

TS
sletingdol
Hati - hati mengucapkan "kapan nikah" kepada orang lain

Sebenar nya judul diatas tidak terlalu nyambung dengan apa yang akan saya tulis ini, tapi mungkin kata - kata "kapan nikah?" Bisa juga mempengaruhi ke banyak sisi lain nya.
Saya tidak tahu di saat sekarang masalah GAY di indonesia masih taboo untuk di bahas atau tidak, boleh teman - teman bisa kasih penjelasan di bawah.
Ya sekarang saya mau membahas tentang GAY tapi secara spesifik yang terjadi di VATIKAN. Saya tekan kan ini bukan untuk menghujat atau apapun itu, melainkan yang saya bahas adalah buku karya federic martel "IN THE CLOSET OF THE VATICAN" lebih tepat nya mungkin bedah buku ya. Buku ini menceritakan skandal besar yang terjadi di vatikan yang berkaitan dengan orientasi seksual penghuni vatikan, yang dikatakan bahwa 80% imam katolik di sana adalah gay.

Saya kembali mengingatkan bahwa ini bukan penghujatan atau menjelekan, tapi bukan juga meniupkan isu, karena jika hal ini ternyata benar, maka "serangan" ini bukan hal yang baru untuk vatikan / katolik.
Perlu di ketahui juga jika saat ini permasalahan atau kritik yang sering di lontarkan mengenai Agama adalah kritik terhadap islam juga katolik, seringkali vatikan di serang dengan isu pelecehan atau kebohongan sedangkan islam dengan terorisme, intoleransi seperti itu.

Penulis buku ini mengatakan bahwa dia tidak kesulitan mendapat kan informasi juga sumber yang dia butuhkan untuk pembuatan bukunya karea federic sendiri adalah seorang gay. Selama 4 tahun dia banyak ngobrol dengan banyak rohaniawan di vatikan seperti dengan kardinal dan uskupnya pejabat administratif nya anggota seminari sampai pendeta dan yang lain nya. Saya tidak tahu bagaimana dia bisa menyakini dan menyatakan 80% dari penghuni vatikan adalah GAY, apakag hanya berdasarkan ngobrol atau wawancara saja, yang jelas dia sendiri menyatakan bahwa dia seorang GAy.
Hubungan nya dengan kapan nikah dimana?, Jika agan sudah baca bukunya mungkin akan tahu korelasi nya, bahwa dalam buku ini penulis mengklasifikan bahwa vatikan menjadi organisasi gay dan mengapa itu bisa terjadi? Karena menurut dia penyebabnya adalah masyarakat katolik sendiri yang cenderung "konservatif" dalam menyikapi isu - isu LGBT. Penolakan dan ketidak sukaan terhadap isu LGBT ini yang hidup di masyarakat katolik itu menjadikan orang GAY yang hidup di lingkungan katolik akan mendapatkan banyak bully,persekusi salah satu nya verbal yang bertujuan untuk meluruskan mungkin ya, salah satu bully secara verbal nya adalah masyarakat dan keluarga akan bertanya "kapan nikah? ( Dengan perempuan )" Kepada si gay tersebut.
Karena ucapan dan bully juga lain nya di anggap mengganggu, maka si GAY ini mencari jalan keluar lain karena ia memang tidak ingin menikah (dengan perempuan) dengan cara menjadi Rohaniawan di vatikan. Dengan menjadi rohaniawan di vatikan, masalah bully dan pertanyaan yang menggagu terhadap si GAY otomatis selesai, karena tidak diwajibkan atau tidak di perbolehkan ( bisa di koreksi jika salah) menikah jika sudah tergabung menjadi rohaniawan di vatikan. Jadi vatikan bisa di katakan menjadi pelarian para GAY sehingga vatikan menjadi sebuah hotspot untuk para gay, kemudian saling bertemu dengan orang yang minat nya sama di sinilah kata organisasi di sematkan untuk vatikan.
Dalam buku nya dia menerengkan selain praktek seksual sesama jenis terjadi di balik dinding suci vatikan sendiri, banyak pastor atau imam di vatikan setelah melakukan pelayanan di siang hari, malam hari nya mereka menggantung jubah dan pergi ke club atau tempat gay yang ada di Nagara tersebut.
Tentu niat dan pemikiran GAY di sana berbeda beda, sepeeti yang di jelaskan ada mereka (GAY) yang masuk ke vatikan untuk benar - benar mengabdi kepada tuhan dan menahan libido nya sekuat mungkin untuk melakukan hubungan sesama jenis kembali, ada juga yang masih melakukan hubungan sexual sesama jenis tapi di barengi dengan niat nya untuk menyucikan diri untuk lepas dari orientasi sex nya tersebut (ibadah terus maksiat jalan), ada juga yang menjadi kan vatikan hanya sebagai kedok untuk menutupi kemunafikan nya ( biar bebas aja).
Si penulis juga mengatakan bahwa PAUS fraciscus sendiri tau akan hal ini sempat menyatakan agar mereka yang ada di dalam vatikan yang gay untuk keluar, tapi tetap saja tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan reformasi di vatikan sendiri, karena jumlah gay yang ada di vatikan itu lebih banyak dari pada yang normal.
Tentu saja buku ini menjadi kontroversi, dan menimbulkan pertanyaan bahwa bagai mana bisa buku ini di percaya karena penulis nya sendiri adalah seorang gay mungkin tulisan ini hanya sebagai pembenaran atau balas dendam saja. Namun sebelum buku ini keluar, di tahun 2018 seorang germo (francesco mangya chapra) penyedia layanan sex di roma membeberkan dengan bukti ribuan berkas juga foto hubungan sex nya, setidak nya 34 rohaniawan vatikan yang menggunakan layanan jasa gigolo ( psk lelaki ).

Selain bisnis germo nya si francisco juga berprofesi sebagai aktivis dan pengacara. Jika memang benar dari kedua orang yang menyatakan bahwa skandal di vatikan ini terjadi karena saling menguatkan, maka krisis homo seksualitas ini pastinya akan ada yang menyatakan sebagai kegiatan cabul saja (yang menentang LGBT), dan akan ada yang berfikir kemunafikan (yang mendukung).
Diubah oleh sletingdol 25-06-2020 15:52
0
639
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan