HP itu buaanyak banget.
Banyak suka duka menjual produk seperti ini. Sukanya saat pesanan masuk bertubi-tubi dalam sehari. Hehehe. Dukanya, ketika customer komplain tentang barang. Pernah kejadian begini, si customer itu pesan sebuah TG dan softcase. Saya menge-pack-nya seaman dan serapih mungkin. Karena TG kan riskan rusak, ya. Barang diantar ke ekspedisi seperti biasanya. Dua hari kemudian diterima oleh si customer dalam keadaan softcase aman. Namun tidak dengan TG. Si TG pecah. Sebagai bentuk tanggung jawab, kami pun mengganti barang yg rusak, dengan syarat ongkir di tanggung si customer. Untungnya tuh pembeli bijaksana.
Akan tetapi, kami pun tidak serta merta menerima begitu saja saat ada komplain-nan. Ada syarat yang harus terpenuhi oleh si pengadu.
Sebetulnya, ada banyak lagi hal dukanya. Namun, saya kira satu aja cukup.
Spoiler for Casing HP dkk:
Beralih ke jualan yang ketiga. Ada yang pernah tahu foto paling atas sendiri itu apa? Yap! Kandang ayam. Kandang batre khusus ayam petelur.
Berbeda dengan yang dua tadi. Kami jualan kandang ini bekerja sama dengan seorang teman. Berjualannya pun belum lah lama. Baru lancar jalan, eh digebug si pandemi.
Berjualan kandang ini sejujurnya gampang-gampang mudah (kok gitu kalimat nya. Iya. Karena kata adalah doa. Jadi biar dimudahkan sama Sang Pemberi rizqi). Jika sedang mujur, dalam sehari pesanan masuk lebih dari 15 set, profit nya lebih dari lumayan untuk ukuran kami mah. Tapi, ya, enggak tiap hari ada yang pesan kandang. Namanya saja kebutuhan tersier kalau boleh saya sebut.
Spoiler for Kandang ayam petelur:
Ada dukanya gak kalau jualan kandang? Semua usaha tentu suka dan duka itu beriringan, 'kan, ya. Dukanya, saat stok barang di gudang habis, dan dari pabrik belum bisa menyuplai.
Terus ada lagi, saat ada barang patah ketika sampai di customer. Ini di awal kami berjualan sering terjadi. Yang terhangat, saat kirim ke luar pulau__Lampung, dan si paket kandang terjebak macet sebab PSBB. Mendekati batas pencairan dana, tuh kandang belum juga sampai. Chat dan telepon dari pembeli terus saja bunyi.
Bersyukurnya, semua dimudahkan. Jelang beberapa jam batas waktu, paket tiba dengan selamat ke tangan empunya.
Namun, di tengah pandemi begini kadang suka ketar ketir sendiri. Apa bisa jalan jualan begini ini? Tapi, Alhamdulillah, pembeli selalu ada.
Spoiler for Kandang batre ayam petelur:
Saya pun pernah pesimis dalam usaha. Terlebih ketika pageblug ini kian meluas. Ruang gerak terbatas. Namun, ada satu komentar pernah saya baca di sebuah grup WA yang saya ikuti. Kurang lebih begini isi kalimatnya, Saat ini tuh jaman serba online. Fokuskan usaha kita ke bisnis online aja. Mulai lah berkerja cerdas. Selain kerja keras.
Ada betulnya juga sih ucapan teman tadi. Sudah sejak lama apa-apa serba online. Jadi ya, pandai-pandai kita aja menangkap kesempatan yang ada.
Selain harus pandai melihat peluang, kita pun dituntut untuk pandai mengelola keuntungan yang masuk kantong. Lebih-lebih lagi di masa sulit seperti ini. Jangan sampai Besar pasak daripada tiang.Karena segala kemungkinan buruk itu bisa terjadi kapan pun.
Suka duka, naik-turun dalam sebuah bisnis merupakan hal biasa. Dan saya pikir, di setiap lini kehidupan pun demikian rumusnya. Terpenting, tidak lelah untuk berusaha dan tidak bosan untuk melarungkan doa.
Doa tanpa usaha itu sia-sia belaka. Sedangkan usaha tanpa diiringi doa itu suatu kesombongan. Bukan kah begitu petuah baik yang sering kita dengar.
Semoga cerita kami --saya dan suami-- tentang bisnis yang tak seberapa ini, ada sedikit sisi positif yang dapat dipetik.
Terima kasih untuk yang sudah berkenan kunjung. Sampai jumpa kembali di trit selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
🍃🍃🍃🍃🍃
Tulisan pribadi
Foto: dokumentasi pribadi
Tulisan pribadi
Foto: dokumentasi pribadi
Diubah oleh rirandara 29-06-2020 14:15






firsaf05 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
900
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan