ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Junko Furuta, Gadis Malang Yang Disiksa & Dirudapaksa Selama 44 Hari


Sebelumnya saya ingin memperingatkan bahwa kasus Junko Furuta ini adalah salah satu kasus paling tidak manusiawi yang pernah terjadi jadi jika anda tidak kuat mental maka berhentilah membaca sampai disini. Demi kesehatan hati dan mental anda sendiri.

***

Junko Furuta merupakan seorang gadis cantik dari sma Yashio Minami dari prefektur saitama, Jepang pada akhir tahun 1980 an. Menjadi cantik membuatnya mendapat banyak perhatian namun tidak selamanya mendapat perhatian itu baik.

Kecantikannya ternyata memancing seorang pria bernama Hiroshi Miyano yang merupakan tukang bully di sekolahnya dan juga memiliki koneksi dengan kelompok yakuza disana. Yakuza adalah sejenis kelompok mafia.

Miyano menyatakan cinta pada Furuta namun pernyataan itu ditolak. Miyano yang marah besar akhirnya merencanakan sesuatu yang amat kejam terhadap Furuta.

Tepatnya 25 November 1988 Miyano pun menculik Furuta yang baru saja pulang dari kerja paruh waktunya. Miyano bersama teman temannya menyekap Furuta dalam sebuah rumah dan mengancam akan membunuh seluruh keluarganya bila dia mencoba kabur. Dan disinilah neraka Furuta dimulai.

Tak kurang dari 400 kali Furuta dirudapaksa oleh Miyano dan teman temannya. Dia di paksa makan kecoak dan minum air seni nya sendiri. Organ intimnya pun dimasuki oleh benda benda semacam bohlam dan botol kaca.

Orang tuanya melapor ke polisi bahwa Furuta masih belum pulang namun tak lama kemudian Furuta (yang dalam ancaman) menghubungi orangtuanya dan bilang kalau dia menginap di rumah teman.

Kekejaman yang mereka lakukan diluar batas nalar manusia dan semua itu mereka ceritakan secara detil.

Furuta selalu dibiarkan telanjang meski malam hari amat sangat dingin dan selalu dijadikan samsak tinju oleh para penculiknya. Wajahnya diletakkan diatas lantai dan para biadab itu melompat diatasnya. Benda benda asing terus dimasukkan ke kemaluan dan duburnya sehingga menyebabkan pendarahan yang hebat. Tubuhnya pun beberapa kali disundut rokok karena mencoba melarikan diri.

Pada Desember Furuta mencoba menghubungi pihak polisi namun usahanya ketahuan lalu dihukum dengan kakinya dibakar dan anusnya dimasuki botol besar hingga dia kejang kejang.

Tak terbayang penderitaan yang dialami Furuta selama 40 hari. Di hari ke 40 Furuta memohon agar dirinya dibunuh saja namun para penculiknya tetap membiarkannya hidup dan menaruhnya di balkon (padahal lagi musim dingin lo).

Di bulan Januari tubuh Furuta mulai membusuk dan mengeluarkan aroma tak sedap. Meski demikian siksaan tidak berhenti. Para penculiknya tetap memukulnya dengan barbel, menusuknya hingga berdarah dan meletakkan lilin diatas kelopak matanya yang akhirnya membakar matanya.



Tubuh Furuta kemudian mulai mengeluarkan nanah jadi para penculiknya menuang bensin ke tubuhnya dan membakarnya. Furuta nampaknya masih mencoba melawan namun tubuhnya sudah tak mampu bergerak. Furuta pun akhirnya meninggal.

Mereka pun memasukkan tubuh Furuta ke dalam drum bervolume 208 liter dan menimbunnya dengan semen. Mereka pun pergi ke Tokyo dan membuang jasadnya ke truk semen.

Mungkin mereka mengira kejahatan mereka tidak akan ketahuan namun yang namanya karma itu ada. Beberapa hari kemudian para petugas melihat ada rambut yang keluar dari semen sehingga polisi curiga dan melakukan penelitian. Akhirnya Miyano dan teman temannya ditangkap.



Mereka pun diadili menggunakan hukum anak dibawah umur sehingga identitas mereka disembunyikan oleh persidangan namun seminggu kemudian majalah 'shukan bhunsun'mengekspos nama nama mereka dengan alasan hak asasi manusia tidak dibutuhkan oleh penjahat biadab. (Nicee)

Meski demikian vonis untuk pelaku hanya 7 tahun saja dan yang terberat 20 tahun.

***

Kasus Furuta ini abadi dalam karya novel hingga lagu. Kisah penyiksaan dan kekejaman manusia sunghuh membuat rasa jijik yang mendalam bagi siapapun yang membaca kasus ini.

Lalu hukuman yang diberikan pada pelaku juga tidaklah adil. Setelah membuat seorang gadis tidak berdosa menderita amat sangat selama 44 hari mereka cuma dihukum penjara beberapa tahun dan saat ini mereka sudah bebas menghirup udara segar. Ini sedikit mengingatkan saya akan kasus Novel Baswedan.

Meski demikian penghakiman yang paling adil pasti akan menunggu kita semua dan bagi para pelaku siapkanlah hatimu untuk melawan masyarakat yang masih menyimpan dendam.



Sekian dari saya mari bertemu di thread aaya yang lainnya.

emoticon-Takutemoticon-Takutemoticon-Takutemoticon-Takut
Diubah oleh ih.sul 27-06-2020 00:55
ochezzAvatar border
kekefadilahAvatar border
makgendhisAvatar border
makgendhis dan 32 lainnya memberi reputasi
27
43.1K
177
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan