Jakarta, CNBC Indonesia - Pihak berwenang di India menunda tiga kesepakatan bisnis dengan China di tengah memanasnya hubungan kedua negara. Kesepakatan yang ditunda tersebut dilaporkan bernilai lebih dari US$ 600 juta.

Para pejabat di negara bagian Maharashtra di India barat mengatakan bahwa mereka sedang meninjau kembali perjanjian dengan tiga perusahaan China. Peninjauan dilakukan karena mereka sedang menunggu kejelasan dari pemerintah India soal bagaimana atau apakah peninjauan itu akan dilanjutkan.

Salah satu pejabat itu adalah menteri industri untuk negara bagian Maharashtra Subhash Desai. Melalui postingan di Twitter, Desai mengatakan bahwa para pejabatnya sedang menunggu pemerintah pusat India untuk menilai iklim bisnis saat ini dan mengumumkan kebijakan yang jelas tentang bagaimana untuk bergerak maju dalam kesepakatan dengan perusahaan China.
Kesepakatan awal diumumkan pekan lalu sebagai bagian dari inisiatif pemerintah daerah untuk membantu menghidupkan kembali ekonomi India dari pandemi virus corona (COVID-19). Pertumbuhan di India telah melambat jauh sebelum krisis, dan produk domestik bruto (PDB) diproyeksikan menyusut tahun ini untuk pertama kalinya sejak 1979.
Ketegangan antara India dan China sendiri terjadi sejak pekan lalu, ketika kedua negara bentrok di perbatasan.

Pasca kejadian itu, hubungan keduanya memanas bahkan merembet ke bidang ekonomi. India merupakan salah satu importir barang terbanyak dari China. Kedua negara juga memiliki kerja sama erat dalam bidang teknologi. 

Sebagaimana dilaporkan CNN International, raksasa teknologi China telah menginvestasikan miliaran dolar ke perusahaan rintisan terbesar di India, sementara pembuat ponsel pintar mendominasi pasar di sana.
Ada juga kesepakatan yang melibatkan pabrikan industri China Hengli Engineering dan pabrikan otomotif Beijing Foton Motor, yang sudah memiliki usaha patungan dengan PMI perusahaan bus listrik India.
Para pejabat tidak mengungkapkan perusahaan India mana yang berpotensi terpengaruh. Banyak perusahaan lokal meluncurkan penawaran di Maharashtra pekan lalu termasuk Varun Beverages, pemasok produk Pepsi (PEP) di India, dan Hiranandani Group, pengembang real estat terkemuka. 


sumur

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...s-dengan-china


baguslah pertanda india tak mau dijajah oleh komunis . jangan sampai india tertipu oleh komunis. bulephobia tolol pastilah sewot dengar berita ini. persetan sama bajingan anak asia radikal pemuja komunis di bpln