Kaskus

Female

sumarnisajaAvatar border
TS
sumarnisaja
Makanan Membunuh Anakku
Sudah tiga hari, anakku---Amira(bukan nama sebenarnya) rewel. Dia terus saja menangis, padahal tidak demam. Berbagai cara kami lakukan untuk membuatnya diam.

"Coba kamu kasih makan. Mungkin anakmu lapar," tegur ibu mertuaku.

"Bu, Amira itu baru berusia tiga bulan, mana boleh diberi makanan. Bahaya, Bu," jawabku sembari menenangkan Amira yang terus menangis.

"Ah, kamu itu dibilangin orang tua ngeyel. Suamimu dulu waktu baru berusia sebulan sudah ibu kasih makan pisang, nyatanya sampai sekarang baik-baik saja."

Aku berlalu meninggalkan ibu begitu saja, enggan rasanya berdebat dengannya kembali.

Sudah satu jam berlalu, Amira belum juga diam. Padahal aku sudah menimangnya keluar rumah.

"Sini, biar ibu yang gendong anakmu!" teriak ibu dari balik pintu. "Baru punya anak satu saja, kok, tidak mampu mengurus," tambahnya lagi.

Ibu membawa Amira menjauhi rumah kami. Entahlah, wanita itu mengajaknya ke mana.

Beberapa saat kemudian .....

"Tuh, kan, kalau ibu yang ngemong diam. Kamu aja yang nggak becus ngerawat anak," cerca ibu saat ia memasuki rumah.

Ibu lantas merebahkan Amira di bok bayinya.

Satu pekan kemudian ....

Amira menangis. Dia muntah-muntah, napasnya sesak, serta perutnya mengembang dan keras. Aku dan Mas Adam panik. Segera membawa anak kami ke rumah sakit.

Setelah melakukan registrasi. Dokter segera memeriksa setiap bagian tubuh Amira.

"Apakah ibu memberikan makanan lain selain ASI?" tanya dokter itu kemudian.

Aku menggeleng.

"Apa ibu yakin?"

"Saya yakin, Dok," jawabku tegas.

Beberapa saat kemudian ....

"Maaf, Bu, dari hasil pemeriksaan ada masalah dengan usus anak ibu. Sepertinya ini akibat pemberian makanan yang belum tepat."

"Tapi, Dok, saya tidak pernah memberikan makanan apa pun selain ASI."

Dokter kembali mendekati Amira, karena kondisinya semakin kritis. Rasanya tak tega melihat anak sekecil itu menahan sakit, berkali-kali harus merasakan tusukan jarum suntik.

Kulihat ibu menitikan air mata. Jangan-jangan ini semua ulah ibu. Aku menghampiri wanita yang sudah dua tahun ini menjadi ibu mertuaku itu.

"Bu, jawab dengan jujur, apa yang telah ibu berikan pada Amira!" bentakku padanya. Kesabaran seakan telah habis.

Ibu terdiam, isak tangisnya kian membuncah.

"Jawab, Bu!" Kugoyang-goyangkan tubuh wanita yang terdiam kaku itu.

"Maafkan ibu, Nak. Ini semua salah ibu. Ibu yang telah memberikan pisang pada Amira kerena dia diam saat ibu kasih makan pisang. Dia juga lahap makannya," jawab wanita itu penuh penyesalan.

"Ibu, sudah berapa kali aku bilang! Amira itu masih kecil, ususnya belum mampu untuk mencerna makanan yang keras. Sekarang ibu bisa lihat! Anakku sekarat di dalam sana!"

Kondisi Amira semakin memburuk, dokter meminta persetujuan untuk melakukan tindakan operasi. Qodarullah, sebelum tindakan operasi dilakukan, Amira telah berpulang kepada Yang Maha Kuasa.

Berkali-kali ibu meminta maaf dan menyesali semua perbuatannya. Namun, semua sudah terlambat, malaikat kecilku telah tiada, akibat ulah neneknya sendiri.

Selesai.

Banyak kasus serupa terjadi di sekitar kita. Kondisi setiap anak berbeda, alangkah baiknya menjadi ibu yang bijak. Jangan coba-coba bermain dengan nyawa anak! MPASI dini tidak hanya berpengaruh pada jangka pendek, jangka panjang pun sering terjadi. Stop, MPASI dini! Please ya, Mom, jangan korbankan anak hanya karena keegoisan kita!

Keterangan gambar: Ilustrasi bayi menangis saat makan (Foto: Shutterstock

Makanan Membunuh Anakku2
Diubah oleh sumarnisaja 24-06-2020 19:27
Richy211Avatar border
embunsuciAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.4K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan