Hai GanSis khususnya Moms, jumpa lagi dengan saya di thread ini. Kali ini ada hal yang ingin saya bagi dengan Moms.

Moms sungguh senang ya kalau kita memiliki anak pertama yang sehat, lucu dan menggemaskan. ( betewe saya belum menikah dan punya anak loh. Wkwkwk )
Tak jarang Moms akan membagikan cerita-cerita keseharian anak pada orang lain tiap hari. Namun, itu ternyata tidak baik loh, Moms.
Bisa dikatakan Moms terobsesi pada sang anak dan dapat mempengaruhi hubungan dengan orang lain di sekitar.

Moms, ingin tahu ciri-cirinya? Yuk ... kita simak bersama-sama 👇

1. Selalu update mengenai si kecil di media sosial setiap hari.

Siapa sih yang tidak suka jika anak kita tumbuh sehat dan ingin berbagi kegiatan setiap hari? Tentu saja pasti ada keinginan itu. Apalagi saat Moms baru saja memiliki anak. Benar tidak? Inginnya setiap hari di foto lalu di posting. Ternyata itu tidak baik, Moms dan sudah termasuk obsesi. Boleh kita memosting dan update mengenai si kecil, tapi yang diperhatikan jangan tiap hari atau tiap jam.

2. Mengirim foto atau video pada kerabat.

Tidak ada yang salah Moms jika ingin mengirim foto si kecil pada kakek nenek atau sanak saudara lainnya. Namun, yang perlu diperhatikan adalah waktunya. Jangan tiap jam Mom mengirim foto atau video. Lakukan kadang kala saja.

3. Terus membicarakan tentang si kecil.

Moms, pernah tidak saat kumpul bersama para moms, ada salah satu moms yang terus berbicara mengenai anaknya tanpa memberi kesempatan yang lain bicara? Jenuh dan bosan pastinya ya Moms. Nah itulah Moms bentuk salah satu obsesi pada anak.

4. Tidak mau dan enggan berpisah dengan si kecil.

Ada kalanya Moms harus melakukan pekerjaan lainnya atau sekedar pergi berbelanja ke pasar atau ke tempat resmi tanpa si kecil, bukan?
Namun, Moms tidak mau bila si kecil digendong dan disentuh oleh saudara atau kerabat. Itu sudah termasuk obsesi.

Mom, si kecil juga perlu mendapatkan cinta dan perhatian dari orang lain di sekitarnya termasuk keluarga dan teman.

5. Terlalu fokus dan memikirkan si kecil.

Selain sebagai seorang ibu bagi si kecil. Moms jangan terlalu fokus pada si kecil karena masih ada hal lain yang Moms urus yaitu suami. Moms tidak boleh lupa tugas akan kewajiban mengurus suami dan rumah tangga lainnya. Namun, Moms merasa enggan melakukan pekerjaan seorang istri dan lebih memilih fokus pada si kecil tanpa memperhatikan urusan lainnya.

6. Selalu ingin memakai barang yang sama dengan si kecil.

Sebagian besar seorang ibu gemar memakai pakaian yang sama dengan si anak agar terlihat kompak.

Namun, jika Moms selalu ingin memiliki barang dan baju yang sama dengan si kecil pada setiap kesempatan. Itu sudah berlebihan, Moms.

7. Moms merasa paling tahu dan benar mengenai si kecil.

Moms merasa paling tahu tentang si kecil melebihi siapapun. Moms akan memarahi orang lain jika orang itu melakukan kesalahan pada si kecil. Salah satunya contohnya adalah saat si kecil menangis lalu datanglah sang ayah untuk menggendong dan menenangkannya, tetapi Moms segera mengambil alih dan berpikir jika si kecil hanya membutuhkan ibunya saja.

Apakah Moms tahu jika melakukan hal tersebut akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang lain terutama suami Moms sendiri.

Sebaiknya jangan berlebihan dalam mengasuh anak, ya Moms. Biarkan suami atau saudara turut mengambil peran dalam mengasuh si kecil juga.

Ciri-ciri di atas itu salah satunya ada pada diri Moms tidak? Kalau saya sendiri pernah mengalami. Waktu itu saat sedang menunggu angkutan umum di depan minimarket, ada seorang ibu mengajak bicara. Awalnya pembicaraan kami biasa saja, tetapi lambat laun si ibu cerita mengenai si anak yang digendongnya. Mulai dari hamil, melahirkan hingga ia bercerita mengenai tumbuh kembang si anak. Saya kira waktu angkot sudah tiba dan kami duduk saling bersebelahan, ternyata si ibu ini tidak ada hentinya bicara mengenai anaknya. Mau saya putus pembicaraannya, tetapi tidak sopan.

Karena itulah saat menemukan artikel ini. Saya berpikir, "Apakah ibu itu termasuk obsesi pada anaknya, ya?"

Menurut Moms atau GanSis bagaimana? Utarakan pendapat kalian dong. Biar saya tahu.

=Selesai=

Surabaya, 23 Juni 2020

Sumber