Kaskus

Entertainment

ferrykets2Avatar border
TS
ferrykets2
Followers yang Diam Diam Membahayakan
Followers yang Diam Diam Membahayakan           Awalnya gue berpikiran kalau followers banyak itu dianggap keren oleh mayoritas orang. Gue biasanya menyombongkan hal itu ke temen temen gue yang followers nya dikit. Itu pikiran Gue waktu dulu. Gue yang sekarang malah lebih berpikir ngapain banyak followers tapi ada yang cepu ketika gue bermasalah dengan salah satu followers gue. Gue kan biasanya suka membuat tweet di twitter mengenai keresahan gue di dunia nyata kek gimana. Tweet gue padahal gak menyinggung siapapun. Cuman anjuran untuk berdamai lebih baik. Kalau ada masalah lebih baik mendengar dari dua sisi bukan mendengarkan satu sisi lalu beramai ramai mengecam orang yang tidak berada di posisi yang sama. Intinya isi tweet gue seperti itu. Gak lama ada yang membuat tweet yang seakan “lah siapa Anda”. Gue selama ini nge tweet baru kali ini ada yang membalas tweet gue dengan membuat tweet yang baru. Tweet itu bersumber dari followers gue. Semenjak itu gue cuman ketawa aja melihat ada yang kepanasan akan tweet gue. Gue abaikan lah. Gue masih terus nge tweet tentang keresahan. Gue memang masih membahas keresahan yang sama. Gue sampai cari ke beberapa sumber di internet mengenai orang yang bermusuhan tuh kek gimana. Gue nemu quotes kalau Anda membuat senang orang lain terus ya mending jadi tukang es krim aja. Gue jadi berpikir, iya juga ya lebih baik gue lanjutin terus karena gak ada dia pun gak ngaruh di kehidupan gue.

Masalahnya emang gimana lu?

Jadi gue punya masalah dengan seseorang. Padahal menurut gue sepele. Jadi masalahnya waktu itu gue merasa kesel lah dengan kelakuan dia. Ini bukan followers gue yang cepu ya. Si orang yang membuat masalah dengan gue. Kelakuannya tu seenaknya dengan memanfaatkan kebaikan gue. Yang biasanya meng-iyakan. Pas gue kesel kenapa harus gue terus. Gue pada akhirnya memutuskan buat kesel ke dia. Karena gue udah terlalu banyak orang yang memanfaatkan kebaikan gue. Dia tuh pernah juga minta maaf ke gue. Lewat chat. Gue dengerin sampe beres. Pas gue mau ngetik, mau ngejelasin keresahan gue. Eh malah di blok. Gue kesel. Menyudutkan dia. Sebenernya kalau dia gak nge blok gue masalah itu akan selesai. Gue pun gak akan merespon seperti itu. Semenjak itu jadi gue yang disalahin dan memutar balikkan fakta. Seakan gue yang paling salah. Udah gitu Gue diserbu habis habisan sama golongan dia. Ada satu orang yang mencolok, seperti terus memanas manasi tungku. Bilang juga ke temen gue. Gue jelasin ke temen gue. Akhirnya ngerti ada salah komunikasi diantara gue dengan golongan dia. Ngerti kan apa masalahnya? Lanjut ke masalah followers cepu.
Nah followers gue ternyata ada satu orang yang dari golongan dia yang terus memantau aktivitas tweet gue. Kalau gue ngebahas keresahan mengenai masalah itu. Dia laporin ke golongannya. Semakin geleh, semakin dimusuhi gue. Seakan sampah masyarakat yang harus disingkirkan lah gue tu. Masalahnya lagi ni yang cepu tu temen gue waktu SMA. Lu bayangin aja gitu ketika temen lu yang seharusnya tau tentang gue. Malah membuat gue jadi musuh terbesar yang harus disingkirkan. Bajingan lah sifatnya kek tai. Semenjak itu gue langsung ganti akun dan akun lama gue hapus.

Sekarang gue akan membahas followers banyak itu perlu gak?

Kalau akun lu bukan untuk jualan ya perlu untuk menggaet pasar atau konsumen supaya pada tau lu jualan. Kalau sekiranya akun personal. Buat sendiri. Ngapain juga banyak banyak gitu. 

Toh di dunia nyata pun lu gak kenal banyak, bahkan gak temenan lah sama followers lu yang banyak. Ya paling bisa keitung jari. Siapa yang sebenernya temen buat lu. Ini juga buat privasi lu. Lu mau berbicara apapun juga seharusnya bisa kalau followers nya cerdas atau teman teman lu. Ngerti gitu kalau dia tweet tentang apa pasti susah untuk tersinggung. Tapi tidak menutup kemungkinan bakal ada yang mengunjungi profil lu dari luar. Melihat tweet lu dengan sengaja. Bukan siapa siapa lu padahal. Nah ini Namanya bajingan. 

Intinya kalau mau punya followers yang banyak, sekalian aja lu jualan sesuatu banyak yang liat dan beli itu lebih kerasa manfaat nya daripada udah mah akun personal, Lu cuman kenal dikit sama followers, lu juga bukan public figure juga, yang ada privasi lu gak akan aman dengan temen yang cepu. Pilihlah followers temen temen lu yang bener bener temen. Fake, Cepu, udah lah buang aja dari kehidupan. Ngapain berteman dengan orang yang seperti itu apalagi kalau udah diomongin, masih aja berdiri tegak dengan idealisnya. Susah mengakui untuk mendengar masukan yang membangun untuk dirinya sendiri. Orang yang seperti itu lebih baik hidupnya dirumah aja. Jangan keluar. Keluar juga jadi sampah masyarakat. Apalagi hidup, ini yang memenuhi penduduk pulau. Orang ini lah yang mesti dimusnahkan. Seperti itu paling. Pembahasan gue mengenai followers yang cepu. Kalau dia mau berubah ya syukur. Yang gue khawatirkan dia tetap seperti itu. Dan akan ada lagi manusia yang seperti gue. Intinya kalau punya followers banyak itu balik lagi ke masing masing apakah mau sedikit atau banyak. Kalau lu nyaman dengan followers mu yang banyak. Ya gue juga gapapa. Begitu lah kira kira nya. Terimakasih, sekian.

Diubah oleh ferrykets2 25-06-2020 15:21
salinghantamAvatar border
putrateratai.7Avatar border
hikayat0120Avatar border
hikayat0120 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
975
29
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan