Kaskus

Story

sumarnisajaAvatar border
TS
sumarnisaja
Salah Siapa, Jika Ibu Mencelakai Bayinya
"Apa, Ma! Kamu hamil lagi!" Mas Ahsan menaikkan volume suaranya satu oktaf.

Air mata luruh begitu saja. Aku mengangguk. Kulihat lelaki itu menjambak rambutnya sendiri.

"Kamu 'kan tahu, aku baru saja dipecat. Kamu juga tahu, ekonomi kita sedang sulit. Kenapa kamu tidak hati-hati?!"

"Maaf, Mas. Ini bukan mauku," ucapku lirih.

Mas Ahsan berlalu begitu saja. Suara daun pintu yang terbanting keras membuat denyut jantungku berdetak lebih cepat.

Aku bingung bagaimana menghadapi ini semua. Tiga anakku masih kecil-kecil dan di dalam sana ada janin yang menghuni.

Aku bukannya tak berusaha memakai alat kontrasepsi, tapi agaknya Yang Kuasa memang kembali mempercayakan amanatnya pada kami. Padahal, aku sudah memasang IUD yang dipercaya secara maksimal dapat menunda kehamilan. Qodarullah, benda berbentuk huruf T itu bergeser dari posisinya semula, akibatnya kehamilan tak dapat kucegah.

Aku berusaha menutupi ini semua dari siapa pun. Aku tidak mau jadi cemoohan dan bahan gunjingan orang karena hamil lagi. Namun, lambat laun perubahan fisikku terlihat juga.

Sindiran dan cemoohan hampir setiap hari aku terima. "Anak masih kecil, kok, hamil lagi." Begitu ucapan yang sering mereka lontarkan. Belum lagi keluargaku yang selalu menyalahkan karena hamil lagi, di saat ekonomi kami yang sedang sulit.

Beberapa bulan kemudian ....

Hari kelahiran telah tiba. Aku melahirkan bayi perempuan yang sangat cantik. Tetangga kanan-kiri mulai berdatangan. Namun, kehadiran mereka bukannya membuatku bahagia malah semakin menambah rasa gelisahku. Sindiran demi sindiran kembali mereka lontarkan. Tak ada satu pun yang membelaku termasuk keluarga ataupun suami. Aku menghadapi semuanya sendirian.

Setiap hari, aku merawat bayi itu seorang diri. Tak ada satu pun anggota keluarga yang membantu, bahkan suamiku sendiri seperti tak peduli.

Pagi itu, kupandangi wajah Naumi dengan nanar. Air mata luruh begitu saja, rasa gelisah dan khawatir kembali muncul. Tiba-tiba pikiran buruk melintas di benakku. Netra melirik benda berkilau di atas meja. Perlahan meraih benda itu dan berjalan mendekati Naumi. Dorongan itu semakin kuat, benda itu sudah siap menghujam bayi mungil itu. Tiba-tiba seseorang menarikku dengan kasar.

"Ami, apa yang kamu lakukan!" bentak Esty---sepupuku.

Aku menangis sesegukan. Membuang benda terkutuk itu dari hadapan. Esty memeluk dengan erat. Berkali-kali, dia memintaku mengucap istighfar. Aksi itu tak sekali dua kali terjadi, tapi untunglah Allah masih menyelamatkan bayi tak berdosa itu.

Beberapa hari kemudian, setelah mendapat persetujuan dari Mas Ahsan dan seluruh keluarga, akhirnya kami putuskan memberikan bayi itu pada Esty, agar dia yang merawatnya. Kebetulan di usia pernikahannya yang menginjak lima tahun, dia belum dianugrahi buah hati. Di samping itu, juga untuk menjaga keselamatan Naumi.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Dewasa ini, kita pasti tak asing lagi dengan yang namanya "Baby Blues Syndrome". Kondisi yang sering dialami wanita pasca melahirkan berupa munculnya perubahan suasana hati, rasa gelisah, gundah dan sedih berlebihan. Baby blues yang dibiarkan begitu saja, tak jarang akan berkembang menjadi "Postpartum Depresion", kondisi di mana seorang ibu merasa bersalah dan berusaha mencelakai dirinya sendiri dan anak yang baru ia lahirkan.

Peran keluarga sangat penting dalam meminimalisir kejadian ini. Jangan remehkan gangguan kejiwaan sekecil apa pun itu. Untuk para kakek, nenek, ibu, ayah, suami, dan tetangga, jagalah sikap Anda saat bertemu dengan ibu yang baru saja melahirkan. Berhenti meremehkan, menyalahkan, atau mengolok mereka. Jadilah, tempat bersandar bagi mereka yang sedang terpuruk. Mereka tak butuh hujatan apalagi umpatan, yang mereka butuhkan hanya dukungan.
Keterangan gambar : https://www.vectorstock.com/royalty-...ector-22051624

Salah Siapa, Jika Ibu Mencelakai Bayinya
Diubah oleh sumarnisaja 24-06-2020 19:25
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
470
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan