- Beranda
- Komunitas
- News
- Forex, Option, Saham, & Derivatifnya
Membuat Normalisasi Cryptocurrency di Masa Depan


TS
cryptonews
Membuat Normalisasi Cryptocurrency di Masa Depan

Beruntungnya, mata uang kripto dikenal memiliki volatilitas yang cukup baik, sehingga harga BTC dan mata uang kripto lainnya berangsur-angsur pulih. Bahkan BTC sudah sempat menyentuh harga di $10.000, dan kini berada di kisaran $9.000. Terbilang harga yang cukup bagus mengingat kondisi global saat ini.
Selain Bitcoin yang memiliki impresi baik, pengembangan cryptocurrency bagi mata uang digital bank sentral atau CBDC juga semakin mencuat. Beberapa waktu lalu anggota DPR AS mengumumkan stimulus ekonomi dan menyebut digital dollar sebagai salah satu solusi. Kemudian, Cina yang meski terdampak pandemi paling awal terus bekerja untuk menyempurnakan digital Yuan dan kini Jepang pun mulai mempertimbangkan Yen Digital. Melihat hal ini, secara sekilas kita bisa melihat jika perkembangan cryptocurrency terus berkembang dan menuju ke arah yang progresif.
Beberapa ahli seperti founder Avanti Financial Group, Caitlin Long, optimis jika kondisi saat ini ini bisa membawa lebih banyak uang institusional ke dalam kripto.
“ Saya merasa bahwa sementara dinding kelembagaan uang akan menguntungkan industri kita, yang lebih penting adalah bahwa jalan menuju lintas batas, uang elektronik peer-to-peer sekarang mungkin menjadi lebih pendek dan covid-19, ini mungkin memiliki efek samping positif bagi perkembangan mata uang digital positif , “ jelas Caitlin.
Berikut ini adalah beberapa hal yang membuat normalisasi bagi cryptocurrency di masa depan semakin nyata.
1. Aturan legislatif Cryptocurrency
Seperti yang diketahui belum banyak negara yang mengatur cryptocurrency, dengan meningkatkan impresi positif cryptocurrency di masa pandemi ini. Diprediksi setelah pandemi usai mulai banyak negara mulai merencanakan melegalkan cryptocurrency. Dilansir dari Forbes, menurut prediksi dari Steve McNews, senior managing director dari industri crypto dan blockchain menyebutkan jika memang belum bisa hingga ke tahap undang-undang yang disahkan. Namun ia, berpendapat jika aturan ini akan memberikan fokus kepada legislatif untuk mendidik dan menginformasikan rekan-rekan mereka melalui rancangan soal aturan crypto dan membawa diskusi baru itu ke forum untuk mewujdukan aturan mengenai cryptocurrency.
2. Pemberdayaan perbankan publik:
Di New York, tim politisi dan profesor hukum membuat rancangan undang-undang yang mengusulkan apa yang mereka sebut sebagai Inclusive Value Ledger (IVL), yang dirancang untuk menyediakan perbankan publik bagi jutaan orang yang tidak memiliki akses ke rekening bank atau memiliki pendapatan rendah.
Sistem ini akan memungkinkan pengguna untuk menyimpan uang secara digital dan mentransfer uang ke pengguna lain secara gratis. Di bawah rencana itu, negara bagian New York akan mengeluarkan dompet digital untuk semua individu (dan bisnis) di negara bagian itu dan memberi semua orang di New York kemampuan untuk bertransaksi menggunakan mata uang digital publik di seluruh negara bagian.
Konsep ini pun muncul karena pandemi virus Covid-19, di mana pemangku kebijakan harus memutar otak untuk dapat mendistribusikan bantuan. Kedepannya, ini bisa cara untuk menyamakan bidang perbankan dan berpotensi menjadi model bagi pemerintah dan bisnis yang ingin melindungi orang dari pinjaman yang eksploitatif dan memeriksa layanan menguangkan.
3. Peningkatan adopsi dalam layanan keuangan
Penggunaan Cryptocurrency dapat terus bertambah dengan cepat, terutama di antara lembaga jasa keuangan tradisional. Tahun ini kemungkinan mata uang digital menjadi lebih banyak digunakan oleh masyarakat, di ritel, di ATM dan di aplikasi seluler terutama karena orang-orang memerlukan untuk bertransaksi tanpa kontak langsung.
4. Bank akhirnya akan memiliki Bitcoin
Secara historis, regulator di seluruh dunia sangat berhati-hati dalam memungkinkan bank untuk menyentuh mata uang digital. Namun karena sekarang ada pandemi dan situasi ekonomi tidak stabil, bank harus menutup operasionalnya namun tetap harus mempertahankan neraca yang ada. Maka ada kemungkinan bank akan mencari aset langka demi stabilitas jangka panjang dari neraca mereka, sebagian besar akan memilih emas tetapi sejumlah besar akan memilih emas digital yaitu Bitcoin
Itu dia beberapa hal yang bisa menormalisasi keberadaan cryptocurrency di dunia, meski kita masih harus melihat perkembangannya dari waktu ke waktu. Setidaknya kini sudah mulai banyak masyarakat hingga regulator negara yang mengenal cryptocurrency sebagai salah satu hal yang bisa bertahan dan terus berkembang di masa pandemi ini.
Ingin mengetahui perkembangan dunia cryptocurrency, mendapatkan informasi dan analisis terkait dengan mata uang kripto seperti Bitcoin, selengkapnya dapat Anda dapatkan di sini
Diubah oleh cryptonews 23-06-2020 17:42
0
306
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan